Page 24 - Majalah Berita Indonesia Edisi 51
P. 24
24 BERITAINDONESIA, 06 Desember 2007BERITA UTAMAJangan Biarkan DikuaSelama ini hanya 30 persen saja alokasisumber daya yang disediakan untukmembangun dan mengembangkan sektorkelautan. Selebihnya berpusat padapembangunan darat.anpa bermaksudmenyalahkan siapasiapa, bidikan sektorkelautan masih belum menjadi primadona dinegara tercinta ini. Padahalkita bisa melihat betapa kayanya potensi laut Indonesia,yang harusnya bisa dinikmatioleh 240 juta penduduknya.Ada beberapa potensi kelautanyang bisa menghasilkan devisasehingga sangat perlu untukterus dikembangkan. Misalnyaperikanan tangkap di laut, jasapengiriman laut (forwarding),pertambangan dan energi laut,transportasi laut, pengangkutan barang dengan kapal(shipping), potensi pulau pulau terluar, potensi harta karunbawah laut, barang muatankapal tenggelam (BMKT) dansebagainya.Potensi PerikananBila dicermati, nilai potensiekonomi dari sektor perikanandan kelautan mencapai 82miliar dolar AS, sebuah nilaiyang tidak sedikit.Sayangnya semua potensitersebut tidak bisa begitu sajadinikmati. Melainkan harusmelalui perjuangan yang cukup lama. Belum lagi kitaharus berhadapan dengan pihak asing yang telah lebihdahulu menguasai sedemikianbesar bidang kelautan. Terutama soal sektor perikanantangkap.Potensi lestari sumber dayaikan (SDI) laut Indonesia sekitar 6,4 juta ton per tahun, atau7,5 persen dari total potensilestari ikan laut dunia. Saat initingkat pemanfaatan ikan Indonesia baru mencapai 4,4 jutaton per tahun. Dua tahun laluIndonesia berhasil membukukan jumlah ikan tangkapansebesar 6,4 juta ton ikan, yangdiprediksi akan naik menjadi9 juta ton pada tahun 2008.Negara ini hampir tiap tahun kehilangan potensi perikanan senilai Rp 30 triliunakibat penangkapan ikan ilegal(illegal fishing) di wilayahZona Ekonomi Eksklusif(ZEE). Tentu, angka kehilangan ini sangatlah fantastis.Padahal, terdapat pula banyakkapal-kapal ikan berbenderaasing yang secara resmi melakukan penangkapan ikan diwilayah perairan Indonesia.Data Departemen Kelautandan Perikanan (DKP) menyebutkan, tahun 2006 jumlahkapal ikan berbendera asingyang diijinkan beroperasi diwilayah Indonesia terutama diZona Ekonomi Eksklusif (ZEE)sebanyak 712 kapal.Ali Supardan, Direktur Jendral Perikanan Tangkap mengatakan potensi perikanantangkap Indonesia yang dicuritelah berhasil dimanfaatkansebesar 80 persen. DKP sudahtak lagi membuka ijin barupenangkapan ikan oleh asing.Selain itu, kata Ali, pemerintah juga mewajibkan perusahaan penangkapan ikanasing yang beroperasi di perairan Indonesia untuk mendirikan industri pengolahanikan di tanah air.Dengan demikian, hasiltangkapan tidak boleh lagidibawa keluar namun harusterlebih dahulu diolah di Indonesia, dan diekspor sudahdalam bentuk olahan. Carademikian membuat perikananIndonesia memiliki nilai tambah dan mampu membukalapangan kerja.Sejak tahun 2005 hingga2007, DKP secara bertahaptelah menghentikan ijin-ijinoperasi kapal ikan asing darinegara Philipina, Thailand danCina di perairan Indonesia. Paling tidak hingga akhir tahun2007 pemerintah tidak akanmemperpanjang lagi ijin kapalikan asing beroperasi di Indonesia.Ali mengakui dengan dihentikannya ijin mengakibatkan terjadi penurunan Penerimaan Negara Bukan Pajak(PNBP), yang sebelumnya bersumber dari sedikitnya 700 kapal asing. Untuk tahun 2007DKP hanya menargetkanPNBP Rp 200 miliar.Namun demikian Ali meyakini, kewajiban pengembangan industri pengolahan ikan diTanah Air membuat pemasukan negara justru akan lebihtinggi dibanding PNBP.Potensi Transportasi BarangPotensi laut yang tak kalahbesarnya adalah jasa pengangkutan atau pengiriman barangmelaui laut (forwarding) danbisnis pengangkutan cargomelalui laut (shipping)Setiap tahun, sekitar 600juta ton barang dikirim melaluilaut. Setiap tahun jasa pengiriman kargo pada jalur perdagangan internasional melaluiTDiperkirakan, sedikitnya 950 jenis terumbu karang ada di perairan Indonesia.