Page 24 - Majalah Berita Indonesia Edisi 57
P. 24
24 BERITAINDONESIA, 19 Juni 2008kekuatan dahsyat, sepeda itu dahsyat,maka dinamakan bicycle. Cycle, cyclingyang terus bergerak (putaran),” katanya.Selain itu, dia juga menegaskan sikapnya:“Simbol saya demokrasi perdamaiantanpa senjata,” katanya ikhlas danberterimakasih tatkala dihadiahi rencong.Berikut ini kami sajikan petikan wawancara dengan tokoh yang sangat berkomitmen membangun Indonesia yang kuat,hidup dalam zona demokrasi dan perdamaian serta mampu bersaing denganbangsa-bangsa lain di dunia ini.udah seratus tahun, apa yangtelah kita perbuat? Yang bisamenjawab, ya masing-masing,”kata tokoh pendidikan bervisidemokrasi, toleransi dan perdamaian, inidalam percakapan dengan WartawanBerita Indonesia, 12 Mei 2008. Menurutpemangku pendidikan berbasis (semangat) pesantren tapi bersistem modernini, sesungguhnya kebangkitan nasionalitu adalah kebangkitan pendidikan. “Ayokita tata pendidikan ini lebih baik dari hariini. Nah, itu ciri bangkit, “ kata pendiri danpemimpin Ma’had Al-Zaytun ini.Tokoh yang sangat enerjik ini juga mengungkapkan tentang politik bersepeda,dalam hubungannya dengan kepemimpinan dan kebangkitan nasional. “Sepedaitu harus dipegang oleh pengendaranya.Power-nya itu dari pemimpinnya (pengendara). Itu politik bersepeda. Kalaumau mengendarai dan mengendalikanKebangkitan Nasional itu, WAWANCARA SYAYKH AL-ZAYTUN AS PANJI GUMILANGTokoh pendidikan terpadu Syaykh Al-Zaytun Dr AS PanjiGumilang mengatakan dalam rangka memeringati SatuAbad Hari Kebangkitan Nasional (20 Mei 1908-2008)semua elemen bangsa harus memberi solusi untukmengatasi berbagai masalah yang tengah dihadapi bangsaini.BERITA KHUSUSSSyaykh banyak berbicara mengenaikebangkitan nasional. Kebangkitannasional sudah seabad tapi rasanyakeadaan bangsa ini masih begitubegitu saja?Makanya kita bertanya apa yang telah kitaperbuat, itu saja. Sudah seratus tahun,Syaykh AS Panji Gumilang sedang berbincang-bincang dengan Pemred Berita Indonesia tentang Kebangkitan Nasional