Page 31 - Majalah Berita Indonesia Edisi 57
P. 31


                                    BBERITA ERITAIINDONESIA NDONESIA, , 19 Juni 2008 19 Juni 2008 3131BERITA UTAMAadan PBB, Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) telahmerilis daftar 37 negara yang mengalami krisispangan (list of countries in crisis). Indonesia memang taklagi masuk daftar negara yangmengalami krisis pangan itu,walaupun di beberapa daerah(lokal) masih terjadi krisispangan, yang antara lain ditandai adanya warga yang menderita busung lapar. Presidendan Wakil Presiden juga mengingatkan agar warga tidakperlu gamang, cemas atautakut.Kelangkaan pangan terjadiakibat tanah yang semakinkurang subur, perubahan iklim dan cuaca buruk (tidakkaruan) di beberapa negarapenghasil pangan. Gangguancuaca ini menyebabkan panenmenurun. Selain itu, kelangkaan pangan juga terjadi akibat semakin bertambahnyalahan untuk tanaman yangmenghasilkan bahan bakarbio. Akibat meningkatnya permintaan atas bahan bakarbiologis itu, maka hampirtidak ada lagi kelebihan pangan. Misalnya, bagian terbesar kelebihan produksi jagungAmerika, sudah digunakanuntuk bahan bakar bio. Sementara, permintaan panganterus meningkat, maka terjadilah krisis pangan.Menurut Bank Dunia, akibatmenurunnya panen, hargabahan pangan seperti gandum,beras dan jagung naik secarakeseluruhan mencapai 83 persen dalam tiga tahun terakhir.Menurut berita Bloomberg,akhir April lalu, terjadi kenaikan harga pangan gandum130%, kedelai 87%, beras 74%,dan jagung 31%.Pusat Data Berita Indonesiamencatat dalam beberapa tahun terakhir terjadi lonjakanharga beras dari 165 dollar ASper ton tahun 2002 menjadi330 dollar AS tahun 2007 danmencapai rekor 1000 dollar ASsaat ini. International Rice Research Institute (IRRI) memperkirakan kenaikan hargamasih akan berlanjut hingga2010 dan perlu waktu 5-10tahun untuk mencapai tingkatkestabilan harga.Selain akibat menurunnyapanen di beberapa negara, krisis pangan juga bertambahburuk sebagai dampak peningkatan kemakmuran yang cukup besar di Cina dan India.Sudah makin banyak orangCina dan India yang mampumembeli daging. Sementarauntuk memproduksi daging,diperlukan banyak gandum.Ditambah pula kondisi dibeberapa negara Afrika yangmengabaikan pengembangansektor pertanian dalam beberapa tahun belakangan. Jikapada tahun 90-an, sekitar 10 s/d 15 persen anggaran kerjasama pembangunan dari negara donor ke Afrika, disediakanuntuk sektor pertanian, kinitidak lebih dari tiga persen.Presiden Bank Dunia RobertZoellick mengatakan kenaikanharga pangan berlangsungcepat sebesar 200 persen dalam tiga tahun terakhir. Menurutnya, hal ini bisa mendorong100 juta orang di negara-negara miskin semakin menderita.Disebutkan, kenaikan tajamharga pangan telah menyebabkan protes di banyak negaratermasuk di Mesir, PantaiGading, Haiti, Ethiopia, Kamerun, Burkina Faso, Senegal,Filipina dan Indonesia.Bahkan dalam beberapawaktu terakhir di sejumlahnegara, aksi protes telah berubah menjadi kerusuhan akibat tingginya harga pangan. Diantaranya di Haiti, Filipinadan Mesir. Bahkan di Haiti,kerusuhan berlangsung selama satu minggu dan menyebabkan setidaknya enam orang tewas dan pemerintahharus mengundurkan diri.Peringatan serupa sebelumnya telah dikemukakan pejabat senior Dana Moneter Internasional (IMF). Dikatakan,ratusan ribu orang bisa mengalami kelaparan akibat hargapangan yang terus membubung tinggi. IMF juga menguatirkan krisis pangan bisa menyebabkan kerusuhan sosial.Maka untuk mengatasi krisispangan internasional ini, BankDunia dan IMF telah menggelar pertemuan menteri-menteri keuangan dan pembangunan di Washington, April lalu.Direktur IMF, DominiqueStrauss-Kahn, dalam pertemuan itu mengatakan banyakorang menghadapi kelaparanyang kemudian bisa memicukeresahan sosial. “Harga yanglebih tinggi akan menimbulkan kesulitan bagi banyak orang, menjerumuskan merekauntuk pertama kalinya ke bawah garis kemiskinan,” katanya.Sekarang, menurut PresidenBank Dunia, Robert Zoellick,dalam suatu konperensi persdi Washington April lalu, suatu keluarga miskin di Bangladesh, harus mengeluarkansetengah pendapatan bulananBAncaman krisis pangan global telah membuat panikseluruh dunia. Tidak hanya negara berkembangtetapi juga negara maju. Bagi Indonesia, yang 20 Mei2008 ini memeringati satu abad Hari KebangkitanNasional, ancaman krisis pangan global itu,seharusnya menjadi momentum memacu kebangkitannya, terutama kebangkitan pertanian sebagaimotor penggerak peningkatan kesejahteraan rakyat.Presiden Susilo Bambang Yudhoyonosedang berdiskusi dengan para petani diKarawang, Jawa Barat.A BANGKITPresiden Bank Dunia Robert Zoellickpresidensby.infoworldbank.org
                                
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35