Page 22 - Majalah Berita Indonesia Edisi 59
P. 22
22 BERITAINDONESIA, 29 Agustus 2008enyelenggaraan Pemilu 2009,memberi kesempatan lebih panjang ke semua partai politik (Parpol) peserta untuk memaparkan visi,misi dan programnya kepada masyarakatluas. Parpol punya waktu berkampanyehampir sembilan bulan, yang telah dimulaisejak 12 Juli 2008. Masa kampanye yangcukup panjang ini bisa juga bermakna sebagai proses pendidikan dan pendewasaanpolitik, baik bagi para politisi maupun masyarakat secara umum.Sehubungan dengan proses pendewasaan politik itu, berikut ini disajikan sekilassejarah Pemilu di Indonesia. Mulai dari Pemilu 1955 pada era Presiden Soekarno, disusul enam kali Pemilu pada era PresidenSoeharto yakni Pemilu 1971, 1977, 1982,1987, 1992, dan 1997. Pemilu kedelapandan ke sembilan diselenggarakan pada erareformasi yakni Pemilu 1999 dan Pemilu2004.Pemilu 1955Pemilu pertama diselenggarakan pada tahun 1955, saat Republik Indonesia masihberusia 10 tahun. RI sejak diproklamirkan17 Agustus 1945, telah memilih menjadi sebuah negara hukum yang menganut demokrasi. Maka, sebetulnya sekitar tiga bulansetelah kemerdekaan diproklamasikan olehSoekarno dan Hatta, pemerintah sudahmenyatakan keinginannya untuk bisa menyelenggarakan Pemilu pada awal 1946.P Keinginan itu termuat dalam MaklumatX, atau Maklumat Wakil Presiden Mohammad Hatta tanggal 3 Nopember 1945, yangberisi anjuran tentang pembentukan partai-partai politik. Maklumat tersebut menyebutkan, pemilu untuk memilih anggotaDPR dan MPR akan diselenggarakan bulan Januari 1946. Namun, keinginan itu tidak dapat terwujud karena kendala yangbersumber dari dalam negeri dan luar negeri.Sumber kendala dari dalam negeri antaralain karena belum siapnya pemerintahbaru, termasuk dalam penyusunan perangkat UU Pemilu; Juga belum stabilnya kondisi keamanan negara akibat konflik internal antarkekuatan politik yang ada padawaktu itu.Ditambah lagi faktor eksternal (luarnegeri) antara lain serbuan kekuatan asingyang mengharuskan negara ini terlibat peperangan. Sehingga para pemimpin lebihdisibukkan oleh urusan konsolidasi.Di tengah kondisi konsolidasi kekuatanbangsa dan perjuangan mengusir penjajahitu, sebenarnya pemerintah tetap punyakeinginan politik untuk menyelenggarakanPemilu. Terlihat dari dibuatnya UU No. UUNo 27 tahun 1948, yang kemudian diubahdengan UU No. 12 tahun 1949 tentangPemilu. Di dalam UU No 12/1949 diamanatkan bahwa Pemilu yang akan dilakukanadalah bertingkat (tidak langsung). Sifatpemilihan tidak langsung ini didasarkanpada alasan bahwa mayoritas warga negaraIndonesia pada waktu itu masih buta huruf,sehingga kalau pemilihannya langsung,dikhawatirkan akan banyak terjadi distorsi.Kemudian pada paroh kedua 1950, ketikaMohammad Natsir dari Masyumi menjadiPerdana Menteri, menjadikan pemilu sebagai salah satu program kabinetnya. Pembahasan UU Pemilu pun dilakukan lagi,oleh Panitia Sahardjo dari Kantor PanitiaPemilihan Pusat dan kemudian dilanjutkanke parlemen. Pada waktu itu Indonesiakembali menjadi negara kesatuan, setelahsejak 1949 menjadi negara serikat dengannama Republik Indonesia Serikat (RIS).Namun, Kabinet Natsir jatuh 6 bulan kemudian. Tetapi pembahasan RUU Pemiluterus dilanjutkan oleh pemerintahanSukiman Wirjosandjojo (Masyumi). Pemerintah berupaya menyelenggarakan Pemilukarena pasal 57 UUDS 1950 menyatakanbahwa anggota DPR dipilih oleh rakyatmelalui pemilihan umum.Tetapi pemerintah Sukiman juga tidakberhasil menuntaskan pembahasan undang-undang Pemilu tersebut. SelanjutnyaUU ini baru selesai dibahas oleh parlemenpada masa pemerintahan Wilopo dari PNIpada 1953. Maka lahirlah UU No. 7 Tahun1953 tentang Pemilu. UU inilah yang menjadi payung hukum Pemilu 1955 yang diselenggarakan secara langsung, umum, bebasdan rahasia.Pemilu 1955 ini berlangsung dua kali.Pertama, pada 29 September 1955 untukmemilih anggota-anggota DPR. Kedua, 15Desember 1955 untuk memilih anggotaanggota Dewan Konstituante. Pemilu ini diikuti lebih 30-an partai politik dan lebihdari seratus daftar kumpulan dan calon perorangan.Pemilu pertama ini berhasil diselenggarakan dengan aman, lancar, jujur dan adilserta sangat demokratis. Pemilu 1955 bahkan mendapat pujian dari berbagai pihak,BERITA UTAMAPemilu 2009, KesepuluhSepanjang sejarah Indonesia merdeka, sudah sembilankali menyelenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu). Tahundepan, tepatnya pada 9 April 2009, Pemilu kesepuluh akandilaksanakan.foto: repro media indonesiaDeklarasi Kampanye Damai 34 Parpol