Page 18 - Majalah Berita Indonesia Edisi 63
P. 18
18 BERITAINDONESIA, Januari 2009 foto-foto: daylife.comBERITA UTAMAPukulanYang Lebih HebatRibuan pekerja sudah kena PHK dan puncaknyadiperkirakan akan terjadi pertengahan 2009. Untukmengantisipasi dampak yang lebih parah, pemerintahharus menggalakkan pembangunan sektor infrastruktur.emutusan hubungan kerja(PHK) sebagai dampak lanjutan dari krisis keuangan global sangat mengkhawatirkanbanyak negara di seluruh dunia. Di Indonesia, masalah ini menjadi momok yangpaling ditakuti di penghujung tahun 2008sehingga menjadi pokok pembicaraan disetiap lapisan masyarakat mulai daripresiden dan kabinetnya hingga di arisanibu-ibu dan kaum bapak di warungwarung kopi. Para pemuka agama pun takketinggalan mengangkat masalah inisebagai tema khotbah mereka dari atasmimbar.Pada Desember 2008 lalu misalnya, duaagama terbesar di negeri ini, Islam danKristen yang kebetulan merayakan harihari besarnya yakni, Idul Adha, Natal,Tahun Baru Hijriah, dan Tahun BaruMasehi, dimanfaatkan para pemuka duaagama itu untuk mengajak umat agarlebih tabah dalam menghadapi dampakkrisis.Kekhawatiran masyarakat memangtidak terlalu berlebihan. Sebab, berkatkemutakhiran teknologi informasi sekarang ini, di samping pemberitaan mediacetak yang intens setiap hari, semua orangbisa tahu bahwa ancaman krisis ini cukupserius. Sebab, negara-negara maju sekalipun ternyata sudah terkena imbaskrisis ini. Tanpa bermaksud menakutnakuti, negara dengan ekonomi sekelasAmerika Serikat, Uni Eropa, Jepang, danChina juga tidak sanggup membendungefek domino dari krisis yang awalnyadipicu oleh krisis keuangan di negeriPaman Sam, Amerika Serikat itu.Di Tanah Air, pemerintah memangmenyebutkan bahwa dampak krisis kaliini tidak akan seburuk krisis tahun 1997-1998. Itu pun diperkirakan baru akandirasakan pada awal atau pertengahan2009 ini. Namun, pernyataan itu tidakcukup membuat masyarakat merasatenang, sebab kenyataannya, dampakkrisis ini sudah disaksikan dan dirasakanwarga sejak tiga bulan terakhir tahun2008 lalu. Beberapa perusahaan swastanasional sudah mulai limbung akibat aksipenarikan modal investor asing dariperusahaan tersebut. Di sektor lain, hargabeberapa komoditi andalan ekspor Indonesia seperti kelapa sawit dan batubaraanjlok cukup tajam akibat merosotnyapermintaan pasar dunia. Semuanya itutelah mengakibatkan ekonomi petanisawit serta sektor pendukungnya kelimpungan.Juga akibat krisis, produk eksporandalan Indonesia lainnya seperti tekstildan produk tekstil (TPT), sepatu, danproduk manufaktur lainnya turut mengalami penurunan permintaan pasar internasional. Bahkan, sebagian ada yangmembatalkan order. Hal tersebut terutama akibat merosotnya daya beli masyarakat di negara-negara tujuan utamaekspor Indonesia seperti AS, Eropa,Jepang, China, dan lainnya. Total nilaiimpor TPT Amerika Serikat misalnya,turun kira-kira 3 persen. Hampir samahalnya dengan negara Uni Eropa danJepang. Akibatnya, Indonesia mengalamipenurunan permintaan TPT 20-30 persen.Merosotnya permintaan mancanegaraakan produk Indonesia, ditambah persoalan kesulitan memperoleh modal kerja,ujung-ujungnya memandekkan pembangunan sektor riil. Beberapa industri,khususnya industri komoditas eksporkemungkinan akan tutup. Hal ini akhirnyaakan menimbulkan gejolak pemutusanhubungan kerja (PHK) besar-besaran.Kalau pun ada industri yang bisa bertahan, produksinya juga diperkirakanakan mengalami penurunan secara signifikan seiring berkurangnya permintaan.Dengan kondisi perusahaan seperti itu,perusahaan itu ujung-ujungnya akanmelakukan pengurangan karyawan, karena pihak manajemen pasti akan melakukan penyesuaian karyawan sesuaiproduk yang dibutuhkan. Artinya, krisisini akan meningkatkan jumlah pengangguran akibat PHK.Sejauh ini, perusahaan atau industriyang dinyatakan tutup akibat krisis inimemang belum ada. Namun, perusahaanyang merumahkan dan mem-PHK karyawannya sudah terjadi di berbagai daerah.Belum lama ini misalnya, menurut Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Singgih Witarso kepadamedia (10/12), pascakrisis keuangan global, beberapa industri sepatu nasionalberskala menengah telah mem-PHKsekitar lima ribu orang tenaga kerja. Limaprodusen sepatu nasional skala menengahjuga disebutkan bakal mem-PHK sekitar1.500 pekerjanya. Sebelumnya, beberapaperusahaan di bidang yang berbeda,seperti perusahaan pulp juga sudah memPHK ribuan karyawannya. Dari Malaysia,Duta Besar RI untuk Malaysia Dai Bachtiar mengatakan sekitar 300.000 TenagaKerja Indonesia (TKI) yang bekerja diMalaysia kemungkinan akan mengalamipemutusan hubungan kerja (PHK) akibatkrisis ekonomi global.Menurut data Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans) per12 Desember 2008, pekerja yang terkenaPHK dan yang tercatat akan terkena PHKhingga 5 Januari 2009 telah mencapai50.029 orang. Sementara itu, pekerja yangPMISKIN: Ribuan orang berdesak-desakan untuk mend