Page 20 - Majalah Berita Indonesia Edisi 63
P. 20
20 BERITAINDONESIA, Januari 2009BERITA UTAMAfoto: daylife.comrah. Dari Rp24,8 triliun dana yang dialokasikan melalui DAK ini diharapkanakan mampu menyerap ratusan ributenaga kerja lewat proyek fisik di daerah.Langkah pemerintah ini kembali ditegaskan Presiden SBY saat memberikanpengarahan pada rapat koordinasi gubernur se-Indonesia, Kamis (11/12).Presiden menginstruksikan tiga langkahuntuk mencegah terjadinya pemutusanhubungan kerja (PHK) secara massalyakni percepatan pembangunan infrastruktur, penciptaan lapangan kerja baru,dan memperbanyak program jaring pengaman sosial (social safety net).Upaya lain pemerintah dalam mengantisipasi PHK ini dilakukan denganmengalokasikan dana yang cukup besaruntuk Program Nasional PemberdayaanMasyarakat (PNPM) dan kredit usaharakyat (KUR). PNPM tahun 2009 inidinaikkan menjadi Rp68 triliun. Sementara KUR, naik menjadi Rp15 triliundari sebelumnya hanya Rp11 triliun. Halini dimaksudkan untuk merangsangpertumbuhan usaha kecil. Menurut Menteri Negara PPN/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Paskah Suzetta, melalui realisasiPNPM ini, pemerintah menargetkanpenyerapan tenaga kerja mencapai 2,5juta orang.Paskah menjelaskan, pemerintah telahmengalokasikan anggaran sebesar Rp10,4triliun untuk kegiatan PNPM denganperincian, setiap kecamatan mendapatkan dana Rp Rp1,7 miliar untuk pelaksanaan kegiatan pembangunan yangmampu menyerap tenaga kerja.Pemerintah cukup optimis denganlangkah ini, karena berdasarkan pelaksanaan tahun 2008 lalu misalnya, kegiatan PNPM menurut Paskah mampumenyediakan tambahan lapangan kerjauntuk 1,6 juta orang dengan upah Rp 35per hari per orang. Mereka bekerja selama60 hari dalam satu tahun dengan totalanggaran Rp6,3 triliun.Termasuk dalam program PNPM ini,pemerintah juga mengalokasikan Rp5,2triliun sebagai dana bantuan langsungmasyarakat (BLM). Dengan program-program itu, Paskah mengatakan, diharapkanmampu menjaga daya beli masyarakatmaupun penyerapan tenaga kerja.Sementara, untuk menjaga eksistensiperusahaan-perusahaan, pemerintah jugaakan mengalokasikan anggaran hinggaRp12,5 triliun yang diberikan dalambentuk pengurangan pajak, terutamauntuk industri yang memiliki banyaktenaga kerja. Stimulus ini diharapkanmampu meringankan beban perusahaansehingga mereka tidak harus mem-PHKkaryawannya.Namun, langkah antisipasi dampakPHK melalui PNPM atau proyek padatkarya seperti selama ini, menurut beberapa pengamat, seperti pengamat ekonomi LPEM-UI, M Ikhsan kurang efektif.“Kita tidak ingin bergantung kepadaPNPM atau proyek padat karya karenaburuh yang kehilangan pekerjaan ituterbiasa hidup enak. Mereka belum tentumau dipekerjakan di proyek padat karya.Masalah sosialnya tidak sederhana,” ujarIkhsan seperti dikutip Kompas (6/12).Sementara itu, Badan PerencanaanPembangunan Nasional (Bappenas)mengharapkan dengan program penciptaan lapangan kerja baru seperti disebutkan di atas, bisa menekan lonjakanpengangguran yang diprediksi akan membengkak tahun 2009. “Angka pengangguran memang bisa lebih besar jika pertumbuhan ekonomi tahun depan 4,5-5%. Tapidengan asumsi berjalannya program-program padat karya, paling tidak bisa menyerap tenaga kerja 3 juta orang,” kataPaskah pertengahan Desember 2008 lalu.Deputi Bidang Kemiskinan, Ketenagakerajaan, dan UKM Bappenas PrasetijonoWidjojo menambahkan, peningkatanangka pengangguran sangat ditentukanoleh tingkat pertumbuhan ekonomi pada2009. Disebutkan, jika pertumbuhanhanya sekitar 4%, pengangguran akanmeningkat. Kalau demikian yang terjadi,menurutnya, pemerintah harus menggenjot pengalihan program pemerintahkepada program kemiskinan.Sedangkan menurut pengamat ekonomiFaisal Basri dalam tulisannya di harianKompas (15/12), bertolak dari data masalalu, angka pengangguran terbuka takakan merangkak naik sepanjang pertumbuhan ekonomi masih di atas 5%. DiKrisis keuangan global membuat berbagai industrimenghadapi tantangan yang tidak ringan. Industriperhotelan harus siap menghadapi turunnyatingkat hunian, sementara perusahaan-perusahaan investasi harus menghadapi redemptionbesar-besaran dari para kliennya. Sejumlah perusahaan telah mengumumkan rencana PHK-nyamenyusul efisiensi di tengah situasi yang serbasulit. Sebagian melakukan efisiensi dengan mengurangi berbagai biaya, dan sebagian lain memangkas dividen dan gaji.Sony Pangkas 16.000 PekerjaSony Corp berencana mengurangi 16.000 pekerja sebagai respons atas permintaan yang menurun akibat krisis keuangan global. Produsen barang-barang elektronik terbesar kedua di duniaini juga akan memangkas investasi, produksi subkontrak, dan menghentikan bisnis yang tidak menguntungkan sebagai bagian untuk menghematdana lebih dari 100 milyar yen (US$1,1 miliar)hingga akhir Maret 2010. Perusahaan yang berbasis di Tokyo itu menyatakan, pengurangan pekerja sebanyak 16.000 orang itu setara dengansekitar 5% pekerja divisi elektronik. Selain itu, pengurangan pekerja ini juga tercatat sebagai pengurangan pekerja terbesar yang pernah dilakukan perusahaan Jepang sejak krisis kredit yangkemudian membawa dunia ke jurang resesi.BofA PHK 35 Ribu PegawaiBank of America (BofA) akan mem-PHK lebih dari35 ribu karyawan selama 3 tahun mendatang.Langkah ini diambil sebagai respons atas tajamnyakemerosotan ekonomi yang bersumber dari krisiskeuangan dan untuk menghapus pemborosan akibatmengakuisisi Merrill Lynch. Bank dan perusahaandengan aset terbesar di AS itu mengakuisisi MerrrillLynch Co. tiga bulan lalu. Secara total merekamempekerjakan 308 ribu karyawan. Padahalperjanjian keduanya yang bernilai US$ 50 miliar,sempat menimbulkan spekulasi mereka sanggupmenyelamatkan pekerja. Di AS, BofA termasuk salahsatu bank yang kinerjanya masih sehat. PHK inilangsung mengundang awan kelabu bagi rakyat AS,sebuah indikasi makin memburuknya perekonomian.Selama November 2008, Paman Sam kehilanganlebih dari 500 ribu pekerja. Para analis memperkirakan PHK masih akan berlangsung dengan jumlahyang lebih besar. Bank-bank besar lainnya di AS yangtelah menerima dana talangan (bailout), juga telahGelombang PHK di Dunia Gelombang PHK di Dunia