Page 24 - Majalah Berita Indonesia Edisi 63
P. 24
24 BERITAINDONESIA, Januari 2009BERITA UTAMADunia Melawan KrisisBerbagai negara di dunia berlomba menurunkan sukubunga dan meluncurkan paket stimulus untuk mencegahresesi semakin dalam di negaranya.ak ada seorang pun yang pernah membayangkan raksasakeuangan sekelas Lehman Brothers yang sudah berusia lebih150 tahun, bisa bangkrut. Tapi itulah yangterjadi saat ini sebagai bukti bahwa tidakada seorang manusia pun yang bisamereka-reka masa depan.Krisis keuangan yang kini melanda dunia bermula dari Kredit Pemilikan Rumah(KPR) untuk orang-orang tak mampu - diAmerika disebut subprime mortgage -yang bermasalah, hingga akhirnya menyeret berbagai perusahaan raksasa diAmerika bertumbangan. Bahkan, dampaknya tidak hanya di Amerika Serikat,melainkan juga perusahaan-perusahaandan negara-negara lain di hampir seluruhdunia.Subprime mortgage yang berkali-kalidipermanis (hingga tujuh turunan), diperjualbelikan dan dijamin oleh pihak ketiga,menjadi komoditas yang eksotis karenamendapatkan rating yang bagus darilembaga pemeringkat. Perusahaan-perusahaan keuangan raksasa seperti FannieMae, Freddy Mac, dan Lehman Brothersikut memperjualbelikan produk-produktersebut.Masalah sebenarnya sudah dimulaiketika kredit perumahan tersebut diberikan kepada orang-orang yang tidak memiliki pendapatan. Kredit perumahanmenjamur disertai asumsi harga propertidi AS akan terus meningkat. Ternyata,sejak tahun 2006, harga rumah di negeriPaman Sam itu berhenti (stagnan). Terjadi kepanikan bahwa kredit yang disalurkan tidak bisa ditarik kembali, dan properti yang dijadikan jaminan pun tidakmencukupi lagi. Ketika terjadi gagal bayar, maka efek domino yang ditimbulkannya pun menyapu bersih semua yang terlibat dengan cepat, bahkan meluas tidakhanya korporasi, tapi juga negara, baikyang memiliki portfolio sub-prime secaralangsung atau tidak.Setelah Lehman Brothers dan perusahaan finansial raksasa Bear Stearns tumbang akibat krisis di sektor keuangan, pemerintah Amerika terpaksa mengambilalih perusahaan mortgage terbesar diAmerika; Freddie Mac dan Fannie Mae.Sementara Merrill Lynch mengalami kondisi tak jauh beda hingga harus diakuisisioleh Bank of America. Terakhir, pemerintah Amerika menyelamatkan perusahaanasuransi terbesar AIG (American International Group) dengan memberikan dana talangan lebih dari 273 miliar dolar AS.Untuk mengatasi badai krisis yanghebat itu dan menyelamatkan bank-bankraksasa yang terpuruk, pemerintah Amerika Serikat terpaksa melakukan bailoutsebesar 700 milyar dolar sampai 1 triliunUS dolar. Intervensi negara Amerika terhadap sektor keuangan di negeri PamanSam itu merupakan kebijakan yang bertentangan dengan paham pasar bebas (kapitalisme) yang dianut Amerika Serikat.Nyatanya dana suntikan yang miripdengan BLBI itu, kurang signifikan membendung terpaan badai krisis yang demikian besar.Kebijakan bailout ini, tidak saja dilakukan pemerintah Amerika, tetapi juga banksentral Eropa dan Asia turun tanganmenyuntikkan dana untuk mendoronglikuiditas perekonomian, sehingga diharapkan dapat mencegah efek domino dariambruknya bank-bank investasi kelasdunia tersebut.Suku Bunga dan Stimulus FiskalBeberapa saat setelah informasi kebangkrutan Lehman Brothers, pasar keuangan dunia mengalami terjun bebas ketingkat terendah. Beberapa bank besaryang collaps dan runtuhnya berbagai bankinvestasi lainnya di Amerika Serikatsegera memicu gelombang kepanikan diberbagai pusat keuangan seluruh dunia.Pasar modal di Amerika Serikat, Eropadan Asia segera mengalami panic sellingyang mengakibatkan jatuhnya indeksharga saham pada setiap pasar modal.Bursa saham di mana-mana terjun bebaske jurang yang dalam. Pasar modal London mencatat rekor kejatuhan terburukdalam sehari yang mencapai penurunan8%. Sedangkan Jerman dan Prancismasing-masing ditampar dengan kejatuhan pasar modal sebesar 7% dan 9%. Pasarmodal emerging market seperti Rusia,Argentina dan Brazil juga mengalamiketerpurukan yang sangat buruk yaitu15%, 11% dan 15%.Sejak awal 2008, bursa saham Chinaanjlok 57%, India 52%, Indonesia 41%(sebelum kegiatannya dihentikan untuksementara), dan zona Eropa 37%. Sementara pasar surat utang terpuruk, matauang negara berkembang melemah danharga komoditas anjlok, apalagi setelahpara spekulator komoditas minyak menilai bahwa resesi ekonomi akan mengurangi konsumsi energi dunia.Di AS, bursa saham Wall Street terusmelorot. Dow Jones sebagai episentrumpasar modal dunia jatuh. Angka indeksDow Jones menunjukkan angka terburuknya dalam empat tahun terakhir yaituberada di bawah angka 10.000.Dalam rangka mengatasi krisis keuangan tersebut, tujuh bank sentral(termasuk US Federal Reserve, EuropeanCentral Bank, Bank of England dan Bankof Canada) memangkas suku bunganya0,5%. Ini merupakan yang pertama kalinya kebijakan suku bunga bank sentraldilakukan secara bersamaan dalam skalayang besar.Genderang perang terhadap krisis global terus ditabuh bank-bank sentral diseluruh dunia. Untuk memacu pertumbuhan ekonomi, mereka terus serempakmenurunkan suku bunga hingga menujunol persen.Selasa (16/12), Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) kembali memangkas suku bunganya hingga level 0–0,25%,TDalam hal penurunan suku bunga, BIsangat konservatiffoto-foto: daylife.com