Page 22 - Majalah Berita Indonesia Edisi 63
P. 22
22 BERITAINDONESIA, Januari 2009BERITA UTAMAfoto-foto: daylife.comMenyiasatiPemerintah harus meredam suramnya perekonomian2009 dengan beberapa kebijakan pemerintah melaluiAPBN 2009.ua tahun terakhir ini, Anggaran Pendapatan dan BelanjaNegara (APBN) bolak-balik direvisi karena beberapa faktoreksternal khususnya harga minyak mentah dunia yang naik turun. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2008, misalnya, mulai tertekan sejak akhir pembahasannya pada November 2007. Semuaitu bermula saat harga minyak mentahdunia melonjak dari kisaran 60 dollar ASper barrel menjadi sekitar 90 dollar AS perbarrel.Sejak awal tahun 2008, selain diwarnaitekanan tak terduga dari kenaikan hargaminyak mentah, harga komoditas makanan ikut naik. Harga minyak goreng melesat, juga kedelai, tepung terigu, dan berasyang otomatis menekan kemampuanrakyat miskin dalam memenuhi kebutuhan primernya.Akibatnya, pemerintah mengajukanperubahan APBN 2008 lebih cepat daripada biasanya. Normalnya, perubahanAPBN baru dilakukan pada Juli 2008.Meski subsidi BBM dinaikkan dari Rp45,8 triliun menjadi Rp 126,82 triliun, initidak menghalangi pemerintah menaikkan harga BBM rata-rata 27,9 persen padaakhir Mei 2008.Namun di penghujung 2008, harga minyak mentah turun drastis hingga di bawah US$ 34 per barel dalam perdagangan Kamis (18/12) - harga terendah dalamempat setengah tahun terakhir. Hal inimembawa sesuatu yang positif bagi APBNkhususnya penurunan bagi pos tarifsubsidi. Harga BBM jenis premium yangtadinya Rp 6.000 diturunkan pemerintahsecara bertahap menjadi Rp 5.000 per liter.Di sisi lain, sejumlah masalah sudahmenghadang pemerintah di tahun 2009.Pertumbuhan ekonomi Indonesia padatahun 2009 diperkirakan bisa mencapailevel terburuk di posisi 4,5 persen, jauhlebih rendah dibandingkan target APBNPemasukan NegaraDUntuk menutupi kemungkinan defisit APBN 2009, pemerintah menyiapkan beberapa langkah termasuk meminjam dari badan keuangan dunia