Page 35 - Majalah Berita Indonesia Edisi 63
P. 35
BERITAINDONESIA, Januari 2009 35LENTERAAl-ZaytunSeperti tahun-tahun sebelumnya,persiapan perayaan Idul Adha di AlZaytun sudah dilakukan sejak jauh-jauhhari. Persiapan tahun ini pun semakinmatang dan baik. Hewan kurbanmisalnya, sudah dipersiapkan sejaksetahun sebelumnya. Hewan dipilih dariternak yang terbaik yang dikembangkandi komplek mahad itu sendiri.Memeliharanya dengan baik sepanjangtahun yang secara khususdiperuntukkan sebagai pedaging.Mustahiq atau penerima dagingkurban juga sudah didata sejakbeberapa bulan sebelumnya oleh panitiayang setiap tahun dilaksanakan olehsantri atau pelajar kelas 12. Denganbantuan informasi dari aparat desa,para warga yang berhak menerimakurban sudah dibagikan kupon untukditunjukkan saat menerima kurbanpada hari “h”. Kemudian, untukmenghindari penumpukan massa padasatu tempat saat pembagian kurbanyang bisa menimbulkan hal-hal yangtidak diinginkan, Al Zaytun jugamemberikan kurban dengan caramengantarkannya ke desa masingmasing Mustahiq.Untuk penentuan satu tempatpembagian kurban, para Mustahiq jugasudah dikelompokkan antara 100-200kepala keluarga berdasarkan kedekatantempat tinggal, sehingga mereka tidakterlalu jauh dan tidak terlalu banyaksaat mengambil kurban dimaksud.Nuansa perayaan Idul Adha sendirisudah mulai terasa di kampus Al Zaytunsejak 7 Desember malam denganpelantunan takbir di Masjid Al Hayat,salah satu masjid yang ada di kampustersebut. Tepat pukul 7:00 WIB, Senin 8Desember, shalat Ied pun dimulai diMasjid Al Hayat, yang diimami olehSyaykh Al-Zaytun AS Panji Gumilang.Syaykh dalam khotbahnya, sepertitahun-tahun sebelumnya, mengambiltema sesuai dengan peristiwa yangsedang terjadi di tengah kehidupanummat. Pada khotbah shalat Ied Idulkami terguncang-gucang dalam mobil sedanyang memang tidak diperuntukkan untukmelalui medan seperti itu. Sisa-sisa hujan yangmenggenangi lubang-lubang di jalan membuatpengendara harus ekstra hati-hati karena tidakmengetahui seberapa dalam lubang yangdilewati.Hari sudah malam ketika kami melewatijalan rusak menuju kampus Al-Zaytun itu.Cahaya temaram dari beberapa rumahpenduduk yang kami lewati cukup menerangimalam yang pekat karena belum adanya lampujalan. Hujan yang baru turun memangmembuat desa-desa yang kami lalui terlihatlebih baik bila dibandingkan setahun atau duatahun yang lalu. Kemarau yang panjangmembuat porak poranda perekonomianmasyarakat yang menggantungkan hidupnyaaytun untuk dirinya, tetangga dan ibunya.Warga miskin di sekitar Ma’had Al-Zaytun.