Page 38 - Majalah Berita Indonesia Edisi 63
P. 38


                                    38 BERITAINDONESIA, Januari 2009LenteraLENTERA38Pemberiankurban tahun inimalah bertambahdari tahun-tahunsebelumnya. Disampingbertambahnyamustahiq di desapenerima kurbanseperti biasanya,Al-Zaytun jugamemperluaswilayah pemberiankurban.masing-masing sesuai dengan yang telahdiatur sebelumnya. Rombonganberangkat dengan mengendarai 5 mobiltruk untuk mengangkut daging, beras,serta santri yang bertugasmendistribusikan, diiringi 5 mobil keciluntuk angkutan pengawas danpenanggungjawab.Sesampai di titik tujuan masingmasing, daging dan beras diturunkandari truk, kemudian dikumpulkan dihalaman rumah salah seorang warga,tempat kurban akan dibagikan.Selanjutnya melalui mikrofon, wargadiberitahukan agar mereka yangsebelumnya telah dibagikan kupondatang untuk mengambil kurban dariAl-Zaytun.Di Dusun Mekarsari, Desa Mekarjayamisalnya, salah satu dusun yang tahuntahun sebelumnya selalu memperolehpembagian daging kurban dari AlZaytun, langsung berdatangan darirumah masing-masing sambil membawaselembar kupon ukuran kecil berwarnahijau di tangan.Santri, yang menjadi petugasdistribusi pun kemudian memanggilnama para Mustahiq satu per satu agardatang mendekat mengambil bagiannya.Dengan menunjukkan kupon yangbertuliskan nama Mustahiq, warga punmenerima bagian masing-masing.Setumpuk daging terbungkus daun dandua kilogram beras yang terbungkusrapi dalam kantong plastik mereka bawake rumah dengan wajah senang.Di dusun ini, Mustahiq tahun ini ratarata sudah pernah mendapat kurbanpada tahun sebelumnya. Ibu Wati (ibuanak satu) salah satu warga yang sempatditanyai Berita Indonesia misalnya,mengaku sudah beberapa kalimemperoleh daging kurban dari AlZaytun. “Saya setiap tahun dapat(daging kurban dan beras) dari AlZaytun,” katanya. Demikian juga IbuRumini dari desa yang sama. Nenek 4cucu ini mengaku sejak ada pembagiankurban dari Al-Zaytun, hampir setiaptahun mendapat daging kurban.“Terimakasih, kami setiap tahundiberikan,” ujarnya.Namun, di antara kerumunan wargayang hadir, ada juga warga yangmengaku tahun sebelumnya diberikandaging kurban tapi tahun ini tidak. IbuDarni (ibu dua anak) misalnya. “Tahunkemarin saya dapat. Tapi, sekarangtidak. Nggak tau kenapa,” katanyamengeluh. Ketika Berita Indonesiamengatakan bahwa mungkin keluargaibu itu sudah dianggap tidak pantas lagimendapat daging kurban karena sudahtermasuk keluarga sejahtera, diamengaku tidak demikian. Diamengatakan, dia tidak memiliki kuponsebab tidak bisa hadir saat pembagiankupon.Di samping itu, ada juga sebagianwarga, seperti Ibu Ipah, ibu Sartam, ibuRani, dan ibu Tarsimah yang belum bisasegera dilayani karena kupon yangNamun ada untaian pesan Syaykh ASPanji Gumilang yang menurut kami bisamenjadi sauh iman yang kuat bagi merekayang hidupnya sedang didera krisis. Sebuahpesan yang sudah selayaknya juga didengaroleh masyarakat miskin yang ada di desadesa sekitar kampus Al-Zaytun. “Kiranya,dengan Kekuatan Besar serta kasihsayangNya, di tengah krisis dan kemiskinanyang menghimpit (red), kita tetap tersenyumpenuh harapan memandang masa depan.Dimana ada keyakinan dan keimanankepada Allah Tuhan Yang Maha Esa, yanghidup, yang berprakarsa, bertindak danbercampur tangan dalam hidup manusia,serta percaya bahwa Ia akan menepati janjijanjiNya, di situ harapan dalam pengertianorang yang beriman menjadi mungkin. Orangberiman yakin, bahwa hal-hal yang iaharapkan akan menjadi kenyataan danharapannya tidak akan mengecewakannya.”Pesan Syaykh tersebut menjadi semakinhidup tatkala kami melihat lebih dekat prosespembagian kurban di Dusun Mekarsari, DesaMekarjaya. Letaknya memang tidak jauh darikampus Al-Zaytun namun penduduk di dusunitu banyak yang masih dihimpit kemiskinan.Banyak dari antara mereka semakin miskinkarena terjerat rentenir.Realita hidup seperti inilah yang bisadisaksikan oleh para santri yang terjunlangsung melayani penduduk miskin disekitar kampus. Sungguh beruntung, merekatidak terkungkung oleh uraian textbook danretorika yang jauh dari kenyataan. Merekabisa mengasah jiwa agar lebih berbelaskasihan terhadap sesama sekaligusmengamalkan iman mereka berkurbanmenolong orang yang berkekurangan.Para santri termasuk semua yang terlibatdalam pembagian kurban bisa melihat daridekat bagaimana penduduk desa, tidakAnak-anak menerima pembagian kurban, menggantikan orangtua mereka yangsedang ke sawah.foto-foto: dok. berindo
                                
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42