Page 22 - Majalah Berita Indonesia Edisi 64
P. 22


                                    22 BERITAINDONESIA, Februari 2009BERITA UTAMAini menunjuk beberapa nama yang dinilaitidak baik untuk Israel, yakni ZbigniewBzrezinski, Anthony Lake, Susan Rice,Robert O Malley dan Ivo Daalder.Disebutkan, Robert Malley yang seringmenulis artikel pro Palestina, dan dekatdengan mantan penasehat Yasser Arafat,Hussein Agha, pernah menyebut Israelsebagai negara kolonial, satu ungkapanyang sangat tak lazim di AS.Begitu pula tentang Ivo Daalder, harianInggris Financial Times pernah mengutipkalimat yang diduga darinya, “Faktasesungguhnya adalah tak seorang calonpresiden yang dapat mengubah asumsitentang Israel. Maka itu, strategi terbaikadalah memenangi Gedung Putih, setelahitu ubah asumsi itu.”Seperti halnya Obama, Daalder, ditengarai The American Thinker sebagai memusuhi tokoh neokonservatif dan sahabatIsrael, Richard Perle dan Paul Wolfowitz,karena menganggap kedua orang inimemanipulasi kekuasaan demi kepentingan Israel.Sehingga banyak juga orang Arab danPalestina yang relatif optimistis terhadapObama untuk penyelesaian konflik diTimur Tengah. Mereka punya keyakinanbahwa wajah baru Obama di GedungPutih itu, setidaknya akan menghadirkansesuatu yang lebih baik dibanding Bush.Pengangkatan Hillary Clinton sebagaimenteri luar negeri dan penunjukanGeorge Mitchell sebagai Utusan KhususAS untuk Timteng, menghadirkan optimisme bahwa kebijakan AS untuk Timteng akan lebih baik dibanding Bush.Penunjukan George J Mitchell sebagaiUtusan Khusus Timur Tengah sangatdilihat was-was oleh garis keras Yahudi.Kecemasan Israel boleh muncul jugakarena Mitchell yang beribu Arab Lebanon ini pernah berseru agar Israel menghentikan pembangunan pemukimanYahudi di wilayah pendudukan danmenghentikan penembakan para demonstran Palestina tak bersenjata.Menurut Gregory Orfalea, pengajar sejarah Arab-Amerika di Universitas Georgetown seperti dikutip Reuters (21/1/9),“Ini adalah sinyal luar biasa dari hasratObama untuk menciptakan perdamaianabadi Palestina-Israel dan dia mengetahuibakal menghadapi ganjalan banyaknyakesulitan yang dihadapi AS di TimurTengah.”Sementara itu, James Zogby, PresidenArab American Institute, melihat penunjukkan Mitchell sebagai bukti tekad bulatObama dalam memulihkan kepemimpinan AS pada perdamaian Timur Tengah.Zogby menyebut Obama seorang presidenyang serius dalam soal Timur Tengahsejak hari pertama (memerintah). “Penunjukkan ini mengirimkan pesan, ‘sayasiap menangani ini,” kata Zogby.Obama tampaknya berharap, Mitchellyang di Irlandia Utara berhasil mendamaikan warga katolik dan protestan lewatJumat Baik 1998 sehingga tercipta perdamaian relatif langgeng di Inggris, dapatmenularkan sukses Irlandia Utara kePalestina dan Timur Tengah. Apalagipemerintahan Obama akan memberiperan lebih luas kepada Mesir dan Eropadan dalam soal Gaza.Namun penolakan George Mitchellbertemu dengan Hamas telah pula menimbulkan keraguan yang mendalam bagipara pejuang Hamas. Padahal Hamasyang memenangkan pemilu legislatif(2006) di Palestina, sudah merasa menunjukkan itikad baik terhadap pemerintahan Obama. Perdana Menteri Palestinadari Hamas Ismail Haniyah menyampaikan ucapan selamat kepada Obamadan mengungkapkan niat baik Hamasuntuk bekerjasama dengan pemerintahanbaru AS. “Hari ini kami bersama Andaberjalan menuju perubahan, perubahanyang akan membawa keadilan bagi semua,” demikian isi surat Haniyah. Hamasjuga berharap Obama tidak mengulangikesalahan yang sama, yang dilakukan parapendahulunya.Hal ini sepertinya membenarkan penilaian Azyumardi Azra yang melihat daribeberapa segi bahwa perdamaian diTimur Tengah, khususnya di Palestina,masih jauh dari jangkauan. Walaupunbukan tanpa harapan sama sekali. Dan,menurut Azyumardi Azra (Republika, 22Januari 2009), harapan itu banyaktergantung pula pada AS di bawah kepemimpinan Presiden Obama. “Kita tentusaja tidak dapat terlalu optimis Obamadapat menyelesaikan konflik di Palestinasecara damai, tetapi setidaknya masyarakat dunia menunggu kiprah presidenbaru AS ini untuk mendorong terciptanyaperdamaian di kawasan tersebut,” katamantan Rektor UIN itu.Kebijakan BeraniDi tengah berbagai kritik, pujian,keraguan (pesimisme) dan harapan (optimisme) seperti dikemukakan di atas, ternyata dalam memetakan kebijakan luarnegeri, khususnya Timur Tengah, Obamaberani menawarkan sinyal kebijakan yangmemperlihatkannya berbeda dari pendahulunya, termasuk dalam mendekati Arabdan dunia Islam.Dalam pidato pelantikannya Obamamenegaskan, “Kepada dunia muslim,kami mencari jalan ke depan, berdasarkankepentingan timbal balik dan salingmenghormati.” Pernyataan ini dipertegasKEAMANAN ISRAEL: Barack Obama bersama Presiden AIPAC David Victor (kiri) hadil dalamkonferensi American Israel Public Affairs Committee (AIPAC) Policy di Washington, 4 Juni 2008TAK BERDOSA: Sekelompok pria membawa jenazahGaza, 17 Januari 2009
                                
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26