Page 28 - Majalah Berita Indonesia Edisi 64
P. 28
28 BERITAINDONESIA, Februari 2009BERITA UTAMAkan penyiksaan fisik dan psikologis sertamenistakan para tahanan adalah sebuahpenghinaan terhadap kemanusiaan,”tambah Perez Roque.Menurutnya, pangkalan yang ada diGuantanamo, sebuah pulau di pantaitenggara Kuba, sudah lebih dari seabaddan mestinya dikembalikan ke Kuba.Pangkalan militer berukuran 45 milpersegi (115 km persegi) ini adalah pangkalan militer AS di luar negeri tertua. Pemerintah Kuba menyatakan penyewaanGuantanamo yang ditandatangani 1903sebagai tidak sah, sedangkan Washingtonmengklaimnya sah.Pemerintah China juga dengan cepat merespon, Kamis (22/1) meminta 17 tahananasal China di Guantanamo segera dikembalikan ke China. Ke 17 tahanan itu berasal dari wilayah Uighur, di China barat yangdidominasi Muslim. Mereka dianggapsebagai teroris yang tergabung dengankelompok Gerakan Islam Turkestan Timur.Juru bicara Kementerian Luar NegeriChina, Jiang Yu, di Beijing mengatakanpara tahanan asal China harus diserahkansecepatnya ke China dan kami akan menanganinya sesuai hukum. Ia menegaskan, China menentang negara mana punyang menerima para tahanan itu.Pernyataan ini dikeluarkan berhubungkekuatiran Pemerintah AS, bahwa ke-17tahanan asal China itu akan diperlakukantidak layak atau bahkan disiksa jika dikembalikan ke China. Maka, AS berusahamencari negara lain sebagai tempat tinggalbagi mereka. Tetapi banyak negara mengkhawatirkan pembalasan diplomatik dariChina jika menerima mereka. Menjawabkekhawatiran AS itu, Jiang Yu menegaskan,China adalah negara hukum dan akanbertindak sesuai ketentuan hukum.Beberapa negara Uni Eropa (EU), jugamenyatakan siap membantu Presiden ASBarack Obama menutup penjara Guantanamo dengan menampung para narapidana. “Kita perlu berjabat tangan dengan Amerika. Itu adalah satu awal segaryang baru, Guantanamo ditutup dan kamisangat senang,” kata Alexander Stubb dariFinladia saat tiba untuk menghadiripertemuan para menlu EU, Senin (26/1).Alexander Stubb menegaskan, EUharus memperhatikan dan menampungmereka yang tidak diadili karena tidakberbuat salah tetapi tidak dapat pulang,dan mempertimbangkan setiap permohonan status pengungsi.Semasa pemerintah Bush, Washingtongagal membujuk sekutu-sekutunya, terutama di EU yang beranggotakan 27negara, untuk menampung para narapidana yang tidak dapat pulang ke negaramereka dan yang AS tidak ingin menerimamereka. Jumlah mereka 55-60 orang termasuk warga Muslim China Uighur danwarga Libya, Uzbekistan dan Aljazair yangjuga berisiko akan disiksa di negaranya.Ketua kebijakan luar negeri EU JavierSolana mengatakan ini adalah masalahAmerika dan mereka harus menyelesaikannya tetapi kita siap membantu jikadiperlukan. Solana yakin EU akan setujuberhubung pemerintah-pemerintah Eropa, sudah bertahun-tahun menyerukankamp itu ditutup. Sekalian beberapapemerintah Eropa ingin memperbaikihubungan dengan AS yang tergangguakibat sengketa-sengketa tentang carapemerintah Bush melancarkan “perangterhadap terorisme”.Namun, tidak semua negara memberidukungan. Beberapa negara termasukBelanda dan Austria mengatakan merekamasih belum siap untuk menampung paranarapidana itu. Begitu pula pemerintahJerman belum mencapai kata sepakatmengenai masalah itu. “Pemerintah tidakdapat memutuskan untuk menampungpara narapidana itu, yang akan melanggarsistem hukum kami dan akan menimbulkan konsekuensi fatal,” kata menlu Australia Michael Spindelegger kepada kantorberita nasional APA, Minggu (25/1).Sementara itu Karel Schwarzenberg,Menlu Ceko yang kini menjadi ketuabergilir EU kepada wartawan mengatakanitu bukan satu masalah gampang danterserah kepada masing-masing negaraapa yang mereka ingin putuskan.Dari dalam negeri sendiri, Obama jugamendapat ganjalan dan penolakan. Hakim ketua pengadilan militer Guantanamo, Kolonel James Pohl, Kamis (29/1),menolak perintah Obama untuk menghentikan semua proses persidangan terkait dengan rencana penutupan kamp tahanan itu.Sebagai bagian dari rencana penutupankamp militer Guantanamo, Obama mengeluarkan perintah eksekutif agar prosespersidangan bagi 20 tahanan ditangguhkan selama 120 hari ke depan. Langkah ini diperlukan untuk meninjau statusmereka serta sistem peradilan yang tepat.Perintah Obama itu secara khusus ditujukan ke Menteri Pertahanan Robert Gatesuntuk memastikan bahwa semua prosesdi komite khusus militer itu ditangguhkan.Menurut James Pohl, permintaan untuk menunda semua dakwaan proses itutidak layak. Ia mengakui ini memang keputusan yang sulit tetapi diperlukan untukmelindungi kepentingan publik akanpercepatan proses. Penolakannya mengacu pada proses persidangan Abd al-Rahimal-Nashiri, salah satu pelaku pengebomankapal perusak AS USS Cole di Teluk Aden,Yaman (2000), yang menewaskan 17pelaut AS, serta 20 orang tahanan lainnya.Penolakan Pohl ini mengagetkan GedungPutih dan Pentagon. Menurut juru bicaraGedung Putih, Robert Gibbs, Obama telahberkonsultasi dengan Pentagon dan Departemen Kehakiman untuk mencermatisemua opsi terkait keputusan Pohl. Sementara juru bicara Pentagon, Geoff Morrell, berupaya meredam perbedaan pandangan ini. Ia mengatakan agar semua pihakdi AS bekerja sama untuk presiden AS.Namun, berbeda dengan Pohl, duahakim lainnya pada 21 Januari 2009 telahmengambil putusan menangguhkan perkara setelah jaksa penuntut dan pembelasepakat menangguhkan proses pengadilan terhadap warga Kanada yang dituduhberusaha membunuh tentara AS di Afghanistan dan kasus yang melibatkan limatahanan yang dituduh terlibat dalamperistiwa 11 September 2001.Lembaga advokasi hak asasi manusia(HAM), American Civil Liberties Union(ACLU), juga teguh mendukung Obamadan mendesak Menteri Pertahanan Robert Gates menangguhkan semua prosespengadilan dengan mencabut semua tuduhan kepada Al-Nashiri. Direktur ACLU,Anthony Romero, mengatakan Gatesmempunyai kekuasaan untuk menghentikan aktivitas komite militer danmenjalankan perintah Obama. BI-MLP (reuters, antara, dll)PAPAN PERUBAHAN: Protes menutup Guantanamo sampai ke depan Gedung Putih di Washington, 27 Januari 2009