Page 31 - Majalah Berita Indonesia Edisi 64
P. 31
BERITAINDONESIA, 10 Agustus 2006 31BERITA KHASBERITAINDONESIA, Februari 2009 31Desember 1973. Berdasarkan rencanainduk ini, seperti yang ditulis Soehoeddalam Membenahi Tata Air Jabotabek,pengendalian banjir di Jakarta akanbertumpu pada dua terusan yang melingkari sebagian besar wilayah kota. Terusanitu akan menampung semua arus air dariselatan dan dibuang ke laut melalui bagian-bagian hilir kota yang diberi namadengan Banjir Kanal Barat dan BanjirKanal Timur.Selain berfungsi mengurangi ancamanbanjir di 13 kawasan yakni 2 kelurahan diJakarta Utara dan 11 kelurahan di JakartaTimur dengan panjang 23,5 kilometer danmelindungi permukiman, kawasan industri, dan pergudangan di Jakarta bagiantimur, BKT juga dimaksudkan sebagaiprasarana konservasi air untuk pengisiankembali air tanah dan sumber air bakuserta prasarana transportasi air. BKT jugaakan menampung aliran Kali Cipinang,Kali Sunter, Kali Buaran, Kali Jati Kramat,dan Kali Cakung. Daerah tangkapan air(catchment area) mencakup luas lebihkurang 207 kilometer persegi atau sekitar20.700 hektar.BKT direncanakan selesai tahun 2010.Namun persoalan-persoalan pelik yangmembelit pembangunan BKT, sepertipembebasan tanah warga, membuatpembangunan BKT ini tersendat-sendat.Pembebasan lahan ditargetkan selesaiApril 2009. Pembangunan diperkirakanmenghabiskan total biaya Rp 4,9 triliun,Rp 2,4 triliun untuk biaya pembebasantanah dari APBD DKI Jakarta dan Rp 2,5triliun untuk biaya konstruksi dari danaAPBN Departemen Pekerjaan Umum.Besar harapan, pembangunan BKT bisaselesai tepat waktu dan kalau bisa dipercepat. Sebab banjir yang tiap tahunmelanda Jakarta sudah merugikan banyak pihak.Di sisi lain, fungsi BKT akan maksimalkalau masalah-masalah lainnya yangmenjadi penyebab banjir juga diatasi. Kitatentu mengharapkan tidak muncul lagipemukiman liar di sana-sini yang menimbulkan masalah klasik, seperti menumpukkembali sampah-sampah di kali. Diperlukan sebuah regulator yang sangat jelasdan kuat, yang menunjang maksimalnyafungsi BKT tersebut. Perlu adanya penanganan yang serius, terus menerus dilakukan dalam mengelola banjir kanal timurmaupun banjir kanal barat.Selain itu, situ-situ yang rusak perludihidupkan kembali. Pemda DKI harusbisa mengubah secara radikal ruang tatahijau (RTH) yang ada yaitu denganmembuat hutan mangrove di sepanjangpantai utara. Karena, hutan mangroveyang ada di Jakarta sekarang jumlahnyamasih terlalu sedikit dibanding problemdaerah serapan air hujan, penampunganair, dan penangkalan ombak atau rob airlaut. Jangan seperti yang lalu, hutan mangrove yang ada malah diserobot peruntukannya membuat perumahan.Masyarakat ibukota juga diharapkanbisa menerapkan prinsip 3R (Reduce,Reuse dan Recycle). Lewat Reduce,masyarakat bisa ikut mengurangi sampahdengan cara membawa tempat makanansendiri saat membeli makanan di warungjika dibawa pulang, atau membawa minuman dalam botol minum daripadamembeli air dalam botol kemasan. Kemudian Reuse, yakni menggunakan kembalibarang-barang bekas, misalnya emberatau kaleng untuk pot. Terakhir Recyle,mendaur ulang sampah. Misalnya, sampah dapur dan daun dijadikan kompos.Kemasan plastik minyak goreng, minuman instan dan lain-lain dapat dijadikan tasyang cantik dan trendi. BHS Menunggu BKT Menunggu BKTLANGGANAN: Sebagian wilayah di ibukota Jakarta dilanda banjir setiap tahun