Page 32 - Majalah Berita Indonesia Edisi 64
P. 32


                                    32 BERITAINDONESIA, Februari 2009BERITA EKONOMIfoto: daylife.comStimulusMelawan KrisisIndonesia menganggarkan paket stimulus sebesar Rp71,3triliun untuk meningkatkan daya beli masyarakat, dayasaing dan daya tahan dunia usaha. Dan yang tak kalahpenting, pemutusan hubungan kerja (PHK) bisadiminimalisir.udah satu bulan lebih kita menjalani tahun 2009. Artinya, satubulan juga kita menjalani warisan tahun 2008. Dalam hukumcausa-prima, apa yang kita warisi saat iniadalah buah kerja kita pada masa sebelumnya. Menghitung dalam tenggangwaktu yang pendek, berarti apa yang kitawarisi tahun ini adalah buah dari usahakita pada tahun 2008 lalu.Khusus di bidang ekonomi dalam skopnasional, kunci keberhasilan pembangunan nasional adalah kebijakan pemerintahyang terencana baik dan implementasiyang optimal. Sebaliknya, tanpa melupakan adanya faktor eksternal yang tak terhindarkan, pembangunan yang gagal adalah akibat tidak adanya perencanaan yangbaik dan atau tidak adanya implementasiyang optimal.Terkait dengan terjadinya krisis keuangan global yang gejalanya sudah tampak sejak akhir 2007 lalu, keberhasilanpembangunan nasional suatu negara diseluruh dunia termasuk Indonesia setahun terakhir ini diukur dari keberhasilanpemerintah membuat seminim mungkindampak krisis di negaranya.Indonesia, terhitung hingga awal tahunini, dibandingkan dengan negara-negaralain, bahkan beberapa negara yang sudahtergolong maju, lebih beruntung karenamewarisi kondisi ekonomi 2008 yang lebih baik, berupa dampak krisis keuanganglobal yang lebih kecil. Hal mana setidaknya tercermin dari laju pertumbuhanekonomi Indonesia tahun 2008, sebesar6,2% yang lebih baik dibanding dengannegara lain sekawasan, bahkan dibandingnegara maju sekalipun.Walau demikian, pemerintah tidaklangsung terlena dan jadi bersikap pongahdengan keadaan tersebut. Menyadari masih banyak hal tak terduga yang mungkinterjadi di tahun 2009 ini, pemerintah sejak dini telah membuat perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara(APBN) 2009, APBN Perubahan manasudah disusun dan siap diajukan kePanitia Anggaran DPR.Perubahan sangat mencolok terjadipada asumsi harga minyak mentah yangsemula US$ 80 per barel, dipangkas jadiUS$ 45 per barel. Pertumbuhan ekonomiditurunkan dari 6% menjadi 4,5-5,5%.Sedangkan nilai tukar rupiah terhadapdollar AS diubah dari sebelumnya Rp9.400 menjadi Rp 11.00 per dollar AS.Dengan perubahan asumsi makro tersebut, asumsi total pendapatan negarapun jadi turun dari semula diasumsikanRp 985,7 triliun menjadi Rp 857,7 triliunatau terpangkas Rp 128 triliun. Penurunan itu terjadi karena beberapa hal diantaranya berkurangnya penerimaan pajak dari target semula Rp 725 triliun menjadi Rp 671,9 triliun. Penurunan penerimaan pajak itu sendiri terjadi karenaberbagai faktor antara lain, akibat penurunan kegiatan ekonomi, turunnyaharga minyak mentah dunia yang membuat merosotnya PPh migas, serta pemberian berbagai insentif dan stimulus berupa pajak yang ditanggung pemerintah.Dari beberapa variabel itu, harga minyak merupakan variabel yang paling sulitdiprediksi bila mengacu pada pergerakanharga minyak sepanjang 2008, dimanaharga minyak bergerak liar dan amatfluktuatif dengan harga terendah US$33,8 per barel dan rekor tertinggi US$ 147per barel pada Juli 2008. Sejumlah negaraOPEC, khususnya Arab Saudi selakuprodusen terbesar, memang menghendakiharga di level US$ 75 per barel. Sedangkanbeberapa institusi dan lembaga risetmemberikan perkiraan harga yang variatifuntuk tahun ini, yakni antara US$ 40-75per barel.Sedangkan mengenai paket stimulusyang membuat berkurangnya pendapatannegara, hal ini merupakan strategi ataucara pemerintah untuk menyelamatkanpersoalan yang lebih besar, yakni dampakkrisis global. Hampir semua negara didunia juga mengeluarkan kebijakan stimulus di negaranya. Amerika Serikat misalnya, menurut kabar terakhir, olehPresiden yang baru dilantik Barack Obama menyiapkan stimulus hingga beberapatahun ke depan dengan besaran yang cukup tinggi pula. Kini dunia mengharapkankebijakan itu bisa mendongkrak ekonomiAS yang kemudian menularkannya keperekonomian global.Pemerintah Indonesia sendiri, tahunlalu sudah memberikan stimulus kepadadunia usaha dalam bentuk insentif fiskalsenilai Rp 12,5 triliun berupa pajakditanggung pemerintah (DTP) dan tidakmenaikkan bea masuk untuk barangtertentu. Di samping itu, pemerintah jugamenurunkan harga BBM dua kali dalamtahun itu. Sedangkan untuk tahun ini,sebagaimana diusulkan dalam APBNPerubahan 2009, pemerintah menganggarkan stimulus sebesar Rp71,3 triliun,jauh lebih besar dari yang direncanakansebelumnya.Stimulus sebesar Rp71,3 triliun atau1,4% dari produk domestik bruto (PDB)itu diharapkan bisa meningkatkan dayabeli masyarakat, menaikkan daya saingdan daya tahan dunia usaha serta belanjainfrastruktur padat karya.Paket stimulus ini seiring dengan tujuhagenda pemerintah untuk mengantisipasipersoalan ekonomi yang bakal muncultahun ini. Tujuh agenda sebagaimanaSBELANJA KELUARGA: Kalangan masyarakat menen
                                
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36