Page 35 - Majalah Berita Indonesia Edisi 64
P. 35
BERITAINDONESIA, Februari 2009 35LENTERAmi Al-Zaytundasar negara Indonesia diyakini sebagaiajaran Ilahi dan harus dijalankandengan baik. Dalam kesempatan itu,Syaykh juga menyosialisaikan sorgumyang multiguna kepada seluruh umat.Kemudian, khusus kepada dua tamudari anggota Dewan Penasihat Presiden,Syaykh menitipkan sebuah ide kepadaPresiden, agar dari Sumatera ke Jawadibuka transportasi massal berupapembangunan jalur kereta api dariBanda Aceh sampai Denpasar Balimelalui Pantai Selatan Jawa.Seperti tahun-tahun sebelumnya,perayaan tahun baru hijriyah 1Muharam 1430 H yang bertepatandengan 29 Desember 2008 M, dikampus Al-Zaytun dipusatkan di MasjidRahmatan Lil ‘Alamin. Sedari pagi,sebagian besar umat sudah datangberbondong-bondong ke masjidberkapasitas 150 ribu jemaah itu. Selainpara santri dan keluarganya, guru,eksponen Al-Zaytun dan penduduk desasekitar, perayaan kali ini juga dihadirikaum muslim dan muslimat yangtergabung dalam berbagai kelompokpengajian dan majelis taklim dari TanahAir dan negeri jiran Malaysia, sertabeberapa pejabat dan tokoh nasional.Dua anggota Dewan PertimbanganPresiden Prof. Dr. Subur Budhisantosodan Prof. Dr. Ir. Radi A Gany sengajadatang ke kampus Al-Zaytun untuksama-sama merayakan tahun baruhijriyah. Demikian juga Kepala PerumPerhutani KPH Indramayu Ir. OmanSuherman serta Camat Gantar WasgaCiptowibowo SH, M.Si mewakili BupatiIndramayu.Sebagaimana dalam setiapkesempatan, khutbah maupuntaushiyah Syaykh Al-Zaytun AS PanjiGumilang selalu dirindukan umat,demikian halnya pada perayaan 1Muharam ini, taushiyah atau sambutanSyaykh dianggap merupakan puncakdari perayaan, ditambah sambutan darisejumlah tamu kehormatan sepertidisebutkan di atas.Dalam perayaan yang diikuti 19.000-an jemaah itu, Prof. Dr. Ir. Radi A Ganyyang mendapat kesempatan pertamamemberikan sambutan, mengaku,kehadirannya di Mahad Al Zaytun ibaratmimpi yang menjadi kenyataan. Priaberkacamata dengan seragam abu-abuini mengaku sudah lama ingin datang keAl Zaytun namun baru saat itu bisakesampaian. Tentang Al Zaytun sendiri,menurut pengakuannya sudah lamadiketahuinya melalui berbagai artikel.Karena itu, setelah melihat Al Zaytundari dekat ditambah lagi denganpenjelasan dari Syaykh, dia mengakusangat takjub dengan teknologipertanian dan peternakan yang sedangdikembangkan Al-Zaytun. Juga sangatkagum atas visi Al-Zaytun tentangkehidupan bermasyarakat, berbangsadan bernegara yang bermuara padaIndonesia harus kuat.Menurut anggota DewanPertimbangan Presiden (Watimpres)bidang pertanian ini, Al-Zaytun sangattepat fokus mengembangkan pertaniankarena sektor ini merupakan tumpuanbangsa-bangsa. Pertanian bukan hanyasekadar pengorganisasian SDM danSDA serta teknologi, tetapi pertanianmengandung pengertian adanyaketergantungan manusia terhadapTuhan Yang Maha Esa.Selanjutnya, Prof. Dr. SuburBudhisantoso yang mendapat giliranmenyampaikan sambutan berikutnya,membuka sambutannya dengan sebuahpengakuan jujur. Dari atas podium,mantan Ketua Umum Partai Demokratyang oleh TokohIndonesia dotcomdigelari Antropolog Partai Demokrat itumengaku, bahwa ia sebelumnyamendengar berita-berita kurang bagusmengenai Al-Zaytun. Namun setelahmelihat dari dekat dan merasakansambutan hangat dari Al-Zaytun, iamengatakan bahwa berita itu sungguhbertolak belakang.Pada kesempatan itu, pria berusia 71tahun itu mengemukakan, pada tahun1430 H kita tidak boleh mengeluh dalammenghadapi berbagai masalah tetapiharus siap menanganinya sebagaimanayang dilakukan Al-Zaytun. “Dalammenghadapi berbagai krisis termasukpemanasan global, saya melihat SyaykhAS Panji Gumilang menanggapinyadengan tepat yaitu mengembangkanvarietas-varietas tanaman danmenanam sorgum. Lembaga pendidikanini pelopor pembangunan untukmasyarakat,” ungkapnya. Prof. Dr.Subur Budhisantoso juga menguraikanhal lain seperti masalah pemanasanglobal dan pergeseran peta ekonomidunia yang mulai direbut oleh Chinadan India.Sementara Ir. Oman Suherman dariPerum Perhutani, dalam katasambutannya mengatakan, sangatberterimakasih karena diberikesempatan memberikan kata sambutandi depan ribuan umat yang mengikutiperayaan tersebut. Dalam kesempatanitu, Suherman mengatakan bahwa apayang diperbuat instansinya dalamkerjasama antara Al-Zaytun danPerhutani yang meminjamkan lahanseluas 200 hektare untuk lahanpenanaman sorgun, belumlah seberapadibandingkan apa yang diperbuat AlDuduk paling depan dari kiri-kanan: Ir. Oman Suherman, Ir. Radi A Gani, Prof. Dr. S. Budhisantoso,Syaykh Al-Zaytun Panji Gumilang, Umi Panji Gumilang, dan Khairunnisa