Page 38 - Majalah Berita Indonesia Edisi 64
P. 38


                                    38 BERITAINDONESIA, Februari 2009LenteraLENTERA38Sorgum:Jalan MenujuKemandirianStrategi dasar kemandirian bangsa bertumpu padakemandirian di bidang pangan dan energi. Olehsebab itu, lembaga pendidikan Al-Zaytun Indramayumeretas jalan menuju kemandirian Indonesia denganmengembangkan tanaman sorgum beserta pabrikpengolahannya sehingga siap untuk dikonsumsi pengolahannya sehingga siap untuk dikonsumsisebagai pengganti beras, bahan baku gula, pakanternak, dan bahan baku bioetanol. ternak, dan bahan baku bioetanol.Perayaan tahun baru hijriyah1 Muharam 1430 H memangsudah sebulan lebih berlalu.Namun, perayaan di Ma’hadAl-Zaytun layak diulas dan dikenangkembali karena perayaan itu dihadiriribuan umat dan berbagai daerah diTanah Air, dari negara jiran Malaysiaserta dihadiri beberapa pejabat dantokoh nasional. Yang terpenting lagi,taushiyah Syaykh Al-Zaytun AS PanjiGumilang yang banyak menyorotikebangkitan dan kemandirian bangsaIndonesia khususnya di bidangpangan dan energi, membuatperayaan 1 Muharam di Al-Zaytunsemakin istimewa.Berkenaan dengan masalah pangandan energi, krisis yang terjadi di suatunegara akan semakin sulit dipulihkanjika negara yang dilanda krisistersebut sangat tergantung padasumber pangan dan energi dari luar.Oleh sebab itu, kemandirian di bidangpangan dan energi menjadi sangatpenting karena dari situlah seluruhaspek kehidupan ekonomi, sosial,budaya, politik, pertahanan dankeamanan yang paling mendasardimulai.Salah satu cara meretas jalanmenuju kemandirian, menurut Syaykhadalah dengan menanam danmengembangkan sorgum. Oleh sebabitu, dalam berbagai kesempatan,termasuk ketika menyampaikansambutan dalam perayaan 1 Muharam1430 di hadapan para hadirin yangberjumlah sekitar 19 ribu orang diMasjid Rahmatan Lil Alamin, SyaykhAS Panji Gumilang mengajak untukbersama-sama melakukan penanamansorgum.Ajakan itu mendapat sambutanpositif saat itu, baik dari PemerintahDaerah setempat sebagaimanadisampaikan Camat Gantar WasgaCiptowibowo SH., M.Si, dan KepalaPerum Perhutani KPH Indramayu Ir.Oman Suherman MP, maupun daridua orang anggota DewanPertimbangan Presiden, Prof. Dr. RadiA. Gani (bidang pertanian) dan Prof.Dr. Subur Budhisantosa (bidangSosbud) yang memang sengaja hadirke kampus Al-Zaytun saat itu untukmerayakan tahun baru hijriyah 1Muharam 1430 H.Ajakan Syaykh itu memang layakdidukung melihat persoalan pangandan energi yang dihadapi bangsaIndonesia selama ini serta melihatkeberhasilan yang sudah dicapaibangsa lain dalam menanam sorgum.Seperti dikatakan Syaykh, keberadaanAmerika pada tahun 1901 sama sepertiIndonesia, banyak mengonsumsigandum dan beras sedangkan sapisebagai sumber susu dan dagingbelum banyak. Tapi setelah Amerikamengimpor bibit sorgum dari Afrika,sorgum diolah menjadi sumberpembangkitan makanan ternaksehingga ternak berlipat ganda.Sampai hari ini, Amerika surplusternak (susu dan daging).Lalu bagaimana dengan Indonesia?Meski sudah cukup terlambat, namunbagi Syaykh itu tidak bisa dijadikanalasan untuk tidak memulai. Syaykhmenyebutkan, saat ini China memiliki8,57 juta ha pertanian sorgum, Indiamemiliki 15,8 juta ha, Amerika memiliki5,47 juta ha, sementara Indonesia baru18 ribu ha saja. Oleh sebab itu, untukmenggenjot jumlah produksi dan luasanlahan, penanaman sorgum bisa dimulaidari lahan-lahan hutan gundul. Kalaupemerintah bisa mengaktifkan 50% dari25 juta ha hutan gundul denganmenanami sorgum, Indonesia bisabangkit dan keluar dari ketergantunganakan pangan, pakan, dan energi darinegara luar.Syaykh al-Zaytun kemudianmengambil contoh lain. Seandainyasetiap kabupaten rata-rata bisamenanam sorgum seluas 10.000hektare maka di 440 kabupaten akandapat ditanam sorgum di areal 4,4juta hektare. Dengan prosespenanaman cuma enam bulan (sekalitanam dua kali panen), Indonesia bisamempunyai kekayaan pangan, pakan,dan BBM non-fosil.Saat ini, Al-Zaytun sudah menanamsorgum di arealnya sendiri. Gunamemperluas penanamannya, AlZaytun menjalin kerjasama denganSyaykh AS Panji Gumilang di tengah perkebunan sofoto-foto: dok. al-zaytun
                                
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42