Page 37 - Majalah Berita Indonesia Edisi 64
P. 37
BERITAINDONESIA, Februari 2009 37LENTERAada agama yang tidak memiliki tempatibadah di negara ini, seperti agamaKong Hu Chu. Dengan nada tinggiSyaykh mengatakan, tidak boleh adapihak yang mengklaim bahwakeyakinannya yang paling benar danmerasa berhak menekan kepercayaanpihak yang lain karena tidak sesuaidengan keyakinannya.Pada kesempatan itu, Syaykh jugamenjelaskan keempat dasar negaralainnya satu persatu sambilmengaitkannya pada berbagai peristiwaaktual di Indonesia dan dunia. Khususuntuk dasar negara kelima yakni“mewujudkan suatu keadilan sosial bagiseluruh rakyat Indonesia” menurutSyaykh adalah tujuan bangsa ini. Makakarena itu, keadilan dalam segala bidangharus menjadi milik semua warganegara tanpa membedakan suku,agama, ras, dan asal daerahnya.Hal lain yang tidak kalah menarikadalah ajakan Syaykh agar petani(Indonesia) mulai menanam sorgum.Bagi Syaykh, sorgum sangat berpotensiuntuk mewujudkan Indonesia yangkuat. Selain bisa dijadikan sebagaibahan pangan, sorgum bisa diolahmenjadi bio-etanol untuk menggantikanbahan bakar fosil yang semakin menipis.Syaykh juga mengingatkan betapasangat mendesaknya pembangunaninfrastruktur terutama jalan dipedesaan. Untuk itu, Syaykhmengusulkan dibangun jalan kereta apilintas selatan dari Aceh sampaiDenpasar. Dengan demikian,perekonomian daerah-daerah bagianselatan yang selama ini redup bisamenyala terang.Puncak perayaan Tahun Baru Hijriyahdiakhiri dengan ketulusan para kaummuslimin dan muslimat serta undanganyang datang dari berbagai penjuruIndonesia dan negeri jiran yang spontannaik ke mimbar untuk memberikansodakoh, baik dari pribadi maupunkumpulan, demi kelanjutanpembangunan pendidikan sistem satupipa di kampus Al-Zaytun yang bermotoPusat Pendidikan dan PengembanganBudaya Toleransi dan Perdamaian.Malam Menjelang Tahun BaruSebelum perayaan puncak 1Muharam, sebagaimana setiaptahunnya, keluarga besar Al-Zaytunselalu mengundang warga desa sekitarkampus untuk temu ramah mesra.Demikian halnya pada perayaan kali ini,memasuki pukul 20.00 atau menjelangmalam tahun baru, masyarakat sekitarkampus Al-Zaytun sudah berduyunduyun berkumpul di Masjid Al-Hayat -salah satu masjid di lingkungan kampus.Ada yang datang sendiri-sendiri sebabrumahnya dekat-dekat sekitar kampus.Ada pula yang dijemput oleh sejumlaharmada pengangkut karena merekaberasal dari desa yang agak jauh darikampus namun tetap dari KecamatanGantar, Indramayu juga.Dalam acara yang dihadiri sekitar tigaribu penduduk itu, Syaykh Al-Zaytunmenyampaikan tiga pesan utama.Pertama, meminta warga untuk ikutmemilih dalam Pemilu 2009 yangsemakin dekat. Kedua, meminta petaniuntuk sabar menunggu masa panen.Dan ketiga, tetap memperhatikan danmengutamakan pendidikan anak-anak.Dengan santun Syaykh mengingatkanagar dalam pesta demokrasi Indonesia(pemilu) tahun 2009 nanti, wargajangan lupa menggunakan haknya untukmemilih wakilnya di lembaga legislatif,maupun presiden dan wakil presiden.Kemudian, Syaykh juga banyakmembesarkan hati umat yangkebanyakan bekerja sebagai petani.Syaykh menyatakan krisis yangmenghadang di tahun 2009, tidakmemberi pengaruh kepada para petanidi desa. Sebab petani sudah terbiasamenghadapi krisis terutama saat musimpaceklik. Walau demikian, Syaykh tetapberpesan agar warga tetap bersabar,karena jika tidak sabar, bisa berpikiryang tidak baik terhadap milik oranglain yang akhirnya akan membuat dirisendiri menderita karena harusmenanggung hukuman. “Kalau tidaksabar menanam selama dua bulan,tangan akhirnya gerayang harta orang,akibatnya bisa dihukum lebih dari duabulan,” ujar Syaykh.Syaykh juga mengingatkan kembali kalaupetani di Indonesia kuat, maka Indonesiamenjadi kuat. Dalam hal itu, Syaykhmenjelaskan soal tanaman sorgum danberbagai manfaat yang bisa didapat. Disamping dua pesan tersebut, selaku tokohpendidikan, Syaykh juga tak lupa memesanagar warga tak lupa memerhatikanpendidikan anak-anak mereka.Di akhir pesannya, Syaykh menyinggung tentang boboko, sajian makanankhas Indramayu yang terdiri dari kuekue, nasi yang dicampur sayur-sayurandan daging ayam/sapi yang ditaruh disebuah bakul bambu. Sambil bercandaSyaykh mengatakan, boboko bagisebagian warga menjadi pertandaberkah. Tidak sedikit warga yangmemperlakukan boboko sebagai jimathingga panen tiba. Pernyataan Syaykhini membuat warga yang mendengartertawa malu.Syaykh kemudian menaikkan doapenutup dan mempersilakan wargauntuk menerima boboko yang sudahdisiapkan oleh para santri di dua pintumasuk masjid. Mimik senang dan legasetelah menerima boboko terpancar dariwajah warga. Para santri yang membagibagikan boboko tidak kalah gembiranyamenunaikan pelayanannya. Ibu Fitriah(50) seorang janda dari desa Salammisalnya, mengaku merasa sangatsenang dengan adanya acara temuramah mesra yang disertai denganpembagian boboko ini. “Saya sudah tigakali datang merayakan malam tahunbaru di sini,” ujar ibu Fitriah sambilmenenteng pulang boboko yang baruditerimanya. BISyaykh AS Panji Gumilang: Hendaknya dibangun jalan kereta apidari Banda Aceh sampai Bali.Syaykh berpesan kepada warga desa sekitar Al-Zaytun agarmemperhatikan pendidikan anak-anaknya