Page 52 - Majalah Berita Indonesia Edisi 66
P. 52


                                    52 BERITAINDONESIA, April - 15 Mei 2009emilihan anggota legislatif 9April 2009 telah usai dilaksanakan. Sebanyak 11.219 orang calonmemperebutkan 560 kursi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), 1.109 orang calon untukmemperebutkan 132 kursi Dewan Perwakilan Daerah (DPD), 32.263 orangcalon memperebutkan 1.198 kursi DewanPerwakilan Rakyat Daerah Provinsi(DPRD Tk I) di seluruh Indonesia, dan246.588 calon untuk memperebutkan16.270 Dewan Perwakilan Rakyat DaerahKabupaten/Kotamadya (DPRD Tk II).Dari segi keamanan, pelaksanaan pemilu legislatif ini tergolong berhasilkarena berlangsung tertib dan aman.Namun dari segi teknis pelaksanaan,pemilu kali ini menurun dibanding Pemilu2004 yang sukses menyelenggarakanpemilihan langsung untuk pertama kalinya.Berbagai kekurangan dan kelemahansudah nampak sebelum pelaksanaanpemilu 9 April lalu. Kekurangan dimaksudberupa pelanggaran partai politik (parpol)maupun calon legislatif (caleg) sepertikampanye terselubung, ukuran atributpartai dan penempatan gambar caleg yangmenyalahi aturan, pelibatan anak-anakdan PNS dalam kampanye, hingga praktikpolitik uang. Pelanggaran terjadi hampirmerata di semua daerah dan oleh hampirsemua partai peserta pemilu.Dari sekian banyak kekurangan itu,noda yang paling menonjol adalah kekurangan yang diakibatkan kelemahanKomisi Pemilihan Umum (KPU) sebagaipenyelenggara. Salah satu yang palingmendapat protes adalah masalah daftarpemilih tetap (DPT).Seperti ditemukan di berbagai daerahpemilihan, banyak ditemukan penyimpangan dalam daftar pemilih tetap berupabanyak warga yang tidak masuk DPT,sebaliknya ada pemilih ganda, pemilih dibawah umur, dan pemilih misterius.Penyimpangan ini sebenarnya sudahBERITA POLITIKCarut MarutPemilu 2009PPelaksanaan pemilihan umum 2009 menorehkan banyakkekurangan. Berbagai pelanggaran peserta pemilumaupun kelalaian KPU menjadi noda hitam pemilu kali ini.diketahui beberapa saat sebelum pemilu.Sebagai contoh, di Kota Solo, Jawa Tengahmisalnya, dua hari menjelangpelaksanaan pemilu (H-2), penyimpanganDPT sudah diketahui yakni berupa 1.841pemilih ganda, 5.346 pemilih tanpanomor induk kependudukan (NIK), 193orang dengan data tempat dan tanggallahir tidak lengkap, 179 pemilih di bawahumur, 169 orang meninggal dunia, dan 2orang TNI/Polri. Panwaslu SumateraBarat juga menemukan 10 nama anggotaTNI/Polri dalam DPT. Demikian juga dibeberapa daerah lainnya. Namun,kelihatannya tidak ada keseriusan KPUuntuk memperbaikinya.Yang paling menyolok lagi, di suatudaerah pemilihan di Sulawesi sebelumnyasempat ditemukan DPT dengan jumlahpemilih ratusan orang dalam satu keluarga. Bahkan di Jawa Tengah, orangyang beberapa waktu silam telah dieksekusi mati masih tercantum dalam DPT.Di Jabodetabek yang begitu dekatdengan jangkauan KPU pusat dan pemerintah pusat saja, juga tidak jauh berbeda.Di daerah ini, banyak warga yang tidakbisa ikut memilih karena namanya tidakmasuk DPT. Sebaliknya, banyak pemilihyang tidak diketahui mana orangnya. Adapula warga yang terdaftar di dua TPS.Mengenai DPT yang berlebih, sebelumpemilu 9 April lalu, Ketua Dewan Penasehat Partai Golkar Surya Paloh sudahmengatakan kasus itu cukup berbahaya.Disebutkan, lebih berbahaya lagi jika halitu adalah kesengajaan. “Ini bisa memunculkan suasana chaos dan ini berbahaya, tetapi mudah-mudahan ini takbenar,” katanya. Sedangkan mengenaisiapa yang bertanggung jawab atas kasustersebut, Ketua Badan PemenanganPemilu DPP PDIP Tjahjo Kumolo mengatakan, selain KPU, Departemen DalamNegeri juga tidak bisa lepas tanggungjawab.Masih prapemungutan suara 9 April,diberitakan, dugaan adanya rekayasasistemik terhadap DPT mulai terungkap.Tim Pemilu Jurdil Badan PemenanganPresiden PDI-P mendapatkan salinanpembicaraan lewat SMS sejumlah tokohyang mengindikasikan adanya rencanamanipulasi DPT pada Pemilihan KepalaDaerah Jawa Timur. Model serupa jugaditengarai telah diterapkan pada pemilulegislatif. Temuan itu disampaikan timyang terdiri dari Hasto Kristiyanto,didampingi Gayus Lumbuun anggota DPRdari PDI-P, dan Wakil Sekjen DPP PDI-PAgneta Singadekane, 7 April lalu. Namunhingga berita ini diturunkan, kejelasanpenemuan itu belum diperoleh.Memang untuk mengantisipasi tidakadanya pemilih selundupan yang didugadimasukkan ke DPT, Ketua KPU HafizAnshary (7/4) sebelumnya sudah memerintahkan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) agar menolakMEMALUKAN: Keterlambatan logistik, kertassuara tertukar, DPT yang amburadul,lambatnya penghitungan suara mewarnaipemilihan legislatif 2009
                                
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56