Page 48 - Majalah Berita Indonesia Edisi 66
P. 48


                                    48 BERITAINDONESIA, April - 15 Mei 2009UN untuk Masa DepanBERITA NASIONALDalam menghadapi ujiannasional, sesungguhnyaadalah lebih bijaksana jikapelajarlah yangdipersiapkan sebelumnya.erbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pelaksanaan ujiannasional (UN) Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat 20-24April lalu dilaksanakan di tengah riuhnyaperpolitikan negara dalam rangka penghitungan suara pasca-pemilu legislatif 9April 2009. Sementara UN tingkat sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolahdasar (SD) sederajat diselenggarakan Mei2009, di tengah suhu politik yang sedangmemanas menjelang pemilihan presiden8 Juli 2009.Tapi di tengah susana demikian, polemik atas kebijakan UN ini masih tetapterjadi antara pihak yang pro dan kontra.UN memang sangat vital buat pelajarmaupun sekolah. Kelulusan UN merupakan salah satu penentumasa depan pelajar. Sementara bagi sekolah, persentase kelulusan siswamerupakan tolok ukur keberhasilan sekolah tersebutdalam mendidik. Denganmotivasi itu, pelaksanaanUN tahun ini juga masihtetap diwarnai beberapakecurangan seperti kebocoran soal. Tidak jauh seperti tahun sebelumnya,rata-rata kecurangan tersebut dilakukan secara kolektif dan terencana. Sekadar contoh, di KabupatenBengkulu Selatan, 16 orangkepala sekolah diberitakandiperiksa kepolisian karena terlibat dalam kasuskecurangan.Dengan segala kelebihandan kekurangannya, UNsudah diselenggarakan. Tentu tidakbijaksana jika berlarut-larut dalam polemik setuju atau tidak setuju dan jujur atautidak jujur. Membicarakan UN sekarangini adalah lebih baik membicarakanbagaimana membuat UN tahun ini sebagai pembelajaran untuk menghadapi ujiantahun depan.Seperti diketahui, sejak diberlakukannya UN, grafik standar kelulusan adaperubahan walaupun berfluktuatif setiaptahunnya. Dimana standar kelulusan padatahun 2002 (3,01 ), 2003 (3,01), 2004(4,01), 2005 (4,01), 2006 (4,50), 2007(5,00), 2008 (5,25), dan tahun 2009sebesar 5,50. Khusus untuk tahun ini,standar ini mengartikan bahwa hasil UNharus memiliki nilai rata-rata minimal5,50 untuk seluruh mata pelajaran yangdiujikan, dengan nilai minimal 4,00 untukpaling banyak dua mata pelajaran danminimal 4,25 untuk mata pelajaranlainnya. Sedangkan untuk SMK, nilai ujikompetensi keahlian minimum 7,00dengan nilai teori kejuruan minimum 5.Nilai uji kompetensi keahlian digunakanuntuk menghitung nilai rata-rata UN.Tujuan menaikkan standar kelulusanitu setiap tahunnya, yakni untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia,terus dinaikkan hingga mendekati standarkelulusan seperti yang berlaku di duniainternaional. Oleh karena itu, ke depan,sesungguhnya adalah lebih bijaksana jikapelajarlah yang dipersiapkan mengikutiujian sehingga mereka berhasil melewatibatas kelulusan minimal yang ditetapkanDepdiknas, sebagai langkah awal untukmelanjutkan pendidikannya ke jenjanglebih tinggi.Namun di luar polemik setuju atau tidaksetuju, pendapat yang mengusulkan agarUN dibuat sebagai salah satu metodeevaluasi pembelajaran di samping metodepembelajaran yang lain, kiranya perludipertimbangkan dan diskusi lebih lanjut.Sebagaimana pendapat pengamat pendidikan Arif Rachman, hak guru dan sekolahuntuk mengevaluasi danmenentukan kelulusan siswa hendaknya tetap diberikan. Satu contoh, jika adasiswa memperoleh nilaikurang nol koma sekiandari standar kelulusan UN,padahal selama tiga tahunsiswa itu berprestasi baik,guru atau sekolah sebaiknya punya hak meluluskannya.Di samping topik tersebut, wacana membuat hasilUN SMA sederajat menjadisyarat masuk perguruantinggi negeri juga perludidiskusikan lebih lanjutSebab menurut pendapatbeberapa pihak, jika hal itudilaksanakan, berarti adakerancuan berpikir tentangmakna evaluasi. Sebab,seleksi masuk perguruantinggi memiliki maksud dan tujuan yangberbeda dengan UN.UN merupakan tes untuk mengukurtingkat keberhasilan pembelajaran, sementara tes masuk ke jenjang pendidikanlebih tinggi merupakan tes untuk mengukur kemampuan calon menjalani prosespendidikan. Jadi usaha untuk menggabungkan keduanya dianggap tidak lagiberangkat dari makna dan jati diri tes,tetapi bagian dari upaya pemenanganperang atas nama kekuasaan. Lebih lanjutdisebutkan, mempertemukan kedua tesdalam satu paket akan mengabaikankarakter dan prisip pendidikan yangselama ini berfokus pada anak didiksebagai objek.Semoga dengan pelaksanaan UN tahunini, kita semakin bijaksana dan anak didiksemakin giat belajar. „ RBsejauh ini masih mendapat pembenaran.Terbukti, seperti dikatakan Kepala PusatPenelitian Pendidikan (Puspendik) Depdiknas Burhanudin Tolla pertengahanApril lalu, langkah peningkatan standarkelulusan UN ini berdasarkan hasilevaluasi Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) pada 2004 rata-rata nilaiUN hanya 5,5. Namun pada 2008 laluhasilnya meningkat drastis menjadi 7,3.“Jadi terbukti bahwa UN mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. Semangatguru mengajar juga meningkat,’’ katanya.Memperhatikan fluktuasi perubahanstandar kelulusan yang terus dinaikkansetiap tahun itu, diyakini, seperti yangmemang sudah pernah diwacanakanpejabat Departemen Pendidikan Nasional(Depdiknas) sebelumnya, tahun depanjuga diperkirakan standar kelulusan akanBMAKIN TINGGI: Hasil UN harus memiliki nilai rata-rata minimal 5,50 untukseluruh mata pelajaran yang diujikanfoto: sriwijayapos
                                
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52