Page 20 - Majalah Berita Indonesia Edisi 67
P. 20
20 BERITAINDONESIA, 16 Mei - 15 Juni 2009BERITA UTAMAdatang, mencerminkan kepercayaan diriSBY dan Partai Demokrat. Menurutnya,pilihan itu menegaskan bahwa SBY lebihmemprioritaskan kecocokan personalketimbang kepentingan koalisi di parlemen. Namun, Kristiadi mengingatkan,hati-hati, jangan rasa percaya diri ini begitu kentara karena nanti bisa jadi bumerang.Kristiadi mengapresiasi ketegasan sikapBoediono sebagai sosok ekonom profesional dalam mengatasi sejumlah persoalan ekonomi yang dihadapi Indonesia.Namun, ia menilai Boediono lemah dalammanuver politik.Kristiadi merasa kuatir, bagaimanananti pasangan yang keduanya adalahsosok akademis, ini memimpin negarayang penuh dengan lika-liku politik.Karena itu, kata Kristiadi, mereka harusmemiliki seorang tokoh penghubungantara pemerintah dan parlemen.Sementara mengenai reaksi kekecewaan dan protes para petinggi partai koalisipendukung Partai Demokrat atas pilihanSBY meminang Boediono sebagai Cawapres, Kristiadi merasa tidak mengertikenapa parpol-parpol itu marah. “Bukankah mereka sejak awal sudah memberisinyal kepada SBY untuk menggunakanhak prerogratifnya memilih Cawapresnya?” ujar pengamat politik dari CSIS itu.Kristiadi kuatir, jangan-jangan kemarahan parpol-parpol koalisi Demokratini hanya sandiwara untuk menaikanposisi tawar politik guna mendapat jatahkursi lebih banyak di kabinet. “Ataujangan-jangan ada kelompok lain yangbermain, misalnya mungkin Gerindramulai mendekati mereka dan memberitawaran yang lebih menarik dan partaipartai ini mencari alasan untuk bisahengkang dari koalisi dengan Demokrat,”ucapnya.Indikasi adanya kebenaran kekuatiranKristiadi ini semakin terasa setelahterungkap adanya pertemuan pasanganCapres-Cawapres M Jusuf Kalla danWiranto ( JK-Win), Selasa (12/5) malamdi salah satu ruangan di Hotel NikkoJakarta. Mereka diundang empat partaipolitik (PKS, PAN, PKB dan PPP) yangselama ini menyatakan bergabung dengankoalisi yang dipimpin Partai Demokrat.Adanya pertemuan itu diakui oleh ketuaDPP Partai Golkar Bidang Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi (OKK) SyamsulMuarif, di sela-sela kjunjungan kerjaWapres Jusuf Kalla di Pondok PesantrenMiftacus Sunnah di Surabaya Jawa Timur,Rabu (13/5).Menurut Syamsul, JK-Win hadir untukmemenuhi undangan, empat partai tersebut. “JK-Win berbicara, pembicaraannya hanya memberikan penjelasan. Pertemuan itu tidak mengikat karena masingmasing partai hanya menjelaskan posisimereka merespon penetapan Boedionosebagai Cawapres SBY,” jelas SyamsulMuarif.Menurut Syamsul, Partai Golkar selaluterbuka dengan bergabungnya partaipolitik lain untuk memenangi pemilupresiden pada 8 Juli mendatang. Namun,katanya, Golkar tidak berniat menariknarik empat partai politik tersebut untukbergabung. Komitmen Partai Golkarhanya bersikap menunggu.Ketua DPP Partai Golkar Priyo BudiSantoso juga mengungkapkan, dari empatpartai politik yang bertemu JK-Win itu,hanya Partai Keadilan Sejahtera (PKS)yang intensif membicarakan kemungkinan berkoalisi dengan Partai Golkar.Pertemuan dengan PKS, selain di HotelNikko, juga di Posko Slipi II Partai Golkar. Priyo mengungkapkan, petinggi PKSyang datang menemui JK seusai pertemuan di Hotel Nikko Selasa 12 Mei 2009malam adalah Ketua Majelis Syuro PKSHilmi Aminuddin, Sekjen PKS Anis Matta,Wasekjen PKS Fachry Hamzah, danAnggota Fraksi PKS Aboebakar. Perihal adanya komunikasi politik PKSdengan Golkar-Hanura (JK-Win) tersebut, Presiden PKS Tifatul Sembiringmengakuinya. “Kita ada komunikasi dengan Golkar dan Gerindra,” jelasnya. Menurutnya, soal nasib koalisi PKS dan Partai Demokrat (PD) pun masih mengambang, pihaknya belum mengambil keputusan untuk keluar atau tidak, karena sesuatunya diputuskan oleh Majelis Syuro.Tifatul mengatakan PKS mengisyaratkan tidak mempersoalkan nama Boedionojadi cawapres. Asalkan ada komunikasilangsung dengan Ketua Dewan PembinaDemokrat Susilo Bambang Yudhoyono(SBY). “Kita ingin komunikasi langsungdengan SBY. Ini untuk kestabilan agarbisa dijelaskan dengan rasionalitas,” kataPresiden PKS Tifatul Sembiring, Rabu(13/5/2009).Penuhi KriteriaSementara itu, pagi keesokan harinya,Rabu (13/5), Ketua DPP Partai DemokratAnas Urbaningrum kepada pers mengatakan, Gubernur Bank Indonesia (BI)Boediono mendekati lima kriteria dasarCawapres yang dirilis SBY. “Memangtidak ada yang sempurna. Dari lima haldasar cawapres yang disampaikan PakSBY, jatuhlah pilihan pada Pak Boediono,”kata Anas.Kelima kriteria itu adalah pertama,memiliki integritas yang ditandai kepribadian dan moral yang tinggi termasukmoral politik. Kedua, memiliki kapasitasdan kapabilitas dalam menjalankan tugasnegara.Ketiga, mempunyai loyalitas kepadakepala pemerintahan dan bebas darikonflik kepentingan. Keempat, diterimaoleh mayoritas rakyat. Kelima, mampumeningkatkan kekokohan efektifitaskoalisi pemerintahan.Namun, menurut Anas, bukan berarticalon-calon lain yang diajukan oleh partaimitra koalisi tidak memenuhi kriteriatersebut. “Semua calon sama-sama baik,tapi capres perlu diberi ruang yang cukupuntuk memilih mana yang terbaik,” jelasDemo tolak Boediono, dituding antek asingfoto-foto: daylife.com