Page 21 - Majalah Berita Indonesia Edisi 67
P. 21
BERITAINDONESIA, 16 Mei - 15 Juni 2009 21BERITA UTAMAAnas.Menurut Anas, Presiden dan wakilpresiden, harus merupakan dua tokohyang bisa saling menerima dengan ikhlasdan memiliki tingkat kecocokan kimiawiyang tinggi sehingga bisa bekerja sama.Perihal keluhan mitra koalisi yang takmerasa diajak berkomunikasi, Anasmengatakan sudah melakukan pertemuandengan PKB, PAN, dan PPP, tapi PKStidak mengirimkan perwakilan partainya.Lebih tegas dan jelas, Anas Urbaningrum mengatakan, pembicaraan koalisiyang dilakukan Partai Demokrat denganmitra koalisi sejak awal menekankan padakecocokan platform dan agenda kerja,bukan soal cawapres.Menurut Anas, sebelumnya Demokratsudah menyampaikan bahwa mengenaiposisi Cawapres pendamping Capres SBY,sepenuhnya diserahkan kepada SBY.“Sejak awal, koalisi memang agendanyabukan bagi-bagi jatah. Pembicaraankoalisi tidak diawali dengan pembicaraanCawapres dan jatah kabinet, tapi platformdan agenda 5 tahun yang akan datang agarpartai-partai koalisi konsisten denganplatform. Pendirian Demokrat sudahdisampaikan ke partai-partai, sebaiknyasoal cawapres diserahkan ke capres(SBY),” kata Anas.Kontrak Politik PKSPerihal kontrak politik, Anis Mattamengungkapkan sudah ada konfirmasidari Demokrat bahwa rencana penandatanganan kontrak politik di antara partaipartai koalisi yang sedianya dilakukan 13Mei 2009, ditunda. Namun, katanya,Demokrat tidak memberikan alasanpenundaan waktu penandatanganankontrak politik. Ke depan, katanya, notakesepahaman hanya ditandatanganisecara multilateral, tidak bilateral sepertikesepakatan sebelumnya.Sebelumnya, PKS telah mengajukandraft kontrak politik dengan SBY dan Partai Demokrat yang secara substantif antara lain menekankan agar pemerintahankoalisi memprioritaskan alternatif pengambilan keputusan yang Islami danmengutamakan jabatan-jabatan pentingkepada yang beragama Islam.Menurut Anis, setelah pertemuan tadimalam, pimpinan setiap partai segeramenggelar pertemuan untuk menentukansikap terkait pola pengambilan keputusanDemokrat dan SBY yang dinilai tidaksemestinya.Namun, setelah SBY bertemu denganKetua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin, Presiden PKS Tifatul Sembiring danSekjen PKS Anis Matta, semua kekecewaan dan cercaan bisa berakhir. PKS tetapberkoalisi dengan Partai Demokrat tigajam sebelum deklarasi pasangan SBYBoediono pukul 19.00 WIB, Jumat, 15/5di Bandung. Para petinggi PKS itu terlihatikut larut dalam sukacita ketika menghadiri acara deklarasi pasangan SBYBoediono yang didukung 23 partai politikitu.Pasangan SBY-Boediono ini secararesmi didaftarkan ke KPU, Sabtu 16/5.Esoknya ke-23 parpol menandatanganinaskah koalisi. Hanya Ketua Umum PANSoetrisno Bachir yang tidak hadir, namunkemudian ikut menandatangan setelahKetua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum menemuinya.Antisipasi 2014SBY tidak bergeser dari pilihannya padaBoediono sebagai Cawapres pendampingnya pada Pilpres 8 Juli 2009, selainmenunjukkan kepercayaan diri dan alasannormatif dalam rangka mengatasi situasiekonomi pada lima tahun mendatang,juga sekaligus langkah antisipatif padapertarungan politik Pemilu 2014.Pada Pemilu 2014, SBY sendiri tidakbisa lagi mencalonkan diri untuk mempertahankan jabatan presiden 2014-2019,karena konstitusi membatasi jabatanpresiden hanya bisa dijabat seseorangselama dua periode berturut-turut. Sehingga, bagi Partai Demokrat, akan jauhlebih aman menempatkan seorang profesional sebagai Wapres dibanding mengambil dari partai politik lain.Jika yang dipilih kader partai lain,seperti Hatta Rajasa (PAN) atau HidayatNur Wahid (PKS) yang sebelumnya dijagokan partai masing-masing, itu berartiakan membesarkan PAN atau PKS padaPemilu 2014.Sementara, menurut hasil sementarasurvei yang sedang dilakukan LembagaSurvei Nasional (LSN), terlihat responspositif publik atas pasangan SBY-Boediono. Elektabilitasnya melebihi SBY-Hidayat Nurwahid, Jusuf Kalla-Wiranto,dan Megawati-Prabowo. Ternyata, menurut Direktur LSN Umar S Bakry kepadaJurnal Nasional, di Jakarta kemarin (13/5), apa yang pikirkan oleh para elite politikberbeda dengan alur pikiran publik.Selain itu, menurut Wakil Ketua UmumPartai Demokrat Ahmad Mubarok, SBYmemilih Boediono sebagai Cawapresuntuk menghindari konflik antarparpolpendukung koalisi yang sama-samamengajukan Cawapres. Pendapat senadadikemukakan Anggota Dewan PembinaPartai Demokrat Hayono Isman saatdiskusi “Tantangan dan KonsolidasiDemokrasi di Indonesia PascapemilihanPresiden 2009” di Jakarta, Rabu (13/5),siapa pun Cawapres yang dipilih SBY akanmenimbulkan pro dan kontra. Namun,menurutnya, resistensi terhadap Boediono dianggap paling kecil ketimbangmemilih calon dari partai pendukungkoalisi. BIPresiden PKS Tifatul SembiringDrajad Wibowo, hadiri pendaftaran JK-WinMahfud Siddiq, sempat tolak Boediono