Page 57 - Majalah Berita Indonesia Edisi 70
P. 57
BERITAINDONESIA, September 2009 57BERITA EKONOMIfoto: dok. berindoCuma Naik SedikitPemerintah menjamin stok bahan pokok selama bulanpuasa dan Idul Fitri 1430 H. Kenaikan harga diyakini tidakterlalu signifikan.enaikan harga kebutuhan pokokmenjelang bulan puasa hinggaHari Raya Idul Fitri selalu menjadi masalah rutin di Tanah Air.Meningkatnya permintaan dan turunnyaproduksi sebagian barang, menjadi penyebab. Aksi borong sebagian masyarakatakibat kekhawatiran tidak kebagianbarang, serta kekhawatiran akan kenaikanharga itu sendiri, juga membuat hargaterpicu naik.Keadaan sering menjadi tambah parahkarena animo masyarakat itu dimanfaatkan oleh spekulan, yakni menimbunbarang tertentu menjelang Ramadhandimana harga masih normal, kemudianmenjualnya dengan harga tinggi pada saatmasyarakat sangat membutuhkan.Hal tersebut diakui Pak Andi, pria asalJakarta (59 tahun) yang mengaku sudahhampir 40 tahun berdagang sembako dipasar tradisional Bukit Duri, Tebet Jakarta Selatan. “Itu hanya permainan orang aja. Pengalaman saya gitu. Permainanpedagang-pedagang besar aja, “ ujarnya.Belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, pemerintah sebenarnya selalumengatasinya dengan menambah stoksekaligus mengumumkannya kepada masyarakat, dengan harapan, masyarakat tidakkhawatir sehingga melakukan aksi borong.Untuk bulan Ramadhan dan Idul Fitri1430 H ini, menurut Menteri PerdaganganMari Elka Pangestu, harga bahan pokok diperkirakan hanya naik sekitar 5-10%. Menurut pantauan instansi terkait di beberapadaerah, kenaikan harga memang sudahterlihat pada beberapa barang sejak sepekan sebelum dan sesudah memasuki bulan puasa, namun tidak begitu signifikan.Menurut pengamatan Berita Indonesiadi Jakarta misalnya, beberapa pasartradisional, sepekan sebelum puasa,kenaikan harga baru pada telor ayam rasyang sebelumnya Rp 175.000/peti (kirakira 15 kg) menjadi Rp 200.000.Di Medan, menurut Kepala BadanKetahanan Pangan Sumatera Utara (BKPSU), Seto Purwadi seperti dikutip harianRepublika (25/8/09), kenaikan hargajuga sudah terjadi. Namun, masih bisaditoleransi dan tetap masuk dalam kategori stabil. Menurut pantauan harian Republika sendiri, pada hari pertama puasa,kenaikan paling menonjol terjadi padasayuran dan ikan. Cabai merah yangbiasanya Rp 14.000/kg naik menjadi Rp28.000/kg. Bawang putih, dari sebelumnya Rp 6.000/kg menjadi Rp 18.000/kg.Sedangkan harga ikan dan daging rata-rata mengalami kenaikan sekitar 30 persen.Di Ambon, Maluku, menurut pantauanharian Kompas yang dilansir pada 22Agustus lalu, kenaikan paling terasaterjadi pada gula putih, bawang merahdan bawang putih. Sementara di Palu,Sulawesi Tengah, selain harga kebutuhanpokok, harga minyak tanah juga mengalami kenaikan.Di Semarang, Jawa Tengah, harga bahan pokok sehari menjelang puasa juganaik. Harga gula pasir di beberapa pasarmisalnya, mengalami kenaikan Rp 100-Rp 400 per kilogram. Demikian juga diMadiun, Jawa Timur, sejak tiga hari menjelang puasa, harga daging ayam naik dariRp 19.000/kg menjadi Rp 23.000/kg.Kini, menjelang lebaran, Deputi MenkoPerekonomian Bidang Kelautan dan Pertanian Bayu Krisnamurthi mengatakansecara umum harga kebutuhan pokok masihstabil, tetapi untuk harga gula dan telurayam naik cukup signifikan. “Ada beberapaharga barang kebutuhan pokok yang naikseperti telur ayam ras dan gula. Namun,secara keseluruhan relatif stabil,” ujarnya.Mengenai stok, menurut Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, stok tahunini aman. “Masyarakat tak perlu khawatir.Stok aman. Produsen dan pedagang sudahmengantisipasi,” ujarnya.Sejak Juli lalu, seperti dilansir harianBisnis Indonesia (25/7), beberapa instansiterkait dan produsen bahan pokok sudahmemberi jaminan akan stok tersebut. DirutPerum Bulog Mustafa Abubakar misalnyamengatakan, dari segi perberasan, stokberas yang dikelola Perum Bulog saat ini(2009) hampir dua kali lipat dibandingkandengan stok beras 2007. Harga beras jugamasih cenderung stabil. Hal itu menurutnya karena stok mencukupi.Ratnasari Loppies, Direktur EksekutifAsosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia juga mengatakan, kalangan industri sudah mengantisipasi tingginya permintaanterhadap tepung terigu selama masa puasadan Lebaran dengan menambah stok.Hal senada dikatakan Ketua AsosiasiIndustri Minyak Makan Indonesia(AIMMI) Adiwisoko Kasman. Kalanganprodusen minyak menurutnya akan tetapmelancarkan penjualan langsung dan KSP(kepedulian sosial perusahaan) selamamasa puasa hingga Lebaran.Demikian halnya soal daging, DirekturEksekutif Asosiasi Pengusaha ImportirDaging Indonesia, Thomas Sembiringmengatakan, pemerintah bersama asosiasi akan mengantisipasi kenaikan harga.Stok memang sudah dijamin pemerintah. Tapi, walau demikian pemerintahdiharapkan terus memantau pasar, khususnya aksi para spekulan yang seringmembalikkan asumsi masyarakat. Dengan demikian, masyarakat diharapkanbisa melakukan ibadah puasa dan merayakan lebaran dengan khusuk. JKKKenaikan harga tidak hanya merugikan konsumen tapi juga pedagang kecil.