Page 63 - Majalah Berita Indonesia Edisi 70
P. 63


                                    foto: ist BERITAINDONESIA, September 2009 63BERITA HIBURANAriel, “Sang Pemimpi”Meski tak pernah terpikir menjadi bintang film, Arielmenyatakan bahwa perannya dalam film lanjutan LaskarPelangi seperti “mimpi yang jadi kenyataan”.riel, vokalis Peterpan itu akhirnya mendapat tantangan besar.Dia lulus proses casting yangcukup ketat dan secara resmiberhak memainkan peran sebagai Araidalam film Sang Pemimpi, sekuel keduadari tetra-film Laskar Pelangi.Ketika film pertamanya kelar digelar,para pembaca sejati Tertralogi LaskarPelangi pasti menduga-duga siapa yangpantas memerankan tokoh Arai di filmlanjutannya kelak. Arai sendiri adalah tokoh sampiran utama yang sangat menonjol dalam novel Sang Pemimpi (2006).Begitu indahnya kehadiran Arai dalam novel nomor dua itu, sehingga memancingbanyak praduga siapa yang pantas memainkan peran itu.Ibarat mimpi yang jadi kenyataan, pemilik nama lengkap Nazril Irham itu mengatakan, “Sampai saat shooting pun, sayamasih merasa ini seperti sebuah mimpi…”.“Nyastra”Ariel dan sastra bukan hal yang berjauhan. Di sela-sela jadwal pentasnya, kepada Berita Indonesia pekan silam, Arielmenceritakan bagaimana ia acap menulispuisi di lembar catatan hariannya. Puisiitu bisa dilanjutkan menjadi bagian liriklagu atau, ya, minimal menjadi tema besardari sebuah lagu yang akan diciptakannyakelak.“Dulu sebelum semuanya kayak begini,saya sering menulis puisi di bawah pohonrindang, duduk-duduk di daerah Dago(Bandung),” katanya menyebut pilihankata “begini” yang menandakan semuanyasudah mengalami perubahan akibatpamornya sebagai seorang pemusik yangberhasil. “Bawa motor, buku kecil, pulpen,di dalam jaket. Paling enak cari tempatyang adem. Saya biasa nulis-nulis puisi,dan bisa jadi saya kulik chord-nya sekalian…”Sejak masa remaja, (seperti padaumumnya remaja lain) Ariel juga mengenal puisi-puisi Kahlil Gibran, SapardiDjoko Damono dan Chairil Anwar. Diaberusaha keras mengingat-ingat sejumlahnama pengarang dan judul buku sastra.“Enggak terlalu ngotot banget, tapi sayarelatif suka buku sastra,” katanya sengajamenempatkan diri sebagai peminat sastra“biasa”.Meski ia sudah menjadi “rock star” dijalur musiknya, kehidupan kesastraannyatak juga luntur. “Untungnya pernah punyamodal bacaan yang dari dulu saya bacasebelum sesibuk sekarang,” katanya.“Saya ini orangnya main ‘rasa’. Jadi kalaunikmatin musik, puisi, film, lukisan, atauhasil desain saya ambil ‘rasa’-nya, sayapikir itulah sastra… Indahnya di situ,”katanya setiap menggunakan kata rasaselalu memainkan kedua jari manis dantelunjuk sebagai arti tanda petik.Lalu ketika mendengar riuhnya pembacaan Laskar Pelangi, dia merasa tertarik karena kesahajaan ceritanya. “Semua orang ngomongin buku itu, sepertiapa sih? Saya sangat antusias, ‘saya mustibaca’, sejak itu kuat banget magnetnya…”Hanya karena ia termasuk orang yangenggan dengan euphoria pada hal-halyang sedang nge-trend, ia sempat menunda keinginannya untuk langsungmemburunya sampai sontak membacanovelnya tersebut. Dan suatu ketika adawaktu, ia meyempatkan baca, dan mengangkat kedua jempolnya sebagai kompensasi penilaiannya.Tak sempat terlintas dalam khayalan,bahwa di kemudian hari ia akan mendapatkapling yang relatif besar dalam film yangdiangkat dari novel yang dia baca itu. Laluketika proses orientasi dan workshopberjalan lancar, dia masih saja merasatersanjung “Mimpi saja enggak,” katanyamengulang.Kepada Berita Indonesia, sutradarafilmnya, Riri Riza mengatakan kehadiranAriel dalam Sang Pemimpi juga melewatiproses casting dan workshop sebagaimana mestinya. “Dia pantas mendapatkanperan itu. Ariel nya sendiri berusahamaksimal dan kami yakin dia pantasmemainkan karakter Arai.”Magnet AraiDalam Sang Pemimpi, tokoh Araimengambil porsi yang sangat besar.Sebagaimana cerita asli dalam novelnya,Arai adalah yatim piatu yang diasuh olehkeluarga Ikal. Kendati bertalian jauh, Araisebagai sepupu jauh itu punya banyak kesamaan dengan Ikal. Dengan tingkat kecerdasannya itu, Arai adalah sosok sederhana yang juga menyimpan segudangimpiannya, termasuk ingin menempuhpendidikan di Eropa.Lalu bagaimana seorang Ariel yangselama ini terbiasa dengan mike di ataspentas harus berolah peran? Apakah adakesulitan saat memerankan tokoh Araiitu?“Gileee… saya dapet peran yang kuatseperti itu. Sulitnya karena saya terlaluterkagum-kagum dengan tokoh yang sayamainkan di sini. Dia sangat mengganggutidur saya dalam beberapa hari, semuanyamasuk dalam alam bawah sadar… Ganggubanget!”Ketika ditodong pertanyaan apakahtokoh Arai pantas diidolakan anak muda,dia menjawab, “Kok, ada orang sekuat dia,semua cobaan dalam hidupnya tidakmembuatnya patah semangat… diamdiam saya juga banyak belajar dari tokohyang saya mainkan ini…”Dalam perannya sebagai Arai, Arielakan melafalkan quote yang terkenaldalam bukunya yang berbunyi: Kita takkan pernah mendahului nasib! Dan jugakalimat sakti yang banyak dihapal pembaca sejatinya: Kita akan sekolah kePrancis, menjelajahi Eropa sampai keAfrika! Apa pun yang terjadi!“Jangan pernah meremehkan mimpi,terus raih sampai dapat, itu intinya. Sayamerinding setiap mengingat kalimat itulagi. Dari mana pengarangnya mendapatkata-kata sedahsyat itu,ya…” katanyamenutup perbincangan. „ CHUSAAriel memerankan tokoh Arai
                                
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67