Page 14 - Majalah Berita Indonesia Edisi 71
P. 14
14 BERITAINDONESIA, Oktober 2009BERITA UTAMAfoto-foto: daylife.comrintah, khususnya pemerintah daerahmemberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang daerah-daerah yang aman dantidak aman dihuni setelah lebih dulumelakukan pemantauan, penyelidikan,dan pemetaan wilayah, guna membuatpeta daerah rawan gempa dan tsunamiatau bencana lainnya. Peta itu juga akanberguna untuk rencana tata ruang danwilayah. Karena dengan penataan lingkungan, akan lebih siap beradaptasidengan lingkungan.Berkaca pada peristiwa gempa yangbaru saja terjadi di Sumatera Barat,terkuburnya tiga korong atau dusun diKabupaten Pariaman misalnya, mungkintidak akan terjadi jika sejak dini masyarakat di tempat itu menyadari dan ataupemerintah juga memberi peringatanbahwa tempat itu memang rawan bencanakarena letaknya yang berada di bawahbukit.Setelah pengetahuan tentang daerahbencana didapat dan disosialisasikan,pengetahuan tentang bagaimana mendirikan bangunan atau rumah di daerahrawan bencana juga menjadi perhatianpenting. Rumah tahan gempa untukdaerah rawan gempa misalnya. Rumahtahan gempa di sini bukan berarti bangunan tersebut tidak akan runtuh ketikagempa walau berskala besar terjadi. Tapi,tahan gempa di sini artinya adalah rumahitu memberi kesempatan kepada penghuninya untuk meyelamatkan diri.Menurut mantan Ketua Ikatan ArsitekIndonesia Sumatera Utara, Tavip Kurniadi Mustafa, konstruksi bangunanrumah tradisional yang terbuat dari bahanutama kayu, cocok pada daerah yangrawan gempa, karena konstruksi bangunannya ringan sehingga bila adagempa dapat meminimalisir keruntuhan.Sebagai contoh, banyaknya bangunanruntuh akibat gempa di Sumatera Baratbaru-baru ini menurutnya disebabkankonstruksi bangunan terlalu berat danpondasi lemah. Terlebih pembangunanrumah toko (Ruko), selama ini jarangmenggunakan jasa para arsitek agar dapatdiketahui komposisi konstruksi yangtepat. Kini pun katanya banyak rukoberbahaya karena rentan runtuh bilaterjadi gempa. Dengan alasan itu, makapembangunan gedung menurutnya perludiatur dalam peraturan daerah (Perda)agar proses pembangunan sesuai denganperaturan yang diharapkan bisa membuatstandar bangunan untuk jenis bangunantertentu.Senada dengan itu, pakar bangunantahan gempa dari UI, Yuskar Lase jugamengatakan bahwa selama ini masyarakatkurang mengetahui tentang bangunantahan gempa. Apalagi tidak didukungdengan peraturan yang memadai ditingkat daerah yang rawan gempa. Menurutnya, seharusnya tiap-tiap pemdamengeluarkan peraturan daerah yangmewajibkan semua bangunan tahangempa.Mengenai material untuk rumah tahangempa, arsitek memberi alternatif sepertikayu dan bambu. Eko Prawoto, salah satuarsitek yang mengembangkan konstruksibambu menyatakan, dari berbagai penelitian, struktur bambu terbukti memilikibanyak keunggulan. Seratnya yang liatdan elastis sangat baik dalam menahanbeban (baik beban tekan/tarik, geser,maupun tekuk). Fakultas Kehutanan IPBmengungkapkan fakta bahwa kuat tekanbambu (yang berkualitas) sama dengankayu, bahkan kuat tariknya lebih baikdaripada kayu. Dengan kekuatan sepertiitu, jenis bambu tertentu disebutkan bisamenggantikan baja sebagai tulanganbeton. Masyarakat adat Bengkulu dalammembangun rumah bidai telah membuktikan hal tersebut. Rumah yang terbuat dari kayu dan bambu itu ternyatabisa menjadi hunian alternatif tahangempa guna mengurangi risiko bencana.Studi tentang keunggulan desain rumahbidai yang telah dilakukan Yayasan LayakBengkulu menyimpulkan bahwa rumahrumah yang roboh total akibat gempaberkekuatan 7,9 SR tahun 2007 di Bengkulu sebagian besar adalah rumah permanen yang terbuat dari batu bata ataubeton. Sementara rumah yang berbahanutama kayu dan bidai mampu bertahandari goncangan dan goyangan gempa.Sementara itu, pengajar di DepartemenTeknik Sipil Fakultas Teknik UI HengkiWibowo Ashadi berpendapat, membangun rumah tahan gempa tidak rumit.Hanya menuntut pembentukan detailyang tepat di bagian-bagian tertentu.Membangun rumah tahan gempa jugamenurutnya tidak harus mahal. Pemilihanmaterial bisa dimulai dari pemanfaatanreruntuhan batu bata bekas hingga penggunaan material ringan, seperti papangabus untuk lapisan bagian dalam dindingdengan permukaannya dilapisi betontipis.Membuat rumah tahan gempa denganbentuk yang lazim dibuat masyarakatseperti sekarang ini juga menurutnyamudah dan murah. Kuncinya pada detailpenempatan dan pembuatan sengkang(ring pada balok) yang harus benar. JarakMASIH TERKEJUT: Sejumlah pengungsi sedang duduk dalam tenda setelah desa merekaditerjang tanah longsor akibat gempa di Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Sumatera BaratBERJEJER: Kuburan massal dipersiapkan untuk mengpencari.