Page 50 - Majalah Berita Indonesia Edisi 71
P. 50


                                    50 BERITAINDONESIA, Oktober 2009BERITA WAWANCARAsama Sofyan Djalil?Iya, karena waktu saya panggil itu, mestinyadia pergi, tapi dia di luar negeri sebenarnya.Tapi ‘kan Anda sempat kecewa?Oh, iya, iya. Saya cuma bilang manusiawi.Mungkin pada waktu itu orang berempati.Tapi, saya bilang, iya itu manusiawi.Padahal, Sofyan Djalil tidak adaapa-apanya tanpa Anda?Banyak, bukan hanya Sofyan Djalil.Bukan hanya Sofyan Djalil, tapiantara lain Sofyan Djalil?Iya. Kalau yang betul, pada waktu itu ya,saya ke luar negeri, Sofyan Djalil keAmerika. Orang cuma salah pengertian.Dia ke Amerika, betul.Tapi, Anda merasa Sofyan Djalil itusangat berterimakasih atau bagaimana?Ya, sama sajalah. Sama saja. Semua menteri. Sekarang yang pasti nggak ada lagi.Tapi, 2004 kita ingat, bahwa SofyanDjalil itu di tim Lembang 9, di timsukses Anda, sekadar relawan kali ya?Ya, tim sukses.Dan, waktu TokohIndonesia.comwawancara sama Anda menjelangPilpres putaran kedua 2004, SofyanDjalil Anda tugaskan menghubungikami. Mulai dari situ kami mengenal Sofyan Djalil dan menulis biografinya dan menyampaikannyasama Anda. Kemudian, dia menjadiorang, gara-gara Anda?Ha, ha, ha. Bukan hanya itu. Masihlumayan itu Sofyan Djalil. Ada menteriyang hanya prosesnya dua hari. Sayapanggil, eh…kau mau jadi menteri? Adamenteri prosesnya dua hari. Tiga orangkalau tidak salah itu. Presiden tidak kenal,cuma saya yang kenal.Oh gitu?Presiden tidak kenal. Cuma saya yangkenal performance-nya. Kau ya, jadimenteri. Lalu, masa bodoh. Ah, ngomongnya nggak karuan setelah itu.Seperti itu banyak, barangkali 60 persendi kabinet itu orang yang saya nominasikan, lebih.Begitu ya, lebih 60% Anda nominasikan dan kinerja mereka kira-kira?Ok.Baik. Tapi Sofyan Djalil tidak adapekerjaannya yang menonjol. Rencana privatisasi dan merger sekianperusahaan tidak ada yang terlaksana?Dia memenej, BUMN ini ‘kan samadengan holding company. Holding besar.Dialah memenej holding itu selama sekiantahun. Bukan hanya merger itu, diamemenej itu jangan sampai arah BUMNitu melenceng. Semua BUMN itu tugasnya. Jadi, bukan hanya merger dansebagainya. Dia harus menjaga, memenejjalan. Jadi ukurannya performa Sofyan ituselama sekian tahun, baik atau tidak?Kalau sekarang masih ada nggakhubungan dengan Pak SBY.Oh, ya sebagai presiden dan wapres pastihubungannya itulah.Siapa tahu masih ada diminta titiporang?Nggak ada. Nggak pernah, nggak mungkin. Karena yang begitu saya tidak pernahboleh ikut. Kecuali kalau ditanya, ya tentusaya kasih pendapat.Nanti sudah tidak jadi Wapres lagi.Di Golkar sudah akan Munas. DiGolkar juga kayaknya Anda sudahlegowo. Akan menyerahkan samasiapa dan kenapa tidak tetap diGolkar?Memang saya bertekad hanya satu kali,koq. Satu periode saja cukup.Atau ada kekecewaan pada mesinPartai Golkar dalam proses dukungan kepemimpinan Anda?Ya, ada juga beberapa teman. Tapi bukanGolkar sebagai suatu partai. Ya, ada orang-orang, beberapa orang Golkar yangtidak setia.Kalau sekarang dalam rangka Munas siapa ini…?Ya, antara Ical dengan Surya Paloh lah.Kalau kecendrungan Anda kepadasiapa?Ya, saya netral ajalah.Konon, kalau Surya Paloh jadiKetua Umum, Anda jadi KetuaDewan Pertimbangan atau DewanPenasehat?Yah, itu persetujuan kita sebenarnya limatahun yang lalu. Bahwa cukup seperiode.Kemudian periode berikutnya tukar aja.Oh, tukar. Memang komitmen dariawal.Komitmen dari awal.Oh kita bisa menangkapnya. Lalu,Golkar itu seharusnya menurutAnda seperti apa sih?Seperti saya katakan begini teorinya ya.Suatu pemerintahan kalau berhasil, incumbent-nya pasti menang lagi. Sampaidengan 1997 kira-kira dalam sembilanPemilu, Golkar menang terus. Karenaekonomi baik. Tahun 1999, kalah. Karenaekonomi krisis. Yang menang oposisi.Tahun 2004 Golkar sedikit naik suaranya, karena pemerintahan tidak terlaluberjalan baik waktu zaman Ibu Mega.Maka turunlah suara PDIP dari 35 persenmenjadi 18 persen. Kalau ada yang turun,pasti ada yang naik. Nah, sekarang kanpemerintahan baik, ya pasti orang pilihpemerintah yang ada. Itu saja sebenarnyateorinya.Mau apapun partai itu hebatnya, karenaitu, kalau Golkar ke depan, kalau mautetap bersama pemerintah, bisa saja. Tapikalau pemerintah berhasil, pasti yangmenangnya juga partai pemerintah.Jusuf Kalla mengaku terkejut karena masyarakat Aceh lebih memilih SBY daripada dirinya dalamPemilu Presiden 2009. Tampak dalam gambar Jusuf Kalla bersama Gubernur NAD IrwandiYusuf saat kampanye Pilpresfoto-foto: daylife.com
                                
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54