Page 44 - Majalah Berita Indonesia Edisi 71
P. 44
44 BERITAINDONESIA, Oktober 2009BERITA WAWANCARASatu, jadi memperkuat angkatan laut.Yang kedua meningkatkan jalur transportasi laut sebanyak mungkin. Itu nantikita bisa mengenal, bangsa ini bisamengenal bagaimana kekayaan laut Indonesia.Terus ketiga, memberikan nama kepadapulau-pulau yang ada. Sehingga tidak disebut pulau terluar, kalau sudah terluaritu berarti ‘kan tidak di dalam. Saya tidaksepakat dengan bahasa pulau terluar itu.Ya sudah di luar kenapa diklaim tiap orang mau. Memakai ter-ter itu menandakan paling besar dan paling luar koqdiklaim sebagai pulaunya.Maka harus diberi nama, pulau inipulau ini. Saya rasa tidak memerlukanwaktu banyak memberi nama itu. Sehingga tidak bahasa yang sangat sumir,karena negaranya sendiri koq terluar itu,bagaimana? Nah terus yang dalamnyamana. Nah bagi orang membahasakanterluar itu, ya sudah karena dianggap diluar, malah paling di luar ada ‘ter’ tadi.Untuk menandakan dahsyatnya itu.Ada Dirjennya itu?Ya, itu dirjennya pulau-pulau terluar. Ituartinya, menyerbu pulau orang lain. Makaberikanlah nama yang jelas. Atau pulaupulau kecilkah harus ada nama. Kepulauan seribu, jangan hanya dikatakankepulauan seribu, terlalu banyak, kalaumemang seribu, satu-satu, terus diberiplang nama. Inilah pulau-pulau Indonesia. Kibarkan bendera di sana, pengibaranbendera berarti ada penduduk.Jadi intinya, tahap awal itu perkuatangkatan laut, kemudian jalur transportasi laut, kemudian penamaan pulaudan hapuskan nama pulau terluar itu. Yatetangga kita ‘kan, sudah dikatakanterluar, ambil saja, umpamanya.Pemanfaatannya?Dimanfaatkan semaksimal mungkin,tentunya untuk kesejahteraan. Jadi sebesar-besar untuk kesejahteraan bangsaIndonesia dan rakyat Indonesia.Indonesia sebagai sebuah negarakepulauan, menurut pengamatanSyaykh sudah optimal mengelolaperairan Indonesia?Ya, tadi kan jelas sebelum kita mengusulkan tadi. Menamakan negaranya sajamasih terluar gitu. Orang pulau sendirijuga, ah saya di luar ini. jadi kalau inginmasuk ke negara lain juga nggak salah.Orang terluar.Dalam hal pulau-pulau terluar itu,ada yang menyalahkan Malaysiaada juga yang menyalahkan dirisendiri Indonesia. Bagaimana pendapat Syaykh mengenai hal itu?Kan ada diplomasi. Tingkatkan sajadiplomasi, nggak terlambat. Diplomasi,curahkanlah kepakaran diplomasi kitadan kedekatan bertetangga. Dan janganlah diajak rakyat ini atau jangan dipanaspanasilah. Nanti besi habis arang binasa.Diplomasi saja, saya yakin seyakinyakinnya dengan ketajaman diplomasi,semua selesai.Teror Bukan JihadKemudian, masalah keamanan ini,bahwa Indonesia dalam beberapatahun terakhir sering menjadi sasaran teroris, lewat bom bunuh diri.Dan kelompok yang dianggap melakukan itu ada kaitannya denganjaringan Islamiyah yang punya linkjuga dengan Al-Qaidah. Mengamatihal atau kejadian ini, apa pendapatSyaykh?Kalau saya tidak melihat itu link-nya kemana. Tapi melihat perbuatan teror, yangbahasa orang umum, teror. Bahasa saya‘kejahatan kemanusiaan’. Kalau teror ituhanya menakut-nakuti gitu ‘kan. Tapi inisudah pelaksanaan pembunuhan, terencana. Jadi itu adalah kejahatan kemanusiaan.Jadi kalau dikatakan itu ada link keorganisasi-organisasi tertentu, bila bangsaini tidak siap untuk melaksanakan, pastitidak terjadi. Atau mempunyai sikap tidakmau melaksanakan itu pasti tidak terjadi.Nah itu, ada kaitannya tadi dengan apayang selalu kita sampaikan, mengapaharus kembali pada nilai-nilai dasar.Sedikit kelompok saja yang tidak memahami atau justru menolak, itu bisaberbuat seperti yang kita saksikan hari ini.Maka kita punya kepentingan dan kewajiban. Mengapa saya bedakan antarakepentingan dengan kewajiban, kepentingan Indonesia ini harus hidup terusjangan mati, jangan pecah. Kewajibannyaadalah setiap manusia mengajak janganberbuat kejahatan kemanusiaan.Jadi di link-kan kemana saja, kalaubangsa ini kesadarannya terhadap berbangsa dan bernegara itu tinggi, nggakterjadi. Karena yang mengerem tadi ituyaitu kesadaran. Jadi pendapat saya,walau di link-kan kemana saja, kalaukesadarannya itu sudah mapan, mantap,tidak akan terjadi.Kemudian para pelaku teror itusering mengaitkan bahwa itu justrumenjalankan ibadahnya yang sebagai seorang muslim dianggap sebagai suatu jihad. Bagaimana pandangan Syaykh?Kalau dianggap oleh umat muslim, ituharus tanda petik. Yang mereka anggap,yang bagusnya yang mereka anggap.Nanti kalau dikatakan itu umat muslimberanggapan seperti itu, ya bahaya itu.Yang mereka anggap saja gitu ya.Pelakunya mengaku ya?Ya, pelakunya menganggap seperti itu. Itudalam kebebasan berpikir, itu boleh-bolehsaja menganggap seperti itu. Tapi harusditimbang dong, ditimbang. Jadi kalaumereka beranggapan begitu, kita puntidak beranggapan seperti itu. Jadi bolehmereka menganggap begitu karena memang dia, habitatnya dianggap seperti itu.Nah itulah yang perlu kita berikanpemahaman. Dan pemahaman itu tidakharus ditujukan ke situ, karena pastimenolak. Pada generasi yang lebih banyakdari itu. Sehingga generasi inilah nantiWawancara TokohIndonesia.com dan majalah Berita Indonesia dengan Syaykh AS PanjiGumilang berlangsung hangatfoto-foto: dok.berindo