Page 40 - Majalah Berita Indonesia Edisi 71
P. 40
40 BERITAINDONESIA, Oktober 2009LenteraL ENTERA40 foto-foto: dok. berindoSelama menikmati hidangan yangtersedia, hadirin dihibur oleh iringaninsrumentalia dari grup seni Al-Zaytun.Dalam kesempatan itu juga, sebagianbesar hadirin memanfaatkan momen ituuntuk saling meminta maaf. Terlihatkeceriaan di wajah seluruh hadirin,karena setelah satu tahun, mereka bisakembali saling memaafkan dengankoleganya, juga dengan keluargakoleganya.Sholat Ied dan Sholat Jum’atDi penghujung upacara perayaan IdulFitri tahun ini, eksponen Al-Zaytunmengadakan acara silaturahim dengankeluarga eksponen dan karyawan. Acarayang mengambil tempat di MeetingRoom Wisma Tamu Al-Islah itu jugasarat makna. Dalam sambutannya padaacara itu, Syaykh memperdalam apayang telah diutarakannya pada acarayang sama dua tahun yang lalu yaknimengenai latar belakang perayaan IdulFitri dan berbagai hal lainnya.Syaykh mengatakan, Idul Fitri adalahsetengah adat dan setengah syariat. “IdulFitri ini kalau digali dari sumber, makamenjadi setengah adat, setengahsyariat,” kata Syaykh. Sedangkan kalauJum’at dan ibadah Jum’atnya, menurutSyaykh 99,999 adalah syariat. Mengapaseperti itu? Menurut Syaykh karenaJum’at ini mengikuti rentetan TenCommandment Taurat (10 hukumtaurat). Dimana di dalam Taurat itu adasatu klausul yang kalau dalam bahasaIbraninya disebutkan, ‘zakor et yomhassabat la qadso’, yang artinya kirakira demikian; “Ingatlah pada satu hariyang namanya Sabat, muliakanlah.”Lebih lanjut Syaykh mengatakan,selanjutnya setelah itu, Nasranimengambil hari Ahad. Tapi mengenairujukan kaum Nasrani mengambil hariAhad itu Syaykh mengaku belummemahami.Kemudian datang nabi baru, nabiterakhir, mengangkat Al-Jumuah. Jadikalau ada tujuh hari yakni; ya'umulitsnen, ya'umul tsulasa, ya'umul arbi'a,ya'umul khomis, mestinya ya'umulsittah, karena dalam hari orang Ibrani ,hari Jum'at dinamakan 'yom shishi'.Tapi oleh Rasul Muhammad tidakdisebut hari enam, tapi ya’umulJumuah. Jumuah itu artinyapenggabungan. Ada Sabat, ada Ahad.“Mungkin dulu Nabi Muhammad ituberpikir, ah didului sajalah. Diduluisaja. Sebelum Sabat, sebelum Ahad,mendahului sajalah, di hari enam. Nah,maka dinamai Jumuah,” ujar Syaykh.Jadi, Jumuah itu artinya kumpulan daridua hari besar, ditambah satu lagimenjadi Jumuah. Gabungan dari harihari besar itu. Hal itu dikandung oleh AlQur’an. Dikandung oleh ajaran Ilahi.Sama halnya, kandungan Taurat denganSabat, kandungan Qur’an denganJumuah. Itu makanya sholat Jum’at ituSyaykh katakan 99,999 syariat.Dikatakan Syaykh lebih lanjut, semuaajaran nabi-nabi yang dibawakan olehpara nabi, baik itu Jum’at, baik ituSabat maupun Ahad, mempunyairujukannya masing-masing. Namunmengenai hari raya, baik itu Idul Fitriatau Idul Qorban, menurut Syaykh,kalau merujuk pada Al Qur’an penuh,itu tidak ada yang mutlak sepertimutlaknya ya’umul Jumuah. Kalaumengenai sholat Jum’at, di dalam AlQur’an disebutkan; ‘Idza nuudiyalishsholatu min youmil jumuati fas 'auila dzikrillahi wa dzarul ba'i’. Itu persisdengan Ten Commandment dalamTaurat.Lebih detail, Syaykh menerangkantentang hari yang dikhususkan AllahSyaykh punmenyarankan agarumat tidak terlalumemberikantanggapan ataupendekatanterhadap Idul Fitrimelebihi dariwajib, yangmustahakdiberikanpendekatan yanglebih.Peserta silaturahim keluarga di Al-Zaytun: Syaykh dan eksponen Al-Zaytun (kiri), keluarga eksponen dan anak-anak eksponen (kanan)