Page 50 - Majalah Berita Indonesia Edisi 73
P. 50


                                    50 BERITAINDONESIA, Januari 2010BERITA TOKOHKONTRIBUTORPEMIKIRANISLAMMODERNakultas Ilmu Sosialdan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri(FISIP UIN) SyarifHidayatullah menganugerahkan penghargaan kepadatiga pemikir Islam yakni almarhum Harun Nasution,almarhum CendekiawanNurcholish Madjid, danFachry Ali yang dinilai telahmenjadi peletak dasar danmemberikan kontribusi pemikiran Islam modern dalampendekatan ilmu-ilmu sosialdan studi keagamaan, khususnya di kalangan perguruan tinggi di Indonesia. Penghargaan itu diserahkan Menteri Agama Suryadharma Ali,didampingi Rektor UIN Jakarta Komaruddin Hidayatdan Dekan FISIP UIN Jakarta Bahtiar Effendy diKampus UIN Jakarta, Ciputat, Tangerang Selatan 14Desember 2009. MenurutMenag Suryadharma Ali,ketiga tokoh tersebut mewakili tiga generasi gariskeislaman Indonesia.FProf Dr Harun Nasution (1919-1998)Pelopor Pemikir Rasional Islam IndonesiaAlmarhum Harun Nasution dilahirkan di PematangSiantar, Sumatera Utara, 23 September 1919. Iadikenal sebagai seorang filsuf dan pemikir Islam Indonesia. Semasa hidupnya ia pernah menjabatsebagai Rektor IAIN (sekarang UIN) Jakarta periode1973-1984. Harun adalah pelopor perluasan cakrawalapemikiran dan pemahaman keagamaan yang bertumpu pada rasionalisme yang berdasar pada peranakal dalam kehidupan beragama. Dalam ceramahnya, ia selalumenekankan agar kaum Muslim Indonesia berpikir secara rasional.Sebagai tokoh yang berpikiran luwes, ia pernah mengusulkanpembentukan wadah musyawarah antar agama, yang bertujuan untukmenghilangkan rasa saling curiga. Sebagai seorang yang selalumemiliki pemikiran terbuka, seperti yang dituturkan Rektor UINKomaruddin Hidayat, Harun mendorong mahasiswanya untuk tak takutberekspresi dan berijihad berdasarkan argumen mereka asalkan tetapmemegang rukun iman dan rukun Islam. Harun juga telah melakukanderadikalisasi dengan membuka ruang penafsiran lebih lanjut atasajaran Islam berdasarkan kebutuhan masa dan perubahan zaman. Atasdasar pemikiran seperti itu, Dekan FISIP UIN Bahtiar Effendy punberpendapat bahwa Harun layak mendapat penghargaan karenasikapnya yang rasionalis.Fadel MuhammadBebaskan Nelayan dari Segala RetribusiJusuf KallaGantikan Mari’e Memimpin PMIAlwi ShahabTerima Anugerah Budaya 2009Dianggap berdedikasi terhadap kesejarahan dan budaya Betawi, wartawansenior Harian Umum Republika yang jugasejarahwan, Alwi Shahab memperolehAnugerah Budaya 2009 dari Pemrov DKIJakarta. Tulisannya yang terbit dua kaliseminggu, Sabtu dan Minggu dalamrubrik Nostalgia dan Bandar Jakarta diharian tersebut selama 15 tahun telahterkumpul hingga lebih dari 1.000 kisahtentang Betawi tempo dulu. Dan dalamwaktu dekat sejumlah penerbit akanmencetak hasil karyanya, yaitu AtlasBetawi Tempo Doeloe dan Jakarta Heritage Historical Building. Ia berharap,penghargaan yang diberikan pemprovbisa terus diberikan untuk memacusemangat para seniman dan budayawanBetawi. Ia juga menginginkan agar generasi muda mau mempelajari dan melestarikan budaya tersebut.Setelah tidak aktif lagi di pemerintahan, Drs. Muhammad Jusuf Kallakelahiran, 15 Mei 1942 Watampone,Sulawesi Selatan yang juga mantanWakil Presiden RI 2004-2009 terpilihsecara aklamasi sebagai Ketua UmumPalang Merah Indonesia (2009-2014). Iamenggantikan mantan Menteri Keuangan Mari’e Muhammad yang telah duaperiode menjabat sebagai ketua umumPMI.Bukan Fadel Muhammad namanyakalau tidak punya ide brilian dan nekadmenerapkannya. Menteri Perikanan danKelautan ini menerapkanperaturan baru yang menjadi kabar baik bagi paranelayan. Mulai dari 1 Januari 2010, semua nelayandi seluruh Indonesia dibebaskan dari segala macam bentuk pembayaranretribusi. Menurutnya, nelayan itu kelompok masyarakat paling miskin sehingga jangan dipungut berbagai retribusi.Sebelum resmi diberlakukan, peraturanini mendapat tentangan dari seluruhgubernur dan bupati/wali kota. Merekapun mengadu ke Presiden SBY gara-garaFadel mengirimkan surat edaran kepadaseluruh gubernur agar menghapuskanretribusi nelayan. Gubernur/bupati/walikota merasa pendapatanasli daerah mereka terancam hilang. Meski ditentang, Fadel cuek saja apalagi sudah mendapat dukungan dari Presiden SBY.Untuk menjawab kegusaran para pemimpin daerahitu, Fadel menyatakan akanmengganti pendapatan aslidaerah yang hilang itu. Dengan catatan, kabupaten yang bisa meningkatkan produksi ikannya akan mendapat tambahan DAK (Dana AlokasiKhusus). Kabupaten yang menurun produksi ikannya akan dia potong DAK-nya.foto-foto: ist
                                
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54