Page 52 - Majalah Berita Indonesia Edisi 73
P. 52
52 BERITAINDONESIA, Januari 2010BandungRamah InvestorSetelah beberapa kali mendapat penghargaan selamatahun 2009, Pemkot Bandung menutup tahun 2009dengan meraih “Investment Award 2009”.ota Bandung memperoleh penghargaan “Investment Award2009” (IA2009) dalam kategoriKota Penyelenggara PenanamanModal Terbaik, yang diadakan BadanKoordinasi Penanaman Modal (BKPM).Penghargaan diserahkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian HattaRajasa di Auditorium Gedung BadanKoordinasi Penanaman Modal (BKPM)Jalan Gatot Subroto Jakarta, Rabu 9Desember 2009.Investment Award merupakan bentukpenghargaan yang diberikan kepadadaerah maupun perusahaan yang berhasilmelakukan terobosan dalam bidanginvestasi, terutama yang berkaitan dengankecepatan pelayanan dan perbaikan iklimusaha.Berdasarkan hasil survei tim penilai,yakni BKPM bekerjasama dengan KomitePemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD), Kota Bandung menjadisalah satu daerah yang masuk nominasipenghargaan dari enam Kotamadya yangterpilih di Indonesia.Hasil survei KPPOD tahun 2008 terhadap 243 Kabupaen/Kota menunjukkanvariasi bobot permasalahan tata kelola kedalam sejumlah faktor kunci, yaitu pengelolaan infrastruktur fisik (35 persen),akses lahan dan kapasitas hukum pertanahan (14 persen), biaya transaksi/inefisiensi pungutan (9,9 persen). SedangIndeks peringkat ditentukan melaluienam indikator utama, yaitu indikatorkelembagaan instansi penanaman modal,pelayanan, perizinan usaha, mekanisme,pengaduan, dan pemanfaatan teknologi.Dalam ajang “IA 2009” tersebut, KotaBandung menduduki peringkat ketiga,sedang peringkat pertama penghargaan dibidang investasi ini ditempati Kota Yogyakarta, disusul kota Cimahi sebagaiperingkat kedua. Sementara KabupatenPurwakarta keluar sebagai juara kategoriKabupaten Penanaman Modal terbaik,disusul oleh Sidoarjo dan Sragen, JawaTengah, pada posisi kedua dan ketiga.Pada kesempatan itu, BKPM juga membagikan penghargaan untuk kategoriperusahaan penanam modal dalam danluar negeri.Kepala Komisi Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) AgungPambudi menjelaskan, penilaian untukkabupaten/kota terfokus pada dua hal,yaitu pelayanan perizinan dan sisteminformasi penanaman modal. Selamamasa penilaian, tim KPPOD menemukanbahwa lebih dari lima puluh persen pelakuusaha masih menganggap waktu danbiaya pengurusan perizinan melebihi dariyang telah ditentukan dalam regulasi.Hanya dua persen kabupaten/kota yangmelayani perizinan penanaman modaldengan lebih cepat.Kepala BKPM Gita Wiryawan, berharappenghargaan “IA 2009”, yang diberikanBERITA DAERAHfoto: dok. humas pemkot bandungK