Page 60 - Majalah Berita Indonesia Edisi 74
P. 60
60 BERITAINDONESIA, 16 Juni - 15 Juli 2009Memulihkan HaitiUntuk membangun kembali Haiti yang porak porandamembutuhkan waktu 10 tahun dengan biaya hingga Rp130 triliun.empa bumi yang terjadi 12 Januari 2010 itu akan menjadi kenangan pahit yang tak terlupakanbagi Haiti, negara kecil di AmerikaLatin ini. Sepertiga bangunan di Ibukotanegara tersebut, Port au-Prince, luluhlantak baik rumah penduduk, sekolah,hotel, tempat ibadah, kantor PBB termasuk Istana Kepala Negara. Akibatkedahsyatan gempa berkekuatan 7,0 SRitu, korban meninggal mencapai 250.000orang dengan kerugian hingga $US14miliar.Pasca gempa, mayat-mayat bergeletakan di mana-mana. Puluhan ribu jasadkorban gempa setiap harinya diangkut kekuburan massal di Port-au-Prince menggunakan truk-truk dan buldoser. Pemandangan ini membuat warga yang menjadisaksi hidup trauma. Bahkan banyak wargamasih tidur di luar rumah karena gempasusulan masih kerap mengguncang.Setidaknya 54 gempa susulan terjadi. Bilamelihat ke belakang, pada tahun 1751,gempa besar pernah menghantam Haitidan juga negeri tetangganya RepublikDominika.Gempa yang terjadi hanya dalam hitungan 15 hingga 20 menit tersebut meruntuhkan segala pencapaian yang telahdiraih. Haiti harus memulai dari awal lagisetelah sempat mengalami pertumbuhanpositif pasca keterpurukan akibat serangkaian bencana topan dan kekacauanpolitik tahun 2008. Sekarang sekitar 1,5juta orang kehilangan tempat tinggal danuntuk memulihkannya tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat.Untuk membangun kembali masa depan Haiti, Inter-American DevelopmentBank (IDB) memperkirakan perbaikanHaiti membutuhkan biaya sebesar Rp 130triliun atau senilai US$ 14 miliar. Biayaini untuk membangun kembali rumah dansekolah yang roboh, membangun jalan,dan infrastruktur lainnya. Biaya ratusantriliunan rupiah tersebut diperhitungkanberdasar jumlah populasi dan kondisiekonomi negara berpenduduk 9 juta orang ini yang juga merupakan negaratermiskin di Benua Amerika, sebelumgempa terjadi.Perdana Menteri Haiti, Jean-Max Bellerive telah meminta bantuan dunia internasional untuk merekonstruksi negaranya. Para tokoh-tokoh internasionalberkumpul di Montreal, Kanada. PerdanaMenteri Kanada, Stephen Harper, memperkirakan rekonstruksi di Haiti dapatmemakan waktu 10 tahun. Dalam pertemuan yang juga dihadiri Menteri LuarNegeri Amerika Serikat Hillary Clinton,Harper mendesak dunia untuk mempercepat rekonstruksi negara di Kepulauan Karibia tersebut. Negara-negaradonor sepakat akan mengadakan konferensi internasional untuk membantuHaiti di markas PBB di New York padabulan Maret untuk membahas upayabantuan rekonstruksi ke Haiti.Sebelumnya pemerintah Amerika Serikat telah menunjuk dua mantan presidenAS, Bill Clinton - sebelum jatuh sakitakibat penyempitan pembuluh darahjantung - dan George Herbert WalkerBush. Mereka ditunjuk untuk mengupayakan pemulihan Haiti. Bahkan dibawah pimpinan mantan presiden AStersebut, telah diresmikan situs web untukmengumpulkan dana bagi pembangunankembali Haiti.China, sebagai negara yang ekonominyamengalami pertumbuhan besar di Asiasaat ini, telah menyerahkan sejumlahbantuan dan menyatakan komitmennyauntuk ambil bagian dalam pembangunanpasca gempa di Haiti. Melalui MenteriPerdagangan Tiongkok Chen Deming,pemerintah Tiongkok menyerahkan uangsumbangan 2,6 juta dolar Amerika kepadaPBB melalui sejumlah lembaga PBB untukTiongkok di Beijing.Sebelumnya pemerintah Cina sejakawal sudah memberikan bantuan daruratkepada Haiti. Mulai dari tim penyelamatan internasional untuk korban, memberikan bantuan barang-barang pertolongan darurat senilai 48 juta yuan atausekitar 7 juta dolar Amerika serta bantuantunai senilai 3,6 juta dolar Amerikakepada Haiti. ABDGBERITA MANCANEGARA