Page 37 - Majalah Berita Indonesia Edisi 75
P. 37


                                    BERITAINDONESIA, April 2010 37LENTERAtidak sadar sama sekali, lebih baik sadarwalaupun belakangan,” jelas Syaykh alZaytun.Jadi intinya, mengapa Syaykhberminat belajar Bahasa Ibrani, karenaSyaykh merasa tidak tepat harusmengimani sebuah kitab tapi tidak tahuisinya. Sementara untuk mengetahuiisinya, sudah pasti harus tahubahasanya.Dalam proses rencana belajar bahasaIbrani itu, Syaykh pun mencari ahli atauguru Bahasa Ibrani di Indonesia. ‘‘Kamicari di kalangan muslim yang pandaiIbrani, satu pun di Indonesia tidak ada.Dulu saya punya kakek, seorang Kyai,bisa bahasa Ibrani. Saya telusuri,sampai dimana bisa bahasa Ibraninya.Ah, katanya saja. Belum pernah sayamendengar, katanya. Ya sudah, berartinggak ada,’’ kata Syaykh. Sampaiakhirnya, atas perkenan Illahi,‘menemukan’ Pendeta DR. SM Siahaan,katanya.Syaykh mengatakan, dia dan semuacivitas akademi Al-Zaytun yakin, bahwapertemuan atau kunjungan rombonganHKBP itu ke Al-Zaytun merupakankeinginan yang digerakkan oleh Tuhan.“Tidak akan terjadi menurut iman kami,sesuatu keinginan baik, kalau tidakdigerakkan oleh Tuhan. Karena kitasemua memiliki keimanan yangsemuanya kita serahkan pada Tuhan.Maka kebaikan ini disetir dan dibimbingoleh Tuhan. Dan kami yakin dan kitayakin, kebaikan yang dibimbing Tuhanitu positif juga adanya,” ujarnya.Selanjutnya, Syaykh sekilasmemperkenalkan Al-Zaytun. Dijelaskan,Al-Zaytun mulai berdiri tahun 1999dengan satu keinginan menciptakansebuah sikap toleransi dan menjunjungtinggi perdamaian. Awalnya dalammendidik. Kemudian, sikap itudilanjutkan dalam kehidupan. “SesulitZaytun ingin dekat dengan seluruh umatmanusia agar dapat mengimani ajaranIlahi. Apapun bentuk agamanya. Itulahmenurut Syaykh yang pertama kalidilangkahkan Al-Zaytun sejakberdirinya.Sedangkan mengenai surat-suratucapan selamat, Syaykh mengatakansebenarnya sudah dilakukan sejak tahun1999 akhir. Kalaupun baru belakanganini datang kepada HKBP Tebet setelah10 tahun berdiri, menurut Syaykh,mungkin itu karena alamat baru sampai.“Kami selalu mencari mana yang bisadiberikan. Akhirnya, tercapailah alamatitu dan akhirnya sampailah kepada ibudan bapak,” kata Syaykh.Tapi, menurut Syaykh, tidak usahdicari penyebabnya, yang penting sudahbisa berjumpa. Itu semua penyebabnyadiatur oleh Allah. “Kita kadang-kadangmerancang juga tidak bisa. Nah, inisudah diatur semua oleh Tuhan.Terimakasih pada Tuhan. Danterimakasih pada bapak/ibu dansemua,” ujar Syaykh.Syaykh mengatakan, kunjunganHKBP Tebet ini bagi Al-Zaytun punyamakna yang besar. Kalau para pendetatadi merasa ada gundah gulana terhadappersatuan ke-Indonesia-an ini, menurutSyaykh, sesungguhnya itu tidakdirasakan oleh sepihak saja. Banyakyang merasakan itu. Dan karena tumbuhrasa seperti itulah, kata Syaykh, makaAl-Zaytun ingin bersama-sama denganyang lain untuk menciptakan,membuang gundah-gulana itu. “Makaperdamaianlah yang Al-Zaytunutamakan, karena perdamaian itu akanmembuang gundah-gulana,” kataSyaykh al-Zaytun.“Kalau kita hanya berfokus kepadasikap negara, maupun pemerintah, inisemakin membuat kita tidak bisaberdialog. Maka sebagai bangsa yangpunya hidup yang sama dalam undangundang, baik UUD dan aturan lainnya,mari kita terobos kesulitan-kesulitan itudengan dialog seperti ini. Memang inikecil, jumlahnya tidak banyak. Tapikalau terus kita ciptakan, ini seperti katapepatah Jawa, kriwikan dadi grojogan.Jadi sikap kita yang kecil-kecil ini, mulamula kriwikan, artinya tetesan air. Yangkemudian karena sumbernya banyak,jadi menggrujuk. Kami yakin, tentunyabanyak yang menginginkan itu. Kamiingin mula-mula menetes. Menetesdulu, karena banyak, nanti akan jeboldan jadi grojogan,” jelas Syaykh.Syaykh mengatakan, adanyakekerasan dan sebagainya memangtidak bisa dihiraukan. “Tapi, itu prosesmenuju sesuatu yang indah. Maka, AlZaytun menyikapi itu dengan ajaranIlahi. Mari kita tampil mengatasi semuamantan Sekjen HKBP dan mantanRektor STT HKBP, pengajar BahasaIbrani.Sementara itu, menyambutkedatangan rombongan HKBP itu sertamembalas kesan, pesan dan ucapanterimakasih mereka, Syaykh dalamsambutannya mengatakan,alhamdulillah, puji Tuhan, bahwa hariRabu tanggal 3 Februari 2010 Al-Zaytunmencatat satu kejadian yang khususdengan datangnya jemaat HKBP Tebet.“Tentunya, kami menyampaikan syukurkepada Allah. Dan terimakasih untukbapak dan ibu atas kunjungan ini,”apapun sesuatu, harus dimulai.Lingkungan yang besar seluas apapun,kita tidak usah khawatir,” kata Syaykh.“Kita mulai dari lingkungan yang palingkecil. Sehingga imbas dari yang palingkecil ini, sudah pasti akan sampaimenyusup kepada lingkungan yang lebihbesar dari ini,” lanjut Syaykh.Untuk menciptakan itu, Syaykhmengatakan, dimulai dengan begituberdiri, Al-Zaytun selalu saling terbukadengan seluruh umat beriman. Bahkan,menurutnya, andai umat yang tidakpunya iman-pun, Al-Zaytun ingin dekatsupaya mau beriman. Jadi walhasil, AlPendeta DR. SM Siahaan (depan) bersama rombongan HKBP Tebet melihat pabrikpengolahan baja untuk keperluan internal Al-Zaytun
                                
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41