Page 41 - Majalah Berita Indonesia Edisi 75
P. 41


                                    BERITAINDONESIA, April 2010 41LENTERASukartini Marpaung boru Matondang;Ny. Nely Hutasoit boru Siregar; Ny.Dahlia Silitonga boru Tobing; Ny. PitaUli Hutabarat boru Tobing, sertadidampingi mantan guru Bahasa IbraniAl-Zaytun Pendeta DR. SM. Siahaan,disambut Al-Zaytun dengan sangatmesra, dengan mengirimkan duaarmada untuk menjemput rombongan.Setibanya di kampus Al-Zaytun,rombongan kembali diperlakukan begituistimewa. Setelah dilayani makan siang,dengan menyediakan angkutan,rombongan pun kemudiandipersilahkan untuk melihat dari dekatkarya-karya yang telah dan akandiperbuat Al-Zaytun.Dipandu oleh Abu Sabit, Abdullah AlHayi, Zaenal Arifin, dan yang lainnya,rombongan pun melihat sebagianpembangunan di Al-Zaytun sepertigedung pembelajaran, gedungperkuliahan Universitas Al-ZaytunIndonesia, kantor administrasipendidikan, laboratorium komputer,pabrikasi baja dan pabrikasiperlengkapan berbahan kayu, pabrikberas atau penggilingan padi, MasjidRahmatan Lil Alamin, drainase danWaduk Istisqo, dapur, serta laundry.Ketika melihat salah satu gedungpembelajaran, rombongan dibawamasuk ke Gedung Usman, salah satugedung yang termasuk pertamadidirikan di antara gedung yang ada diAl-Zaytun. Saat melihat proses belajar diruang kelas X BB 01, rombongandisambut santri dengan nyanyian lagulagu berbahasa Ibrani seperti Syalomkhave’rim dan lainnya yang membuathati para rombongan sangat tersentuh.Selanjutnya, ketika berkunjung keruang kantor administrasi pendidikan,rombongan yang melihat danmendapatkan penjelasan tentangbagaimana kerapian dan kemutakhiranproses perencanaan hingga evaluasipendidikan, juga pendataan pesertadidik di Al-Zaytun ini, rombongansangat terkagum-kagum. Di sini,rombongan, antara lain melihatbagaimana Al-Zaytun secara lengkapmengelola data, baik manual maupundigital, seluruh siswa yang kiniberjumlah 7.718 orang atau berjumlahsekitar 13. 618 orang jika digabungdengan siswa pra sekolah sertamahasiswa.Kekaguman rombongan makinbertambah ketika mengetahui bahwasiswa dan mahasiswa itu datang dariberbagai daerah di dalam negeri sertadari beberapa negara sahabat sepertiMalaysia, Singapura, Timor Leste,Afrika Selatan dan Somalia.Mengetahui bahwa pendidikan di AlZaytun adalah menerapkan kurikulumdari Departemen Pendidikan Nasionalditambah lagi dengan muatan-muatanlokal seperti pendidikan HAM,pendidikan jurnalistik dan kebahasaan,juga membuat rombongan merasa salut.Pendataan pelajar yang begitu rapi,terintegrasi, dan sistematik di dalamdatabase sebagaimanadidemonstrasikan oleh Ustz. AliAminullah, juga cukup membuatrombongan merasa kagum karena AlZaytun ini telah menerapkan sistemdatabase yang canggih untuk ukuransekolah di Indonesia sekarang ini.Di gedung perkuliahan Universitas AlZaytun Indonesia di Gedung HMSoeharto, rombongan juga sangatkagum melihat visi dan misi yangdiusung universitas itu sebagaimanadimuat dalam mars Universitas AlZaytun yang sengaja dipatri dengan jelasdi sekeliling dinding loby masuk gedungtersebut. Kemudian ketika melihatruang-ruang perkuliahan yang sengajadinamai dari nama-nama malaikat, yangbegitu bersih, rapi, sejuk dan nyaman,rombongan pun mengaku seperti tidaksedang di sebuah desa.Selanjutnya, di ruang laboratoriumkomputer, rombongan kembali dibuatsalut dan kagum karena pendidikanbersemangat pesantren tapi bersistemmodern ini memiliki 150-an unitkomputer yang khusus dipakai untukmendidik para pelajar memperdalamilmu teknologi informasi. Bertambahsalut lagi, ketika rombongan mengetahuibahwa di bidang komputer ini, AlZaytun bekerjasama dengan perusahaankomputer ICDL dari Inggris sejak tahun2003, dan dengan perusahaan ICCLsejak beberapa saat lalu.Tak kalah dengan berbagai haldisebutkan di atas, ketika di lokasipabrikasi baja, pabrikasi perlengkapandari kayu dan pabrik beras, rombonganjuga menyatakan kekaguman. Dipabrikasi baja misalnya, rombonganmengetahui bahwa segala keperluankerangka baja di Al-Zaytun dirangkaisendiri oleh ahli teknik, tanpa harusmendatangkan ahli baja dari luar. Dan,ternyata bahan baja itu baja lebihbermutu untuk keperluan gedung di AlZaytun yang direncanakan bisa tahanhingga ratusan tahun.Di lokasi pabrikasi perlengkapanberbahan kayu, rombongan juga sangatkagum setelah mengetahui bahwa segalaperlengkapan Al-Zaytun yang berbahankayu, seperti tempat tidur, kursi, mejakomputer, dan lain sebagainya,semuanya dibuat sendiri. Sepanjangmasih cukup, bahan kayunya jugadiambil dari lahan sendiri ketikamelakukan proses penjarangan.Bertambah salut lagi, potonganpotongan kayu jati kecil pun di AlZaytun ternyata tidak dianggap sebagailimbah, tapi semua dimanfaatkan untukmembuat berbagai pernik-pernikperhiasan.Demikian halnya di pabrik beras ataupenggilingan padi. Rombongan sangatkagum setelah mengetahui bahwasemua kebutuhan beras di Al-Zaytunyang setiap harinya menghabiskan kirakira 4-5 ton itu dihasilkan dari sawahRombongan HKBP Tebet di laboratorium komputer Universitas Al-Zaytun Al-Zaytun sendiri, juga dibersihkan di
                                
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45