Page 35 - Majalah Berita Indonesia Edisi 75
P. 35


                                    BERITAINDONESIA, April 2010 35LENTERAReportase Kunjungan HKBP Tebet ke Al-Zaytun (2)mpin yang Dipilih Tuhandia hanya dibiarkan Tuhan terpilih. Tapikalau pemimpin yang dipilih Tuhan,bagaimanapun hebatnya persoalan, diabisa melaluinya, karena dia dipilihTuhan. “Kami ucapkan selamat kepadaBapak, karena Bapak dipilih Tuhan. Itupenglihatan teologis kami,” lanjutPendeta Very.Mengenai toleransi, Pendeta Verymenyebut toleransi di Indonesia masihsangat sulit, karena untuk mendapatkanizin pendirian gereja di negeri inimisalnya, masih begitu sulit. Bahkanlebih sulit dari mendapatkan izinmendirikan tempat hiburan dan pantipijat. Karena itu, dalam kesempatan itu,dia pun meminta agar hal itu bisasebagai bahan masukan buat Syaykh.Lebih lanjut, menurutnya, toleransipada umumnya sulit untukdilaksanakan karena tidak terjadidialog. Tapi di Al-Zaytun, dialog itutidak hanya didialogkan tetapidiimplementasikan dalam kehidupankeseharian antara lain denganketerbukaannya menerima denganpenuh persaudaraan dan persahabatanorang yang berbeda agama.Menambah kesan dan pesan yangdiucapkan di hadapan Syaykh, PendetaVery Siregar kepada Berita Indonesiajuga mengatakan Al-Zaytun itu sangatluar biasa, amazing grace. Menurutnya,visi Al-Zaytun sebagai Pusat Pendidikandan Pengembangan Budaya Toleransidan Peradamaian, itu tidak hanyaslogan lagi, tapi sudah betul-betuldibuktikan. Dia berharap, toleransi yangsudah dilihat dan dirasakannya selamadi kampus Al-Zaytun itu kiranya terusberjalan di kemudian hari.Ditanya dalam hal apa saja toleransidan perdamaian itu paling terasadibuktikan di Al-Zaytun. Menurut Very,yang pertama adalah ketika santrimenyanyi dalam bahasa Ibrani. Kedua,ketika di masjid, baik melalui kalimatkalimat indah yang dipajang di pintumasuk, maupun ketika pendeta dimintaberdoa di tengah masjid.Mengenai pendidikan di Al-Zaytun,Very juga mengaku salut, karenapendidikan yang sudah sesuai dengankurikulum dari Depdiknas itu ditambahlagi dengan beberapa muatan lokal.Mereka juga terbuka pada bahasaInggris, bahkan bahasa Ibrani.“Sebelumnya, saya pikir kalau pesantrenitu khusus bahasa Arab. Ini terhadapbahasa lain juga terbuka. Artinya,mereka terbuka pada masukan dari luar.Itu yang saya pahami,” katanya.Ke depan, dia berharap perdamaian dinegeri ini semakin terwujud. Khususjemaat HKBP Tebet dan Al-Zaytun,hubungan keduanya diharapkannyasemakin erat. Sama seperti PendetaHutahaean, Very juga berjanji akanmengkhotbahkan pertemuan itu dalamkebaktian minggu, kebaktian keluarga,kebaktian daerah atau wyik setiapkategorial. “Harus kita tanamkan sikaptoleransi, terbuka dan damai,” ujarnya.Kampus KemakmuranPerihal pengelolaan pondok pesantrenmodern (kampus) Al-Zaytun, PendetaVery mengaku melihat semuanya diolahsedemikian rupa sehingga memiliki nilaitambah. Sesuatu, yang menurutnya,justru tidak terdapat di banyak tempatdi negara ini. “Pengelolaan seperti iniyang kurang dari bangsa kita,” katanya.Dia memberi contoh tentangpengelolaan air di Al-Zaytun. Darisistem pengelolaan air tersebut, PendetaVery mengaku, dalam pikirannyalangsung timbul keyakinan bahwa dikampus ini ada kemakmuran.Dalam kesempatan yang sama,Sukartini Sri Rahayu mengaku sungguhterkesan pada Syaykh, bahkan sebelumberkunjung ke Al-Zaytun. Sebab istriseorang Kombes kepolisian bermargaMarpaung, ini mengaku bahwasebelumnya, persisnya pada Hari Natal2009 lalu, dia mendapatkan kartu Nataldari Al-Zaytun dengan lengkapmenyebutkan nama dan alamatnya.Ketika itu, putri Jawa yangdinobatkan jadi Boru Matondang inimengaku sempat merasa heranbercampur terharu dan bahagia setelahmelihat ternyata kartu itu dari sebuahpesantren. Karena sebelumnya,saudaranya sekalipun, justru banyakyang tidak mau mengucapkan SelamatNatal kepadanya. Sejak dari situlah, adakeinginan di hatinya untuk datangberkunjung ke Al-Zaytun.Maka, ketika bertemu dengan PendetaDR. SM Siahaan, yang dia tahumengajar Bahasa Ibrani di Al-Zaytun,dia pun mengemukakan niatannyauntuk berkunjung ke Al-Zaytun.Rombongan HKBP Tebet terkesan melihat dan mendapat penjelasan mengenai misipendidikan di Kampus Al-Zaytun
                                
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39