Page 42 - Majalah Berita Indonesia Edisi 75
P. 42
42 BERITAINDONESIA, April 2010 foto-foto: dok berindoLenteraL ENTERA42pabrik beras atau gilingan padi AlZaytun sendiri yang bisa memprosestiga ton padi atau menghasilkan kirakira 2,5 ton beras per jamnya.Rombongan juga begitu kagummengetahui bahwa di Al-Zaytun jugasedang digalakkan pemakaian berasuntuk kesehatan yakni brown rice, baikdari jenis jasmin maupun basmati.Begitu kagumnya, sehingga Ny. DahliaSilitonga boru Tobing bahkan langsungmembeli di tempat itu beberapa kilobrown rice jenis jasmin.Dari lokasi pabrikasi, rombonganyang kemudian meninjau MasjidRahmatan Lil ’Alamin, langsungmenunjukkan kekagumannya ketikamelihat keagungan masjid, juga kalimatsambutan yang tertulis di pintu masukyang menyebutkan bahwa masjid itudibangun orang-orang beriman danuntuk orang-orang beriman.Sebagaimana makna nama masjid itusendiri yakni rahmat untuk semestaalam. Bertambah salut dan hormat lagi,di tengah masjid yang memiliki luasareal 6 hektare lebih dan luas bangunansekitar 999 m2, dengan bangunan enamlantai yang diperkirakan mampumenampung 150 ribu jemaah itu,pendeta Hutahaean sebagai pimpinanrombongan, dengan tulus diminta untukmendoakan pembangunan masjidtersebut.Pembangunan masjid denganarsitektur terpadu, yakni paduan dariberbagai gaya arsitektur dari dalammaupun luar negeri, itu sudah dimulaisejak tahun 2001 dan kini sedang dalamtahap finishing.Seakan tak habis-habisnya memberirasa kagum, kepada rombongan jugakemudian diperlihatkan dan dijelaskanbagaimana proses pemeliharaan danpemanfaatan air (drainase) dilingkungan Al-Zaytun. Rombonganmenyaksikan bahwa air di Al-Zaytuntidak pernah dibiarkan mengalirpercuma kembali ke laut sebelumdimanfaatkan semaksimal mungkin.Air bekas mandi saja, misalnya, tidaklangsung dibuang begitu saja. Tapi,melalui proses penyaringan untukmembuang bekas sabun dan kimialainnya, air tersebut kemudian masihdipergunakan untuk pengairan sawahdan sebagainya. Caranya, air bekasmandi tersebut dialirkan melalui wadahpenyaringan yang terbuat dari batukerikil, pasir dan bahan lainnya,kemudian dari sana dialirkan lagimelalui anak kali yang sengaja ditanamienceng gondok sebagai prosespenyaringan akhir, dan selanjutnyadengan menggunakan pompa dinaikkanke Waduk Istisqo yang sengaja dibangunlebih tinggi dari tanah sekitarnya. Dariwaduk, air pun kemudian kembalidialirkan ke berbagai keperluanpertanian.Di gedung yang berfungsi sebagaidapur untuk memasak kebutuhan tigabelas ribu hingga lima belas ribu orangpenghuni Al-Zaytun setiap hari,rombongan kembali terkesima melihatberbagai peralatan masak berukuranraksasa. Demikian juga melihat tigaruang pendingin raksasa yang mampumemuat berton-ton sayuran maupunbahan makanan lainnya sebelumdimasak.Tidak jauh dari gedung dapur,rombongan meninjau ruang laundrypakaian. Bahwa untuk mencuci danmenyetrika pakaian di kampus ini, siswadan mahasiswa tidak dibiarkanmengerjakan sendiri. Al-Zaytun telahmenyediakan laundry yakni mesin cuci,pengering, dan setrika mesin modernyang mampu membersihkan,mengeringkan dan menyetrika pakaiansecara otomatis.Masih banyak hal mengagumkan lainyang bisa dilihat rombongan dari HKBPTebet ini. Seperti laboratorium kulturjaringan, pertanian modern, maupunpeternakan kelas internasional. Namun,mengingat waktu yang terbatas,mungkin hal tersebut bisa menjaditarget kunjungan rombongan di lainwaktu. BI/MS-BHSMasjid RahmatanLil Alamin dibangunoleh orang-orangberiman dan untukorang-orangberiman.Rombongan HKBP Tebet menyaksikan pabrikasi beras, tempat diproduksinyakebutuhan beras di Al-Zaytun sebanyak 5 ton per hari