Page 17 - Majalah Berita Indonesia Edisi 76
P. 17


                                    BERITAINDONESIA, Mei 2010 17BERITA UTAMAPSMS, Sugito, agar dibagi-bagikan kesemua pemain PSMS dan PSSI Sumut.Pemberian dimaksudkan agar pemainmengikuti petunjuk dalam menentukanhasil pertandingan. Petunjuk diberikanSyarief melalui kode pakaian yang dikenakannya ketika menyaksikan pertandingan di Stadion Teladan, Medan.Ketika Sugito melihat Syarief memakaibaju putih yang berarti PSMS harusnenang, maka ketika itu PSMS punmengalahkan PSSI Sumut 4-1. Ketikaberhadapan dengan Jepang, hal yangsama juga dilakukan. Syarief memakaibaju lengan pendek yang berarti PSMSharus kalah, maka PSMS pun ketika itukalah 1-3 dari Jepang.Tapi ketika melawan Persebaya, Sugitotidak mematuhi perintah Syarief agarkalah. Pertandingan saat itu berakhir 0-0. Pertandingan yang diatur dari luarpertandingan itu akhirnya dicurigaiAmran YS, salah seorang Ketua PSMSsaat itu. Ia pun memeriksa pemainnya,dan ternyata mengakui telah menerimasuap. Berdasarkan itu, Amran melapor kePSSI dan mengadu ke Polda Sumut.Dalam hal ini, Syarief terdorong melakukan pengaturan itu kemungkinan besar hanyalah karena dorongan judi.Karena, tidak logis jika seorang ketuaumum tim seperti dirinya malah menyuruh anak buahnya untuk mengalah.Dari beberapa contoh itu, judi bolayang menjadi ‘racun’ bagi sepakbolanasional itu, hendaknya menjadi perhatian khusus pengurus PSSI sertakepolisian negara. Meski di sisi lain,harus kita akui pula, judi bola sudahmenjadi ‘bumbu’ dalam dunia sepakbola.„ MSminta pihak-pihak yang selama ini melontarkan isu suap di dalam tubuh organisasi itu untuk memberikan bukti yang sah.PSSI juga meminta agar laporan disampaikan langsung. “Selama ini banyak yangngomong ada suap di PSSI. Seharusnyalaporkan langsung ke kami disertai buktibukti yang sah. Kalau ternyata tuduhan itutidak benar, artinya mereka sudah melakukan fitnah terhadap PSSI, dan itu adatindakan hukumnya,” kata Sekjen PSSINugraha Besoes, Rabu (7/4/2010).Dia memang memberikan jaminanbahwa PSSI akan menindak tegas siapapun yang terbukti terlibat atas kasuspenyuapan. “Kalau memang ternyatabenar menyuap dan ada bukti formalnya,kita gasak semua itu. Kami tidak pedulidan tidak pandang bulu meski itu ternyataanggota PSSI sendiri,” katanya. Dia jugamengaku, PSSI sudah membentuk satuantugas (satgas) antisuap dan mafia wasituntuk menyelidiki isu penyuapan itu.Namun, masih bernada menggertak, diamengatakan, satgas itu akan segeramemanggil pihak-pihak yang selama inimenyebutkan bahwa ada kasus penyuapan di dalam PSSI. “Pemanggilan itu untukmeminta mereka membuktikan tudinganyang selama ini sudah ada, kami mintaalat buktinya yang sah,” katanya.Ketua Komisi Wasit PSSI Togar Manahan Nero juga membantah adanya aksimafia wasit untuk melakukan pengaturanskor dalam sebuah pertandingan. Namunia mengakui adanya pihak tertentu yangmemanfaatkan peluang menjadi makelardengan mengatasnamakan wasit danklub. “Sampai sekarang saya nilai tidakada itu yang namanya mafia wasit. Tapidi luar sana ada orang yang jadi makelar,bawa-bawa nama wasit atau klub sepakbola, informasinya seperti itu. Jadi wasitdi sini sebenarnya hanya dimanfaatkansaja,” kata Togar.Menurutnya, makelar semacam itubiasanya bertindak dengan cara menghubungi klub-klub yang bertanding atasnama wasit untuk mengatur kesepakatanpertandingan. Makelar itu juga melakukan kontak ke wasit dengan mengatasnamakan klub. “Jadi wasit dan klub itusama-sama ditipu dan rugi besar kalaumenuruti permintaan jelek semacam itu,”kata Togar.Terlepas dari kebenaran pengakuanpengurus PSSI itu bahwa mereka tidakmengetahui adanya kasus mafia wasit ini,atau itu hanya cuma pura-pura tidak tahu,namun sebagai penanggungjawab tertinggi prestasi persepakbolaan nasional, isuyang sudah demikian tua ini seharusnyasudah sejak dini mereka tanggapi.Misalnya, dengan mendorong terbentuknya sebuah dewan persepakbolaanyang independen seperti yang sebelumnyasempat diusulkan akan dibahas dalamKongres Sepakbola Nasional akhir Maretlalu. Atau, seperti pendapat Ketua SatgasAnti Suap PSSI Bernhard Limbong, Polriperlu digandeng untuk mengungkapsemua isu suap yang saat ini berkembang,termasuk soal isu suap terhadap wasit.Dengan demikian, barulah masyarakatmengakui bahwa PSSI benar-benar mencintai sepakbola nasional dan benar-benarberjuang untuk kemajuan persepakbolaannasional. Bukan seperti sekarang yanghanya rajin “cuci tangan” dalam kasusbobroknya prestasi sepakbola nasional. „MSTERBAKAR: Aksi pengrusakan dan pembakaran oleh suporter menunjukkan lemahnyasportivitas dalam persepakbolaan Indonesia.ilustrasi: sonny p
                                
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21