Page 18 - Majalah Berita Indonesia Edisi 76
P. 18


                                    18 BERITAINDONESIA, Mei 2010BERITA UTAMAilustrasi: sonny pSang AntagonisBergemingorongan bahkan desakan darimasyarakat untuk memperbaiki prestasi sepakbola nasional sejak satu dasawarsa terakhir, khususnya sejak beberapa tahunterakhir ini sangat nyaring terdengar.Banyak pihak berpendapat, perbaikan ituharus dimulai dari kepengurusan organisasi tertinggi cabang olahraga inisendiri, yakni Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).Desakan tersebut muncul karena sudahmerupakan kenyataan, bahwa sejak PSSIdipimpin Nurdin Halid tujuh tahun silam,prestasi sepakbola nasional sangat minim.Beberapa predikat buruk malah melekatdi wajah persepakbolaan Indonesia,seperti PSSI yang dianggap menentangstatuta FIFA pasal 33 yang mengaturlarangan seseorang yang pernah terjeratkasus kriminalitas duduk di keanggotaankomite eksekutif (Exco) organisasi sepakbola. Dalam hal ini, seperti diketahui,Nurdin Halid beberapa kali pernahditahan karena terlibat tidak pidanakorupsi dan pelanggaran impor.Sementara predikat buruk lainnyaantara lain; tidak ada satu pun prestasiyang diukir oleh timnas selama 7 tahunterakhir. Bahkan, dalam sejarahnya sejaktahun 1996, pertama kali Indonesia gagallolos ke putaran final Piala Asia 2011. Dikelompok usia 21, Timnas U-21 Indonesia juga kalah oleh tim U-21 Laos yangsebelumnya merupakan tim terlemah diAsia Tenggara. Kemudian, mungkinberhubung karena hanya memiliki satulapangan bola dengan kualitas pas-pasan,Indonesia juga dicoret dari bidding tuanrumah Piala Dunia 2022.Selanjutnya, regenerasi timnas sangatlambat, kerusuhan terjadi hampir disetiap pertandingan, fair play yang sangatrendah, maraknya dugaan pengaturanskor, dugaan mafia wasit yang merajalela,dugaan korupsi di badan PSSI, kualitasberbagai fasilitas sepakbola yang sangatrendah, pengelola PSSI daerah yangdiduga sudah ikut kecemplung dalampermainan kotor persepakbolaan, jugapencarian bakat dan bibit muda yangsangat minim.Dalam hal yang terakhir ini, dampaknyabahkan telah dirasakan Indonesia, dimana permintaan untuk ikut serta dalamcabang sepakbola di Youth Olympic Games di Singapura ditolak panitia karenadianggap gagal membina bibit usia dini.Walau wajah persepakbolaan nasional dibawah kepemimpinan Ketua Umum PSSINurdin Halid sudah sedemikian buruk,namun upaya untuk mengganti Nurdin,baik melalui desakan publik agar Nurdinmengundurkan diri maupun melaluirencana musyawarah nasional luar biasatidak pernah berhasil. Seperti misteri,Nurdin bergeming, kursi ketua umum ituseakan sangat mencintainya. “Kursi” itutidak mau lepas dari Nurdin, bahkan ketikaNurdin dipenjara sekali pun.Menjelang pelaksanaan Kongres Sepakbola Nasional (KSN) di Malang, 30-31Maret 2010, dorongan untuk menggantiNurdin juga mengalir dari berbagai pihak.Misalnya, salah satu anggota GerakanReformasi PSSI Indonesia, Emerson, pada acara diskusi “Mendorong Reformasidi PSSI” di kantor Indonesian CorruptionWatch, di Kalibata, Jakarta, Minggu (7/3/2010) menyatakan, Pemerintah harusbertanggung jawab dan melakukan tindakan luar biasa jika Ketua PSSI tidakmundur. Suporter dan masyarakat jugaharus mendorong percepatan KLB.Dalam ajang yang sama, pengamat sepakbola Indonesia, Sumohadi Marsis jugaberpendapat bahwa Nurdin Halid harusmundur dari jabatan Ketua Umum PSSIterkait melorotnya prestasi sepak bola Indonesia. Menurutnya, banyak cara untukmenjatuhkan Nurdin dari jabatannya jikadirinya tetap bersikukuh bertahan.Hal senada juga disampaikan anggotaDPR Komisi X, Dedi “Miing” Gumelar.Menurutnya, Nurdin Halid tidak layaklagi menjadi ketua. “Apakah seseorangyang dipenjara bisa bertanggungjawab?”tegas Miing. Ia berpendapat, KSN merupakan momentum yang tepat untuk melakukan perubahan. Dia bahkan berpendapat, tidak apa-apa jika akhirnya FIFAmenghukum PSSI karena itu, sehinggakita bisa berkancah di laga internasional.Toh, juga tidak bisa berprestasi. Tapi, dengan cara itu, dia mengatakan sepakbolanasional bisa dibenahi sehingga 10 atau15 tahun lagi Indonesia bisa berprestasi.Sementara Nurdin Halid sendiri menanggapi berbagai desakan selama ini dengan basa-basi menyatakan siap mundurbila ada usulan dan permintaan yang diajukan sesuai dengan prosedur dan tata tertib PSSI. “Saya siap mundur bila organisasimeminta,” katanya pada acara pelantikanpengurus PSSI Provinsi Sumatera Selatandi Palembang 14 Maret 2010 lalu.Upaya penggantian Nurdin juga sudahpernah beberapa kali direncanakan sedemikian rupa, misalnya, ketika Nurdinmenjalani hukuman penjara sebagaimanadisebutkan di atas, desakan penggantiandirinya direncanakan akan dilakukandengan mengadakan kongres luar biasaagar tetap sesuai dengan prosedur sebagaimana tata tertib PSSI, yakni melaluikeputusan pengurus-pengurus daerah(pengda) PSSI. Namun, seperti suarabanyak terompet yang ditiup satu orang,pengda-pengda hampir satu suara menyatakan tidak akan mengadakan kongresluar biasa.Sepakat untuk tetap buruk, demikian tampaknyagambaran keinginan seluruh pengurus PSSI se-Indonesiasekarang ini. Ketua Umum PSSI Nurdin Halid yangmerupakan tokoh antagonis di organisasi ini bergemingdari desakan publik.D
                                
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22