Page 19 - Majalah Berita Indonesia Edisi 76
P. 19
BERITAINDONESIA, Mei 2010 19BERITA UTAMASetiap disinggung mengenai rencanapenggantian Nurdin, memang entahkenapa selalu saja ada pihak yang bersedia menjadi bemper, seolah dirinya jugasangat berkepentingan atas kedudukanNurdin sebagai Ketua umum PSSI.Demikian halnya baru-baru ini, yakniketika pelaksanaan KSN 30-31 Maret2010 lalu. Ketika itu, sempat ada usulandari anggota Komisi X DPR RI dari FraksiPartai Demokrat, Parlindungan Hutabarat agar KSN dapat menghasilkan temuan pemimpin yang tepat untuk PSSI.“Kami harapkan (KSN) menemukan pemimpin yang amanah,” katanya waktumemberikan kata sambutan. Namunbeberapa peserta kongres yang diperkirakan merupakan pendukung Nurdinlangsung meneriaki Parlin agar turun darimimbar. Menurut laporan sebuah medianasional, Nurdin memang diduga telahmengerahkan ratusan pengurus PSSIdaerah ikut di KSN untuk menghambatgerakan yang akan melengserkannya dariKetua Umum PSSI.Tidak hanya pengurus PSSI, mantan reporter olahraga di TVRI yang kini anggotaDPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, MaxSopacua bahkan dengan nada sinis menuduh Parlin tidak mengerti konteks KSN.“Mungkin ia sudah sepuh, jadi tak tahu(konteks) kongres. Jadi, saya sepakat pernyataan itu ditiadakan,” ucapnya ketika itu.Seperti diberitakan, akibat pernyataanParlin tersebut, suasana sidang sempatricuh. Tapi, peserta KSN akhirnya sepakatuntuk meniadakan pernyataan Parlin itu.Kesepakatan itu diambil oleh para pesertaKSN dalam sesi tanggapan umum KSN.Dalam sesi tersebut, Ketua KSN AgumGumelar menawarkan kepada pesertakongres untuk melupakan pernyataanParlindungan tersebut. “Saya mintapeserta menganggap pernyataan Parlindungan tidak pernah muncul di sidangini,” kata mantan Ketua Umum PSSI itu.KSN yang merupakan inisiatif PresidenSusilo Bambang Yudhoyono ini sebelumnya sangat diharapkan masyarakat jadimomentum perubahan sepakbola TanahAir yang karut-marut. Bahkan, oleh parapencinta sepakbola, momen ini diharapkan merupakan kesempatan untuk mengganti Nurdin Halid atau paling tidakuntuk membuat suatu lembaga independen yang bertugas mengawasi pelaksanaan hasil KSN. Namun, penolakanNurdin Halid dan pengurus PSSI lainnyaatas usul Parlin dan rekomendasi timperumus KSN soal dewan sepakbolanasional, membuat KSN ini dianggapmandul.Sekilas mengenai rencana awal pembentukan dewan sepakbola nasional. Sebagaimana diberitakan, awalnya, seusaimendengar pemaparan dari rekomendasiKomisi A (Bidang Organisasi), Komisi B(Bidang Pembinaan Prestasi), dan KomisiC (Bidang Dana), Tim Perumus KSN berhasil melahirkan delapan rekomendasi.Pada rekomendasi ke delapan, pemerintah dan masyarakat disebutkan perlumengawal rekomendasi yang dihasilkandalam kongres. Dalam hal ini pemerintahdiminta untuk membentuk Dewan Sepakbola Nasional yang bersifat independen.Namun, rekomendasi terakhir ituakhirnya dihapus karena Nurdin Haliddan didukung oleh beberapa peserta rapatlainnya melakukan protes keras. “Kamibukannya terdakwa yang harus dikawalkawal,” ujar Nurdin. Agum Gumelarsebagai pemimpin rapat yang sebelumnyamenyatakan setuju dengan usulan ituakhirnya dengan terpaksa mengaminkanpembatalan itu.Nurdin Halid sendiri menanggapikeberhasilannya menggagalkan pembentukan Dewan Sepakbola Nasional itu,ibarat memenangkan satu perang besar,atau mungkin karena merasa PSSI adalahmilik pengurus sendiri, dia dengan bangganya mengatakan telah berhasil mempertahankan harkat dan martabat. “Kamiberhasil mempertahankan harkat danmartabat. Itu diwujudkan dengan soliditas kami (PSSI) menanggapi pihak yangberusaha mencampuri rumah tangga kami,” paparnya kepada wartawan.KSN semula dimaksudkan untuk mencari solusi memperbaiki prestasi sepakbola Indonesia, namun dari hasil rekomendasi sedemikian rupa, dimana tidaksedikitpun menyentuh tentang kepengurusan, maka pengurus PSSI sekarang masih tetap pengurus periode 2009-2011sebagaimana keputusan Munas PSSI2009 di Jakarta yakni; Ketua Umum: Drs.H.A.M. Nurdin Halid, Wakil KetuaUmum: Dirwan D Bakrie dan anggotaanggota: Drs Ibnu Munzir, M Zein,Subardi, Mafirion, Ferry Paulus, TMNurlif, Ahmadi Noorsupit, Joseph Refo,Ashar Suryobroto, Togar Manahan Nero,Syarif Bastaman dan Bernard Limbong.Total ada 14 exco PSSI termasuk KetuaUmum dan Wakil Ketua Umum.Untuk diketahui, Nurdin Halid memimpin PSSI semenjak 17 November2003, dan terpilih untuk kedua kalinyapada Munas di Makassar, Sulsel, 19-21April 2007 lalu.Dengan demikian pula, maka pesimisme masih melekat pada kinerja PSSI sekarang ini. Agar tidak bertambah kecewa,masyarakat pun tidak mau lagi menaruhharapan terlalu tinggi kepada PSSI.Artinya, masyarakat sudah apatis. JK