Page 37 - Majalah Berita Indonesia Edisi 76
P. 37
BERITAINDONESIA, Mei 2010 37LENTERAPandangan Syaykh al-ZaytunPada kesempatan ini, kami merangkumpandangan Syaykh Panji Gumilangtentang kelima nilai-nilai dasar negaraRepublik Indonesia, khususnya dariyang pernah dikemukakan padaKhutbah ‘Ied Al-Fithri 1429, Idul Adha1429 H, Ied Al-Fithri 1430 dan pidatoperayaan peringatan Hari Ulang TahunKemerdekaan RI ke-64.Secara khusus, Idul-Fithri 1429 Hbertepatan dengan 1 Oktober 2008yang pernah ditetapkan pemerintahsebagai hari Kesaktian Pancasila (DasarNegara Indonesia), Syaykh PanjiGumilang dalam khutbahnyamengatakan bahwa dia inginmemanfaatkan momentum dan mimbaritu untuk menyampaikan pesan singkattentang makna nilai-nilai dasar negaratersebut.Syaykh al-Zaytun menegaskan bahwanilai-nilai dasar negara Indonesia,sepenuhnya merupakan ajaran Ilahi,yang dapat berlaku untuk semua rakyatdan bangsa Indonesia. Nilai-nilai dasarnegara ini merupakan ideologi modern,untuk masyarakat majemuk yangmodern, yakni masyarakat Indonesia.Menurutnya, nilai-nilai dasar negaraIndonesia yang termaktub dalamPembukaan UUD 1945 itu merupakannilai-nilai dasar yang modern, jugamenjadi ideologi yang dinamis; dimanawatak ideologi dinamis itu adalahterbuka. “Konsekuensinya, seluruh nilaiyang terkandung di dalam konstitusi/UUD negara sepenuhnya harusberlandaskan ideologi dan nilai-nilaidasar negara tersebut,” jelasnya.Syaykh berpandangan, tafsirdaripada nilai-nilai dasar negara yangbaku sesungguhnya adalah konstitusiatau UUD negara. “Karenanya, UUDmenjadi tidak relevan bahkan tidakvalid bila bertentangan dengan nilainilai dasar negara,” katanya.Secara rinci Syaykh al-Zaytunmenyampaikan pesan dalamkhutbahnya tentang makna kelimanilai-nilai dasar negara yang termatubdalam Pembukaan UUD 1945 itu secaraberurutan. Tugas sosialisasi seperti iniseyogyanya merupakan tanggung jawabutama para Pimpinan MPR, tetapi bagiSyaykh al-Zaytun hal ini adalahmenjadi tanggung jawab dan kewajibansetiap warga negara.Nilai Dasar PertamaKetuhanan Yang Maha Esa:Memahami substansi nilai-nilai dasarnegara adalah menjadi hak dankewajiban setiap warga negara. Tatkalamemahami Ketuhanan sebagaipandangan hidup ini maknanya:mewujudkan masyarakat yangSyaykh al-Zaytun Panji Gumilangtampaknya tidak jemu-jemumenjelaskan betapa penjiwaan ataskelima nilai-nilai dasar negara itu amatpenting. Tidak hanya dalam prosesbelajar di ruang kelas, bahkan jugadalam khutbah dan tausiyah, sertadalam percakapan keseharian.Dalam suatu percakapan, kamipernah mengajukan pertanyaan kepadaSyaykh al-Zaytun, kenapa sedemikianintens, berulang kali menjelaskan danmenanamkan mutlak perlunyamenjiwai nilai-nilai dasar bernegaraitu. Salah satu jawabannya adalahproses penjiwaan sebuah nilai harusdilakukan secara terus-menerus. Selainitu, bagi Syaykh al-Zaytun, nilai-nilaidasar negara Indonesia itu, sepenuhnyamerupakan ajaran Ilahi yang berlakuuntuk semua rakyat dan bangsaIndonesia. “Nilai-nilai dasar negara inimerupakan ideologi modern, untukmasyarakat majemuk yang modern,yakni masyarakat Indonesia,” jelasnya.Hampir pada setiap event besar di AlZaytun, Syaykh Panji Gumilang dalamtausiyah dan khutbahnya menjelaskanbahwa nilai-nilai dasar negara Indonesia itu, sepenuhnya merupakan ajaranIlahi.Dalam pengamatan kami, penjelasandemi penjelasan tentang nilai-nilaidasar bernegara itu, sedemikiansempurna menginspirasi setiap oranguntuk menginterpretasi danmenjiwainya secara terbuka. Tidakperlu dipaksakan dalam sebuah polapengamalan yang dilatarbelakangibudaya dan ajaran suku, golongan atauagama tertentu. Sehingga,kemajemukan dalam ke-bhinnekatunggal ika-an terejawantahkan secaraalamiah dalam keseharianbermasyarakat, berbangsa danbernegara.Hampir pada setiap event besar di Al-Zaytun, Syaykh Panji Gumilang dalam tausiyah dankhutbahnya menjelaskan bahwa nilai-nilai dasar negara Indonesia itu, sepenuhnyamerupakan ajaran Ilahi.