Page 41 - Majalah Berita Indonesia Edisi 76
P. 41
BERITAINDONESIA, Mei 2010 41LENTERAketika manusia membentukmasyarakat, maka dialog itu akanterjadi dengan sendirinya.Hubungan antar umat beragamapada era ini, ditandai dengan apa yangdisebut dialog. Dialog berartipercakapan tentang hal-hal esensialdan eksistensial. Indonesia yangmasyarakatnya beraneka ragam dandengan latar belakang yang berbedabeda, sangat disadari akan pentingnyaarti dan fungsi dialog itu.Kita pahami dari berbagaidokumentasi dialog-dialog antaragamatelah terselenggara, sejak masa-masalalu dalam waktu dan proses yangpanjang, dengan harapan dapat meraihhasil dialog yang signifikan. Walaudalam kenyataan masih belum dapatdiraih seperti yang diidam-idamkan itu.Khususnya di Indonesia, konfliksosial yang diatasnamakan agamamasih sering kali terjadi. Juga masihterdapat kecenderungan pemelukagama yang belum bisa menerimakeberadaan pemeluk lainnya. Itulahyang mendorong bahwa dialog masihmemerlukan daya upaya yang seriusagar cita-cita persatuan dankebersamaan dalam kebhinekaan dapatterwujud.Daya upaya dialog keagamaan/antaragama, di dalam masyarakatIndonesia semestinya terwujud polakegiatan yang menyeluruh, maknanyadialog tersebut bukan hanyadilaksanakan oleh elit-elit tertentu,yang kesannya berlangsung elitis.Namun, harus dibiasakan pelakumaupun partisipan dialog justru darilapisan masyarakat kebanyakan/umum.Sehingga apa yang dihasilkan daridialog kata-kata, dapat diwujudkandalam praktik perbuatan oleh lapisanpaling bawah masyarakat secaramenyeluruh. Demikian Syaykh PanjiGumilang.Nilai Dasar KeempatKerakyatan yang Dipimpin olehHikmat Kebijaksanaan dalamPermusyawaratan/Perwakilan:Suatu landasan yang harus mampumenghantar kepada prinsip-prinsiprepublikanisme, populisme,rasionalisme, demokratisme, danreformisme yang diperteguh olehsemangat keterbukaan, dan usaha kearah kerakyatan universal.Prinsip-prinsip kerakyatan sepertiini, harus menjadi cita-cita utamauntuk membangkitkan bangsa Indonesia meyadari potensi mereka dalamdunia modern, yakni kerakyatan yangmampu mengendalikan diri, tabahmenguasai diri, walau berada dalamkancah pergolakan hebat untukmenciptakan perubahan danpembaruan. Yakni kerakyatan yangselalu memberi nafas baru kepadabangsa dan negara dalam menciptakansuatu kehidupan yang penuhpersaingan sehat.Kerakyatan yang dipimpin olehhikmah kebijaksanaan adalahkerakyatan yang dipimpin olehpendidikan yang mumpuni. Sebabpendidikan merupakan prasyarat untukmenyatukan rohaniah.Pendidikan adalah tonggak utamamakna daripada hikmah kebijaksanaan.Hikmah kebijaksanaan atau pendidikanakan mewarnai kerakyatan yang penuhharmoni, toleransi dan damai, jauhdaripada sikap radikalisme apalagiterorisme.Hikmah kebijaksanaan ataupendidikan, mampu menciptakaninteraksi dan rangsanganinterdependensi antarmanusia dalamlingkungan bangsa yang multikulturaldan majemuk. Sebab manusiaberpendidikan akan selalumenghormati suatu proses dalam segalahal.Hikmah kebijaksanaan ataupendidikan menjadi pedomankerakyatan, sebab ia merupakan carayang paling lurus dan pasti, menuju kearah harmoni, toleransi dan damai.Pendidikanlah yang memungkinkankita selaku rakyat suatu bangsa dapatbersikap toleran atas wujudkemajemukan bangsa.Hikmah kebijaksanaan menampilkanrakyat berpikir pada tahap yang lebihtinggi sebagai bangsa, danmembebaskan diri daripada belenggupemikiran berazaskan kelompok danfoto: reprodasar negara diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hariCita-cita persatuan dan kebersamaan dalam kebhinekaan harus terus dipelihara