Page 58 - Majalah Berita Indonesia Edisi 77
P. 58


                                    58 BERITAINDONESIA, Juni 2010 foto: dok.berindoAyo KerjaSetiap HariBERITA HUMANIORARatnawati SutedjoTerpanggil Menolong Orang Tuna RunguRatnawati Sutedjo selalu meyakini bahwa hidup semua orang adadalam rencana Tuhan. Sebelumnya ia tidak pernah berpikir akanmembantu orang-orang berkebutuhan khusus, khususnya tuna rungu.semacam dorongan ataupun ilham yangia sendiri tidak memahami darimanadatangnya dorongan tersebut. “Entahdarimana,” katanya. Saat itu, sakit yangdirasakannya malah membersitkansebuah tanda tanya dalam pikirannya.“Bagaimana dengan orang-orang cacatitu, mereka juga mengalami kesendirian,ketidakmampuan, ketidakberdayaan,”kata suara dalam hatinya.Suara itu memunculkan kerinduandalam hatinya untuk menolong merekayang cacat. “Seandainya dimungkinkanada sebuah kesempatan bisa bertemudengan mereka, orang yang mengalamikekhususan dan bisa membantu dirimereka, saya akan melakukannya,”katanya. Bermula dari kerinduan itulah,ia bertekad untuk membuat hidupnyalebih berarti bagi orang lain denganmenolong orang berkebutuhan khusus.Sebagai langkah awal, ia menjaditeman dari beberapa gadis tuna rungu.Selama berteman dengan mereka, iamerasakan ada hal yang lebih besar yangmesti ia lakukan selain menolong gadisgadis itu menemukan rasa berhargadalam hidup mereka. Banyak dari temannya itu tidak bekerja.Ia kemudian mendirikan “PreciousOne” di Jakarta, sebuah yayasan sosialuntuk menolong orang, khususnya tunarungu yang mengalami gangguan pendengaran dan sulit berkomunikasi. Di sanamereka dibimbing untuk menjahit,memproduksi alat peraga atau gift dansegala macam produksi.Ia ingin membina mereka sehinggaProgram Aksi Semangat Indonesia mengajak masyarakatuntuk lebih produktif dalam bekerja dan berkarya.ebagai salah satu negara yangkaya akan sumber daya alam danditopang dengan jumlah penduduk sekitar 240 juta jiwa, Indonesia berpotensi menjadi negara yangdiperhitungkan di dunia. Potensi ini bisadimaksimalkan jika masyarakat Indonesia sadar akan pentingnya meningkatkanproduktivitas untuk menciptakan dayasaing yang semakin kompetitif dalammenghadapi persaingan ekonomi globalyang semakin terbuka. Apalagi Indonesiasudah masuk dalam kelompok negaranegara G-20, dan masuk zona ACFTAyang berlaku sejak awal Januari 2010.Namun mutu pendidikan, kesehatan,angka melek huruf dan perkembanganekonomi masih masih jauh dari harapan,yang juga semakin memperlemah dayasaing Indonesia akibat rendahnya produktivitas sumber daya manusia Indonesiadibandingkan dengan negara-negara lain,khususnya di kawasan Asia Tenggara. Halitu dapat dilihat dari indeks pembangunan Indonesia (human development indexHDI), yang masih rendah.Menurut UNDP (United Nation Development Program) tahun 2009, indekspembangunan manusia Indonesia masihberada di posisi 111 dari 182 negara.Sedangkan Singapura jauh di atas Indonesia, berada di posisi 23, Brunei 30, Malaysia 66, dan Thailand 87. Tak hanya itu,daya saing Indonesia juga makin menurun. Menurut laporan yang dikeluarkanoleh World Economic Forum di tahun2009, peringkat daya saing Indonesiaberada di posisi 42 dari 57 negara, sedangkan untuk Singapura menduduki posisi 3,dan Malaysia di posisi 18. Kini Indonesiamakin jauh tertinggal dibandingkandengan negara-negara di kawasan AsiaTenggara seperti Singapura, Brunei, Malaysia, dan Thailand.Berangkat dari keprihatinan tersebut,PT Kalbe Farma Tbk, sebagai salah satuperusahaan farmasi terbesar di AsiaTenggara yang merupakan produsen obatresep maupun obat bebas dan minumanenergi dan nutrisi, mengadakan Program“Aksi Semangat Indonesia” melalui salahsatu merek Kalbe Farma yaitu Fatigon,multivitamin kebugaran tubuh untukbekerja lebih optimal. Program ini sebagaiwujud dan kepedulian dan tanggungjawab perusahaan swasta sekaligus yangpertama kali dilakukan di Indonesia untukmeningkatkan kesadaran masyarakatuntuk lebih semangat, tidak mudahmenyerah, serta mau berjuang untukbekerja dan berkarya melakukan yangterbaik. Masyarakat diajak bersama-samamelakukan AKSI (Ayo Kerja Setiap Hari)yang sarat edukasi, inspirasi dan hiburanmenuju masyarakat yang produktif.Dimulai dengan menggelar aksi semaS KICK OFF: Konferensi Pers Aksi Semangat In,donesia di Mario’s Place, Jakarta (19/05/2010)engalaman hidupnya telah menuntunnya untuk memperhatikan orang-orang yang berkebutuhan khusus. Sekitartahun 2002 ia pernah jatuh sakit sehingga membuatnya berada dalam posisi titikterendah dalam hidupnya. Saat itu, kondisi tubuhnya sangat lemah bahkan susah untuk menggerakkan badan. “Sayabenar-benar sakit. Duduk saja lemas,”katanya. Selama dua bulan ia tidak bisabekerja dan melakukan aktivitas kesehariannya. Sakit yang dideritanya membuatnya merasa tidak berguna dan kesepian.Namun, justru dalam ketidak berdayaan karena sakit tersebut, ia mendapatP
                                
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62