Page 60 - Majalah Berita Indonesia Edisi 77
P. 60
60 BERITAINDONESIA, Juni 2010BERITA HUMANIORAaksi semangat Indonesia dengan bekerjasama dengan Metro TV melalui programKick Andy tanggal 24 Juli. Sebagian hasilpenjualan tiket pada kegiatan-kegiatantersebut akan didonasikan kepada yayasan sosial peduli tuna rungu, PreciousOne, dalam bentuk pemberian alat-alatkerja dan perlengkapan pendukung kerjauntuk peningkatan produktivitas mereka.Pilar ProduktivitasProgram Aksi Semangat Indonesiamemiliki arti sangat penting sebab akanmenyentuh seluruh lapisan masyarakattentang arti produktivitas bagi setiapindividu. Hal itu diungkapkan AbdulWahab Bangkona, Plt. Dirjen Pembinaandan Pelatihan Produktivitas, Kemenakertrans. Pihaknya menyambut baik dilakukannya aksi semangat Indonesia yangdilakukan Kalbe Farma. Namun ia jugamenegaskan, peran serta pemerintahdalam meningkatkan produktivitas masyarakat sangat dibutuhkan untuk menunjukkan komitmennya memfasilitasimasyarakat agar bisa membuka lapanganusaha, salah satunya dengan memberikemudahan prosedur pinjaman modal dibank.Kepada Berita Indonesia, Abdul mengatakan, untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing masyarakat, Indonesia harus menyiapkan benteng-bentengH. Ahmad Solihun IhsanMenjadi Kebanggaan KeluargaAgung Nugroho Susanto”Saya Yakini, Saya Tekuni,Saya Berhasil”Lahir dengan cacat tidak memilikikaki, tidak menghambat Ahmad SolihunIhsan atau yang biasa dipanggil Solihununtuk meraih sukses. Ia berhasil mendirikan Radio AS Indramayu sejaktahun 2001. Dari awal lima karyawankini usahanya telah memiliki 25 orangkaryawan. Dengan tinggi kurang lebih50 sentimeter, dia membuktikan bahwadirinya mampu membanggakan keluarga besarnya. “Kita harus semangat,kita harus kerja. Kita harus menunjukkan setidak-tidaknya, kita harus jadikebanggaan keluarga, bukan untuk orang lain. Nanti orang lain buahnya. Kitaharus menunjukkan kepada keluargakita, saya juga bisa. Nanti buahnya, yakaya ginilah barangkali (keadaannyasekarang). Ini (semua) juga buah darijatuh bangun saya dari ejekan orang dansegala-galanya. Ini barangkali hari inisaya bisa ngomong sama mas, danmbak-mbak. Barangkali 25 tahunyang kemarin saya tidak didengar.Istilahnya, sayamau ngomongapapun mereka tidak mau mendengar.Ini barangkali buahnya dari jatuhbangun saya. Jadi bekerja terus, buahnya kita akan terima,” katanya berpesanuntuk tidak pantang menyerah. Meski sempat mendapatkan tawaran bekerja dengangaji 15 juta per bulan di BankIndonesia setelah lulus dengan IPK 3,3 dari FakultasHukum Universitas GajahMada, tidak menyurutkanhati Agung Nugroho Santoso (25) untuk menggelutibisnis cucian loundri kiloan.Pria muda asal Yogyakarta ini lebihmemilih melanjutkan usaha yang dirintisnya sejak kuliah pada 28 Februari2006 ketimbang menjadi pegawaibank. Dalam kurun waktu empat tahundengan modal awal hanya satu mesincuci dan satu mesin pengering kini iatelah memiliki Laundry kiloan SimplyFresh yang tersebar di 130 outlet di 50kota di Indonesia dari Aceh sampaiPapua. Bahkan iapun berencana bukacabang di luar negeri.Usaha laundry kiloan yang dianggapsebagai bisnis recehan ternyata memberinya penghasilan cukup besar.Pendapatan sebesar 15 juta bisa iaperoleh hanya dalam satu hari danmeraup keuntungan 2 milyar/bulan. “Saya ingin buktikan bahwa ini pilihan hidup saya. Dan saya yakini,saya tekuni, saya bisa berhasil,” katanya. Menurutnya, menjadi seorang entrepreneur saat ini adalah pilihan bukan keterpaksaan.Bukan karena terpaksa karena tidak mendapatkan pekerjaan.Bermodal tekad tersebut, Simply Freshkini berkembang pesat. Menurutnyaapapun pekerjaannya, profesinyaharus dikerjakan dengan iklas dengansemangat, kerja keras dan tidak perlumengeluh. Yakin berhasil, yakin memiliki semangat yang besar. Otomatissemua akan menjadi lebih mudah.“Dari pada kita hanya bisa mengeluh,malahan kita hanya rugi sendiri. Langsung action saja, tidak terlalu banyakberpikir, action dan modal utamaadalah dari skill kita sendiri. Janganmenganggap modal itu hanya berupamateri uang,” katanya dengan penuhsemangat. berupa sumber daya manusia yang berkompeten dengan meningkatkan pendidikan dan pelatihan. Pemerintah, mulaidari presiden hingga DPR memberikandukungan pembiayaan untuk membangun infrastruktur dan membangun SDM.Sehingga bisa menghasilkan tenagatenaga trampil yang bisa memenangkanpersaingan. “Itu yang penting. Itulah pilar utama untuk meningkatkan produktivitas,” katanya.Sedangkan untuk meningkatkan produktivitas menurut pakar produktivitasyang juga Ketua Dewan Pelatihan KerjaNasional Moedjiman mengatakan diperlukan beberapa strategi dasar yakni menanamkan budaya produktif. Karena inisuatu budaya maka tidak akan tercapaidengan hanya single event. Membangunbudaya itu memerlukan proses yang terusmenerus, sistematis dan komprehensif;SDM berkualitas; kompeten dan professional; inovasi teknologi yang terusmenerus supaya tidak ketinggalan. Empatstrategi ini harus seiring sejalan menujusemangat Indonesia membangun bangsayang lebih produktif dengan daya saingyang tinggi. RA, BS, BI