Page 64 - Majalah Berita Indonesia Edisi 77
P. 64
64 BERITAINDONESIA, Juni 2010 foto-foto: reproBERITA KESEHATANTidak SemuaWaspadai Sakit Kepala BerkepanjanganRadang otak telah merenggut nyawa Giska,putri sulung artis Dewi Yull. Setelah tiga bulanberjuang melawannya, Giska pun mengembuskannapas yang terakhir. “Banyak cairan menumpukdi kepalanya. Sebelum masuk rumah sakit, Giskamengalami pusing secara terus-menerus selamatiga bulan terakhir,” terang Dewi Yull pertengahanJuni lalu.Penyakit yang diderita Giska ini juga biasadisebut meningitis. Ada dua penyebabnya, yaituterinfeksi bakteri ataupun virus. Pada umumnyameningitis 90 persen disebabkan oleh bakteri,misalnya bakteri TBC, Streptococcus pneumoniaeatau Neisseria meningitides. Haemophilus influenza tipe B (Hib) juga dapat menjadi penyebabmeningitis pada orang dewasa maupun anakanak.Meningitis yang disebabkan bakteri disebutsebagai meningitis bakterialis. Sedangkan meningitis yang disebabkan oleh virus umumnya tidakberbahaya karena akan pulih tanpa pengobatandan perawatan yang spesifik. Berbeda halnyapada meningitis yang disebabkan oleh bakteriyang bisa mengakibatkan kematian pada 50persen anak yang terkena. Sedangkan pasienmeningitis yang berhasil sembuh biasanyamenderita kerusakan otak permanen yangberdampak pada kehilangan pendengaran,kelumpuhan, atau keterbelakangan mental.Pada bayi, penyakit ini sering tanpa gejala yangspesifik. Namun, segera waspadai jika bayimengalami demam dan kejang pada tengkuk(kaku kuduk), rewel, gelisah, tampak lemah,muntah, dan malas menyusui. Pada anak, gejalademam dan kaku kuduk hampir sama. Biasanyaanak yang lebih besar akan mengeluh sakitkepala, mual,tidak suka cahaya terang (fotofobia),dan tampak kebingungan.Menurut Dr. Soedjatmiko, SpA(K), M.Si, DokterSpesialis Anak Konsultan Tumbuh KembangPediatri Sosial, di negara berkembang seperti Indonesia ditemukan fakta bahwa penyebab meningitis terbanyak yaitu bakteri Streptococcuspneumoniae. Bakteri ini dapat ditemukan ditenggorokan dan rongga hidung orang dewasa,anak, dan bayi yang sehat. Meskipun mereka tidaksakit tapi tetap berpotensi menularkan bakteritersebut. Media penularannya pun sangat mudah,melalui udara pada saat batuk, bersin, ataupunlewat percikan dahak (droplet).Seseorang bisa diduga terserang meningitisTidak semua kelebihan makanan organik itu benar adanya.aat memesan makanan di sebuahrestoran cepat saji, sang pelayanmenawarkan nasi organik. “Maafbu nasi biasanya habis, mau diganti nasi organik? Cukup tambah Rp500,” kata si pelayan ramah. Dengan cepatsaya mengangguk. “Tak apalah, toh nasiorganik lebih sehat,” kata saya dalam hati.Tidak seperti beberapa tahun lalu, kinimakanan organik makin mudah didapatdi pasaran. Walaupun harganya lebihtinggi dari makanan biasa namun peminatnya makin hari makin meningkat.Sebenarnya apa yang membedakan makanan organik dari makanan yang umumada di pasaran? Lalu benarkah sloganyang diusung bahwa makanan organikselalu lebih sehat?Menurut Bapak dari teori organik, Dr.Henry Chang, makanan organik berartisemua jenis produk yang berasal daripertanian yang bebas dari pupuk buatan,bahan kimia atau bahan tambahan sejakawal pemrosesan. Semua bahan murniberasal dari alam.Sayur- sayuran mentah, buah-buahanbebas dari residu pestisida. Ikan dandaging bebas dari formalin dan asamborak sebagai pengawet. Minuman sirup,makanan ringan, teh, beras, bebas daripengawet, pewarna, perasa buatan. Bahkan kacang kedelai, tomat, buah-buahanjuga bebas dari rekayasa genetika.Dengan terbebas dari berbagai bahankimia diyakini makanan jenis ini lebihsehat untuk dikonsumsi. Tubuh kita tidaklagi dimasuki toksin-toksin (racun).Toksin dapat berasal dari udara sekitarkita serta makanan yang kita makan yangmungkin berasal dari sumber-sumberyang telah terkena pencemaran. Makanan-makanan tersebut seringkali mengandung bahan pengawet, pewarna,perasa buatan dan sebagainya.Coba kita bayangkan apa jadinya tubuhkita bila setiap hari terkontaminasi olehtoksin yang berasal dari makanan taksehat. Secara perlahan, penumpukantoksin-toksin di dalam tubuh kita akanmenyerang sel-sel tubuh dan sistemkekebalan tubuh. Melalui peredarandarah, toksin akan menyerang sistimpencernaan (lambung dan usus), sistempenyaringan (hati dan ginjal), dan sistemendokrin (kelenjar pituitary, kelenjar adrenal, kelenjar gondok).Walaupun tubuh memiliki organ untukmelakukan detoksifikasi makanan ataupenyaringan, tapi kemampuan organbekerja dapat menurun akibat banyaknyapencemaran dalam makanan yang kitakonsumsi setiap hari. Bila terus dibiarkan,ini akan melemahkan badan kita danmenyebabkan timbulnya penyakit.Mengonsumsi makanan organik secarakonsisten diyakini dapat menjadi upayamempertahankan diri dari ancamanberagam penyakit. Proses penyediaannyayang natural membuatnya aman dikonsumsi oleh tubuh.Beberapa studi tentang makanan organik membuktikan bahwa nilai nutrisi yangBenarS