Page 33 - Majalah Berita Indonesia Edisi 79
P. 33


                                    BERITAINDONESIA, September 2010 33BERITA HUKUMAda Apadengan ABBNama Abu Bakar Ba’asyir seakan tidak bisa lepas dariberita tentang kegiatan teroris di Indonesia.ntuk kesekian kalinya, Abu BakarBa’asyir (ABB) kembali membuatberita heboh di republik ini. Pada9 Agustus 2010 ia ditangkapKepolisian di Banjar, Ciamis, Jawa BaratRI, atas tuduhan terkait dengan kegiatanlatihan ala militer di Aceh. Bahkan ditengarai terlibat dalam sejumlah gerakanterorisme lain.ABB yang merupakan pengasuh PondokPesantren Al-Mukmin Ngruki, Solo, JawaTengah yang juga amir markaziyah ataupemimpin pusat Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) ini sebelumnya sudah pernahdihukum atas tuduhan menghasut oranguntuk menolak asas tunggal Pancasila. Iajuga sudah pernah diperiksa atas tuduhanterlibat dalam gerakan teroris, namunketika itu belum bisa dibuktikan.Lengkapnya, pada tahun 1983, ABBbersama Abdullah Sungkar pernah ditangkap dan diadili dengan tuduhanmenghasut orang untuk menolak asastunggal Pancasila. Ia juga melarangsantrinya menghormat bendera karenamenurutnya, itu perbuatan syirik. Dipengadilan, keduanya divonis 9 tahunpenjara. Tapi ketika kasusnya masuktingkat kasasi, keduanya yang diberikantahanan rumah melarikan diri ke Malaysia.Selama bertahun-tahun ABB di sana.Setelah reformasi, pria keturunan Arab inikembali ke Indonesia. Pada 3 Maret 2005,ia kembali dijerat dengan tuduhan terlibatbom tahun 2003. Tetapi di pengadilan,tuduhan itu tidak bisa dibuktikan. Iahanya dinyatakan bersalah atas konspirasiserangan bom 2002 sehingga divonis 2,6tahun penjara.Kini mantan amir Majelis Mujahidin Indonesia ini kembali ditangkap atas tuduhan terlibat kegiatan terorisme dan latihan ala militer di Aceh. Melihat keberhasilan kepolisian dalam memburu kelompok teroris selama ini, tampaknya polisisudah cukup yakin dengan tuduhannya.Awal terbongkarnya dugaan keterlibatan ABB dalam kasus ini merupakanrentetan dari tertangkapnya Abdul Harisalias Haris Amir Palah, amir JAT wilayahJakarta pada 13 Mei 2010 di Bekasi, JawaBarat. Ketika itu, Haris ditangkap karenadiduga terkait dengan pendanaan kegiatan pelatihan militer di Aceh yangdibongkar polisi pada Februari 2010.Haris yang merupakan salah satu saksikunci soal pendanaan aktivitas kamppelatihan di Aceh Besar itu mengakupendanaan untuk Aceh merupakan imbauan dari AAB.Menurut kepolisian sendiri, sebagaimana disampaikan Kadiv Humas Polri,Brigjen Pol Iskandar Hasan (18/8/2010),perencanaan kegiatan latihan ala militerdi Aceh itu dilakukan ABB bersamaDulmatin pada 2009. Untuk membiayaipelatihan tersebut, ABB disebut beberapakali memberikan sejumlah uang melaluiUbaid secara langsung maupun perantaraan orang lain. Kegiatan pelatihan dibukit Krueng Linteung yang dimulai pada28 Januari 2010 itu pun selalu dilaporkanoleh Abu Yusuf kepada ABB.Namun, ABB sendiri kepada polisimembantah terlibat dalam aktivitaskelompok terorisme yang berlatih militerdi Aceh itu. Ia mengaku tidak tahumenahu tentang pelatihan itu. Ia justrumenilai penangkapan dirinya hanyapesanan dari pihak luar. Dari Israel,Amerika, dan antek-anteknya.Namun kepada Gatra, yang mewawancarai ABB di ruang tahanan Bareskrimsebagaimana dimuat di Gatra No 41Tahun XVI (19-25 Agustus 2010), ABBsecara implisit mengakui memberikanbantuan pada pelatihan itu.Menjawab pertanyaan Gatra tentangtuduhan mengorganisir pelatihan di Aceh,ABB tidak membantah tapi hanya menyebut bahwa itu i’dad, latihan untukmembangun kesiapan fisik. Dan itumenurutnya perintah agama.Sedang terkait mengenai adanya buronan teroris Dulmatin di dalam pelatihanitu, ABB mengaku tidak mengetahuinya.“Saya tidak pernah kenal itu yang namanya Abdulmatin,” katanya.Soal sumbangan yang ia terima, ABBmenjawab bahwa orang yang mau nyumbang itu ada saja, namun tidak ada yangdigunakan untuk latihan militer di Aceh.Ketika ditanya tanggapannya mengenaipelatihan di Aceh yang dikaitkan denganbeberapa rencana aksi teroris, ABBmengatakan, kalau mereka mau jihadseperti itu, ya silahkan. Tapi JAT katanyatidak setuju dengan cara jihad seperti itu.“Kalau saya jihadnya baru mampu sampaimelaksanakan i’dad saja. Latihan ituuntuk membentuk laskar-laskar untukmemberantas penyakit masyarakat seperti judi, khamar (minuman keras), danbentuk maksiat lainnya. Jihad sayamampunya hanya itu,” katanya.Hingga berita ini diturunkan, ABBmasih terus disidik kepolisian. Sembarimenunggu hasil penyidikan, perasaanpublik seakan terpecah, apakah ABB bisalolos lagi atau kali ini kepolisian bisaberhasil membuktikan bahwa ABB memang terlibat. Polri kini ditantang. „ SITUUstadz Abu Bakar Ba’asyir saat ditangkap polisi.foto: daylife.com
                                
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37