Page 30 - Majalah Berita Indonesia Edisi 79
P. 30
30 BERITAINDONESIA, Juni 2010 ilustrasi: dendyBERITA KHAS30 BERITAINDONESIA, September 2010 ilustrasi: sonny pModusnyaMakin SadisPerampokan bersenjata api, beramai-ramai, demonstratif,dan makin nekat belakangan ini membuat masyarakatresah.erampokan dengan senjata api dibeberapa daerah di Tanah Airsangat menonjol dalam tiga bulan terakhir ini. Menurut beberapa sumber, setidaknya 20 peristiwatelah terjadi selama tiga bulan ini. Salahsatu perampokan yang paling mendapatsorotan terjadi pada 18/8/2010, di Medan, Sumut. Dalam kejadian pada siangbolong 18/8/2010 itu, bank CIMB Niaga,Medan disatroni 16 orang komplotanperampok bersenjata api laras panjangdan pistol, menewaskan satu orang personil polisi, melukai dua orang security,lalu membawa kabur uang sebesar Rp 400juta.Perampokan dengan modus operandiseperti ini, yakni dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakansenjata api sebenarnya bukan hal yangbaru lagi di Indonesia. Namun, kejadianyang begitu marak dalam kurun waktuyang tidak terlalu jauh, ditambah denganjumlah pelaku yang semakin banyak dandengan sasaran yang semakin besar pula,membuat kejadian ini dianggap sebagaigejala baru yang menimbulkan berbagaitanda tanya: dari mana senjatanya, apamotivasi, dan lain sebagainya.Disebut bukan modus operandi yangbaru, karena dalam beberapa tahunterakhir ini, khususnya pasca-Orde Baru,kejahatan perampokan dengan senjata apisudah pernah beberapa kali terjadi. Padaawal, korbannya adalah orang yang barusaja menarik uang cukup banyak daribank atau petugas bank yang hendakmengantar uang. Ketika itu, pelakubiasanya hanya dua sampai empat orang.Tapi, beberapa bulan terakhir ini, perampokan dengan modus operandi yangsama menunjukkan peningkatan yangcukup signifikan dan rombongan pelakunya juga makin banyak serta makin sadispula.Dari segi jumlah pelaku dalam satu kaliaksi, dari yang pernah terjadi hanya ratarata 2-4 orang, kini rata-rata 6 sampai 8orang. Bahkan dalam beberapa peristiwa,aksinya melibatkan hingga belasan orang.Seperti perampokan di Bank CIMB Niaga,Medan yang melibatkan 16 orang. Korbanyang disasar pun tidak lagi hanya orangyang baru mengambil uang dari bank, tapisudah pada objek yang lebih besar sepertibank, toko emas, koperasi simpan pinjam,dealer mobil, dan pegadaian yang memang biasa menyimpan banyak uang.Dari sudut kenekatan, aksi belakanganini juga menunjukkan perilaku yangsemakin demonstratif, seperti melakukanperampokan siang bolong di tengah kotadan main tembak pula. Di samping itu,terlepas dari sifat aksinya yang memangtidak terpuji, dari segi teknis aksi perampokan belakangan ini juga tampaknyasemakin terencana sehingga sangat cepatdan akurat. Bahkan sering hanya meninggalkan jejak yang sangat minim.Perampokan di Bank CIMB Medansebagai contoh, sudah seperti sebuah aksidalam film. Menurut keterangan parasaksi mata yang berhasil dihimpun berbagai media, 16 pelaku rampok langsungmenyebar, ada yang berjaga di jalan rayadan sebagian besar masuk bank. Tanpabanyak tanya, mereka langsung menembak seorang polisi dari satuan Brimobyang sedang bertugas. Hanya butuh waktutidak lebih dari 15 menit, rombonganperampok berhasil membawa kabur uangrampokannya.Menanggapi penyebab maraknya perampokan bersenjata api yang mengerahkan banyak orang selama ini, beberapapendapat menyebut, hal tersebut akibatlemahnya intelijen memantau perkembangan kondisi sosial belakangan ini, khususnya menjelang Lebaran. Mendukungpendapat ini, pengamat hukum, ProfRuntung Sitepu SH misalnya mengatakan, kejadian ini merupakan kejadianyang sudah hampir rutin terjadi menjelang Lebaran. Jadi terulangnya kejadianini menurutnya memberi kesan bahwapolisi kecolongan dan tidak mau belajardari pengalaman. Jadi menurutnya,antisipasi pengamanan yang ketat seharusnya sudah harus ditingkatkan menjelang Lebaran.Sementara menurut pakar kriminologiUniversitas Indonesia, Erlangga Masdiana, tindakan kriminalitas yang semakin nekad merupakan gambaran darikondisi sosial yang semakin memprihatinkan. “Akses rakyat terhadap berbagai kesempatan untuk hidup lebih layakmakin sempit. Dimana hanya dinikmatikalangan elite yang justru cenderung tidaksensitif menyikapi situasi sosial,” katanya.Pendapat lain menyebut, gejala iniakibat maraknya peredaran senjata gelapdi masyarakat. Dimana dengan adanyasenjata di tangan orang-orang yang tidakbenar, niat dan nyali merampok punmenjadi tinggi. Mengenai sumber senjatasendiri, para pengamat menyebut bahwasenjata gelap yang beredar di Indonesiakemungkinan berasal dari pasar gelapatau sisa-sisa senjata kelompok bersenjatadi Nangroe Aceh Darussalam dulu.Khusus mengenai senjata yang dipakaiperampok di Bank CIMB Medan yangsempat diduga banyak orang milik aparatTNI, setelah dilakukan uji balistik terP