Page 44 - Majalah Berita Indonesia Edisi 79
P. 44


                                    44 BERITAINDONESIA, September 2010BERITA NASIONALBisa Berbulan-BulanGunung Sinabung yang terletak di Kabupaten Tanah Karo,Sumatera Utara meletus. Aktivitas gunung itu diperkirakanakan berlangsung berbulan-bulan. Puluhan ribu orangterpaksa tinggal di pengungsian.apan terjadinya bencana alammemang tidak dapat dipastikansecara akurat. Namun, denganperkembangan teknologi sekarang ini, gejala alam apalagi gunungberapi sebenarnya sudah dapat diprediksi,sehingga dampak bencana pun bisa diminimalisir. Namun, akibat kelalaian petugas dan pemerintah, korban pun bisa takterhindarkan.Demikianlah yang terjadi dengan peristiwa meletusnya Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara pada 29Agustus 2010 lalu. Dua hari sebelum meletus, tepatnya pada tanggal 27 Agustus,gunung ini menyemburkan debu putih setinggi 1,5 kilometer yang menyebar hinggaradius 20 km. Sekitar sepuluh ribu orangwarga di lereng gunung itu mengungsi untuk menyelamatkan diri. Namun, karenapemerintah Kabupaten Karo menyebutgunung tersebut masih dalam kondisi normal dan aman, apalagi informasi itudisebut diperoleh dari petugas BMKG,dan Petugas Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Kabupaten Karo, jugadisebut sudah berkonsultasi dengan PusatVulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi(PVMBG), warga pun kembali ke rumahmasing-masing. Tapi tidak lama kemudian, gunung kembali meletus membuatpuluhan ribu warga kalang kabut mencariperlindungan.Dari catatan PVMBG yang berada dilokasi kejadian, intensitas gempa dilaporkan terus meningkat, sejak 30 Agustushingga 2 September, gempa vulkanik telahterjadi sebanyak 123 kali dan 263 kaliletusan. Juga tercatat empat kali mengalami letusan pada 29-30 Agustus dan 3September 2010. Pada letusan terakhir,Sinabung kembali menyemburkan debuyang mencapai ketinggian 3.000 meter darisebelumnya hanya sekitar 2.000 meter dangetarannya pun mencapai radius 8 km.Melihat reaktivitas yang ditunjukkangunung Sinabung, pada 29 Agustus 2010,tipe gunung yang tidak pernah menunjukkan aktivitasnya sejak 400 tahun tersebutdiubah dari tipe B menjadi tipe A aliasstatusnya dinyatakan AWAS. Bahkan status darurat gunung Sinabung yang sudahditetapkan sampai 9 September diperpanjang kembali karena pada 7 SeptemberGunung Sinabung kembali meletus. Peneliti dari Badan Geologi Bandung, IganSutawijaya memperkirakan letusan Gunung Sinabung bisa berlanjut hinggaberbulan-bulan. Ia mencontohkan Gunung Galunggung bertipe B di Tasikmalaya yang meletus tahun 1982 terusberaktivitas selama 10 bulan, bahkanmelontarkan batu pijar.Meletusnya gunung Sinabung membuatpenduduk harus mengungsi. Hingga 9September, pengungsi sudah mencapai27.242 jiwa yaitu Jambur Lige (2.500jiwa), Jambur Adil Makmur (2.655 jiwa),Jambur Tuah Lopati (1.434 jiwa), JamburSempakata (1.267 jiwa), Jambur DaklihanNatolu (1.293 jiwa) dan Jambur Pulungan(1.013 jiwa) serta di tempat-tempatlainnya.Untuk menangani pengungsi, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (PemprovSumut) dan Pemkab Karo telah menyalurkan berbagai bantuan. Mulai dari pasokanmakanan, air mineral, serta kain sarungdan selimut. Untuk meminimalkan gangguan kesehatan seperti masalah pernafasan, Palang Merah Indonesia (PMI)Provinsi Sumut telah mengerahkan personel dengan membagi-bagikan masker,bantuan mobil ambulans darurat. Sepertidiungkapkan Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL)Kemenkes, Tjandra Yoga Aditama, pihaknya juga telah menugaskan tim DinkesProvinsi Sumut untuk melakukan RapidHealth Assesment (RHA) ke lokasi kejadian seperti membuka lokasi klinik. Menurunkan bantuan tenaga medis sertabantuan obat-obatan.Sementara itu, Pusat PenanggulanganKrisis (PPK) Depkes melaporkan, hingga15 September, korban meninggal duniamasih tetap satu orang. Namun korbanyang dirawat inap menjadi 363 orang diRSUD Kabanjahe. Jenis penyakit yangkebanyakan dialami korban adalah Observasi Febris, ISPA, dispepsia, hipertensi,gastroenteritis, hipertensi, bronkhitis danpsikosomatis. Selain itu, tim kesehatanjiwa juga diturunkan untuk memantaukondisi psikologis para pengungsi.Presiden Susilo Bambang Yudhoyonoyang datang ke lokasi pengungsian pada 6September 2010 menghimbau pemerintahsetempat agar kondisi para pengungsi diperhatikan. Presiden bersama rombonganyang disambut Bupati Karo DD Sinulinggamengunjungi pengungsian Jambur Sempakata dan Jambur Tuah Lopati, PoskoUtama Penanggulangan Bencana, sertaberkunjung ke pos pemantau aktivitasGunung Sinabung di Desa Sukanalu. Padakesempatan itu, Presiden SBY memberikanbantuan Rp 3 miliar yang bersumber darianggaran Departemen Sosial Rp2 miliardan kantor Kepresidenan Rp1 miliar.Sementara itu, Pemerintah AS melaluiKantor Urusan Bantuan Bencana LuarNegeri (Office of Foreign Disaster Assistance/OFDA) Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) juga memberikanbantuan finansial dan bantuan teknis seperti menyerahkan peralatan guna memperkuat pemantauan dan kesigapan terhadap kegiatan gunung berapi di wilayahsetempat untuk mendapatkan data yanglebih baik.Belajar dari kejadian ini, Kepala PVMBG Surono mengatakan, gunung-gunung bertipe B akan kembali diperhatikandengan memasang berbagai peralatanuntuk memantau aktivitas seismik dankimiawi gunung bersangkutan. Ia menyadari secara logika gunung yang jarangmeletus energinya besar karena menumpuk dan risikonya pun besar. „ BSKGunung Sinabungfoto: daylife.com
                                
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48