Page 37 - Majalah Berita Indonesia Edisi 80
P. 37
BERITAINDONESIA, November 2010 37LENTERAsifat solider semacam ini baru akan timbul jikakita telah menyatu dalam pola pikir dan sistemberpikir bersumber dari dasar yang sama, yakninilai-nilai dasar negara Indonesia yang telahdisepakati.Syaykh berkeyakinan, dengan didukung olehpotensi-potensi yang dimiliki oleh warga bangsadan didukung oleh rasa solidaritas yang tinggidalam menghadapi berbagai tantangan, makaharapan kita untuk masuk ke dalam masa depanyang cerah dalam wujud Indonesia Cerdas danKuat, menjadi sangat mungkin untuk wujud.Harapan memasuki masa depan bersama yangcerah dalam bentuk Indonesia menjadi cerdasdan kuat merupakan pengharapan akankemuliaan masa depan dan keselamatannya.Syaykh Panji Gumilang menyebut harapan akankeselamatan ini adalah sebuah “topi baja” suatubagian yang paling penting dari pakaian besiuntuk perang melawan kejahatan kemanusiaan.Harapan yang Syaykh maksudkan, tidaklahseperti layang-layang, yang tergantung kepadaangin yang berubah-ubah, melainkan seperti“sauh jiwa yang tetap mantap dan tidakberubah”, menembus jauh ke dalam alam abadiyang tidak nampak. Ini maknanya, kita harusmembuang jauh-jauh rasa cemas menyongsonghari esok. Sebab, menurut Syaykh, hari esok adadalam genggaman Tuhan yang Maha Pengasihlagi Maha Penyayang.Syaykh berkeyakinan, dengan bermodalkansolidaritas sesama bangsa dan sikap toleransiyang tinggi antara sesama warga bangsa, dandengan Kekuatan Besar serta kasih sayangNya,akan memampukan kita berbuat hal-hal yangbesar, bahkan melebihi apa yang telah kitaperbuat selama ini, untuk mengatasi kesulitan,tantangan dan krisis yang menghimpit secaranasional maupun global. Bahkan, kita diberikemampuan melihat masa depan, ke suatu masadi mana kita akan terus mengambil bahagianuntuk kestabilan dan ketertiban dunia.Memang, sebagaimana juga dikemukakanSyaykh, bahwa belakangan ini kita merasakan,betapa banyak tantangan bangsa yang masihharus dihadapi. Ekonomi belum dapat dikatakanmaju, politik masih terus mencari hakekatbentuk, sosial budaya masih terus tertatih-tatih,pertahanan negara, darat, laut, dan udara masihbelum dapat dibanggakan.Namun, Syaykh menegaskan, kalaulah dalambeberapa hal itu masih kita rasakan lemah, adasatu hal yang sama sekali tidak boleh lemah,itulah persatuan bangsa, persatuan negara. “Satusaja, yang lain boleh lemah, tapi persatuan tidakboleh lemah. Nanti dengan persatuan itu, yanglain akan bangkit semua,” kata Syaykh PanjiGumilang dalam percakapan dengan WartawanBerita Indonesia (10 September 2010).Syaykh memberi contoh: Uni Soviet hancur,Yugoslavia, hancur dan Cekolosvakia hancur.“Tapi sekarang setelah hancur dan didirikannegara-negara kecil, mereka mau mengadakanunifikasi lagi. Enggak enak negara cuma secuplikgitu. Lha, kita yang masih gagah ini janganpernah bercita-cita berkeping-keping,” urainya.Maka, kata Syayakh, kita harus terus berserudan wujudkan Indonesia Bersatu. Sebab, melaluipersatuan itulah kita mewujudkan konsensusuntuk maju di segala bidang.Syaykh Panji Gumilang menyerukan, dengansemangat iman, kita harus saling menebar kasihsayang sesama bangsa, saling menjunjung tinggimartabat masing-masing, umat menghormatipemimpinnya, rakyat mematuhi pemerintahnya,pemerintah melindungi ketentraman, keamanan,dan kesejahteraan rakyatnya. “Jangan terjadirakyat gelisah oleh sikap dan tindakanSANTRI AL-ZAYTUN : Dengan didukung oleh potensi yang dimiliki dan didukung rasasolidaritas yang tinggi, harapan untuk masuk ke dalam masa depan yang cerah sangatmungkin.foto: dok al-zaytun