Page 39 - Majalah Berita Indonesia Edisi 80
P. 39
BERITAINDONESIA, November 2010 39LENTERAbangsa ini belum mampu membanggakan dirikarena tidak memiliki berbagai saranapertahanan yang mumpuni baik pertahanan laut,udara, maupun darat. Bukan itu saja, di sisipolitik bangsa ini masih terus mencari bentuk.Terlebih lagi di sisi ekonomi yang dirasakan darihari ke hari pergerakan perekonomian jugabelum mampu tegak dan stabil.Meski demikian, Syaykh mengajak seluruhhadirin bersyukur kepada Allah Swt atas karuniakemerdekaan yang telah berumur 65 tahun ini.Sejatinya kemerdekaan ini tidak jatuh gratis darilangit, tapi ditebus dengan perjuangan panjangpara mujahid, pahlawan dan para pendiri bangsadan Negara Indonesia.Syaykh juga mengajak generasi penerusmengisi kemerdekaan Negara Indonesia. Jugauntuk ikut berkiprah bersama-sama wargalainnya dalam mengisi danmengimplementasikan dasar-dasar negara yangtelah digariskan oleh para pendiri bangsa. Danmendalami memikirkan ke depan,mempersiapkan untuk ke depan sebuahpersiapan di mana Indonesia ini supaya tegakdan tetap tegak berdiri sampai kapan pun.Wujudkan hari ini! Hidup Indonesia! BersatuIndonesia! Tegak Indonesia!”Bejalar Hidup dalam KeberagamanPersatuan Indonesia adalah keberagaman,yang disemboyankan dengan Bhinneka TunggalIka, berbeda-beda tapi tetap satu. Namun, dalamusia 65 tahun negara Republik Indonesia,tampaknya tidak bisa begitu mudah terwujudtanpa adanya kesadaran pada perbedaan dankeberagaman itu.Di antara anak bangsa ini (individu ataukelompok) masih acapkali tidak menyukaiadanya perbedaan. Bahkan bila kita tidak samadengannya, atau berbeda dengannya, masihdianggap sebagai musuh. Bahkan, ironisnya,masih ada penganut agama yang menjadikanagama sebagai sumber pertikaian, bahkanpertikaian pada tahap ‘kill or to be killed’.Kondisi masih rendahnya kesadaran ataspersatuan dalam keberagaman ini, sering kalimenjadi kegalauan tersendiri bagi Syaykh alZaytun. Oleh sebab itulah sejak awal diamempersiapkan dan mendirikan lembagapendidikan Islam yang bermotto: PusatPendidikan dan Pengembangan BudayaToleransi dan Perdamaian. Sebab, menurutnya,salah satu cara (jalan) utama (terbaik) untukmenumbuhkan kesadaran tentang perbedaan(keberagaman) adalah pendidikan.Maka dia pun bersama seluruh eksponen AlZaytun mendedikasikan diri untuk mendidikanak bangsa supaya lebih memiliki kecerdasanmengaplikasikan budaya toleransi danperdamaian dalam keberagaman bangsa ini.Toleransi di kampus ini tidak sekadar diajarkandan diwacanakan menjadi rumusan-rumusanyang didefenisikan. Tetapi benar-benardiimplementasikan dan dibudayakan dalamkeseharian.7Syaykh al-Zaytun Panji Gumilang8mengatakan, toleransi harus ditegakkan sebagaikeyakinan pokok (akidah) dalam beragama. Itumaknanya, pengamalan toleransi harus menjadisuatu kesadaran pribadi dan kelompok yangselalu dihabitualisasikan dalam wujud interaksisosial. Toleran maknanya, bersifat atau bersikapmenghargai, membiarkan pendirian, pendapat,pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan,dan lain-lain yang berbeda atau bertentangandengan pendirian sendiri.Proses penumbuhan kesadaran, penghargaandan pengimplementasian toleransi danIndonesia termasuk keajaiban di dunia, di mana terdapat berbagai pulau, suku, bahasa dan budaya yang disatukan dalam sebuah bangsa.7 Toleransi Sebagai Akidah, Al-Zaytun Sumber Inspirasi Bagian Dua, Berita Indonesia Edisi 62. 8 Syaykh al-Zaytun Panji Gumilang, Khotbah Idulfitri 1 Syawal 1424 H/25 November 2003 M di Kampus Al-Zaytun, Indramayu, Jawa Barat.foto: dok. al-zaytun