Page 41 - Majalah Berita Indonesia Edisi 80
P. 41
BERITAINDONESIA, November 2010 41LENTERAmereka belum paham,” ujar Syaykh PanjiGumilang. Yang jelas, kata Syaykh, tunjukkansikap sebagai santri yang sudah ditempa menjadikader yang harus menerapkan budaya toleransidan perdamaian dalam praktik keseharian,dimulai dari diri sendiri hingga pada lingkungansekitar.Maka dalam rangka libur sebagai bagian daritugas belajar di kampung halaman, panitia liburAl-Zaytun membuatkan format agar santrimencatat apa saja yang mereka lakukan, apayang mereka ceritakan serta komentar apa dariorang yang mereka ajak berdialog selama dikampung halamannya.Bukan hanya dengan cara dan saat berlibur AlZaytun mengajarkan dan mengaplikasikanpenghargaan pada keberagaman. Berulang kali,kampus ini memancar cahaya persaudaraan,damai, dan toleransi ke seluruh penjuru bumi.Sudah beberapa kali di pondok pesantrenmodern ber-setting internasional, iniberlangsung event persahabatan monumentalyang pantas diukir dalam sejarah kehidupankeberagamaan di Indonesia. Sejumlah umatberiman, Islam dan Kristen, berjumpa danbersukacita membuka hati dalam kebersamaandan persaudaraan tanpa melihat perbedaan.Saling memberi dan saling mendoakan sesuaiiman dan kepercayaan masing-masing.Sudah berulang kali sejumlah umat Kristianidan umat Islam, berkumpul bersama di kampusini, saling mendoakan, makan bersama,berolahraga bersama, bahkan bernyanyi sambilbergandengan tangan untuk menyatakan bahwamereka adalah satu kasih, bersahabat danbersaudara.Tepatlah gambaran event persahabatan ini,seperti disebut Syaykh Panji Gumilang,merupakan laboratorium toleransi danperdamaian namun bukan dalam skala penelitianmelainkan dalam skala produksi yangterdistribusikan ke seluruh penjuru Indonesiadan dunia.“Ini adalah laboratorium yang harus kita buatantarkita semua dan kita ekspos kepada generasimuda Indonesia yang akan meneruskankepemimpinan bangsa di masa depan agarmeneladani, mampu mencontoh apa yang telahdibuat dan dicontohkan dalam laboratoriumpersatuan dan kerukunan umat beragama diIndonesia melalui Al-Zaytun dan Koinonia ini,”kata Syaykh Panji Gumilang, menyambut hangatdan mesra kedatangan Pdt. Rudolf AndreasTendean, Ketua Majelis Jemaat Gereja ProtestanIndonesia Bagian Barat (GPIB) Koinonia Jakarta,bersama rombongan sebanyak kurang lebih 200orang, Sabtu 31 Juli 2004, sebagai kunjunganbalasan, setelah tanggal 7 Juli 2004, SyaykhAbdussalam Panji Gumilang sudah berkunjungke Gereja GPIB Koinonia.9Pada kesempatan itu, dari depan altar gereja,Syaykh di hadapan ratusan jemaatmenyampaikan visi dan misi Al-Zaytun.Dijelaskan bahwa Al-Zaytun adalah sebuahlembaga pendidikan milik umat beriman bangsaIndonesia, ber-setting internasional,bersemangat pesantren dan bersistem modernserta bermotto sebagai pusat pendidikan danpengembangan budaya toleransi danperdamaian. (Bersambung)9 Majalah Tokoh Indonesia, Edisi Khusus Volume 15SANTRI MALAYSIA :Persatuan Indonesiaharus menjadi upayauntuk melihat diri sendirisecara objektif dengandunia luar.