Page 20 - Majalah Berita Indonesia Edisi 81
P. 20
20 BERITAINDONESIA, Desember 2010BERITA UTAMAfoto: kompas.comTKI TanpaPerlindunganKikim Komalasari disiksa, diperkosa, dibunuh dan dibuangke tong sampah. Tak kalah biadab, Sumiati disiksa,bibirnya hancur dan sekujur tubuhnya lebam. Merekadiperlakukan lebih hina dari budak atau jongos. Keduanyaadalah Warga Negara Indonesia (WNI), Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang menjadi pembantu rumah tangga di ArabSaudi. Tragedi kemanusiaan yang menimpa WNI seperti inisudah berulang kali terjadi. Dan, ironisnya, pemerintah danberbagai pihak terkait (PJTKI) selalu berdalih danterlambat memberi perlindungan. Bahkan, banyak TKItanpa perlindungan. Dengan berat hati, harus diakui, inilahsalah satu ‘kelas’ Indonesia hari ini.ikim Komalasari, tenaga kerjaasal Cianjur, Jawa Barat, berangkat ke Arab Saudi tanggal7 Juli 2009. Suaminya, AliNurjaman (40), beserta tiga anaknya,yakni Yosi Nurmalasari (18), Galih Permadi (10) dan Fikri Agustian (5), sebenarnya sangat berat hati melepas kepergiannya. Bahkan, Ali sempat melarangketika istrinya tersebut meminta untukpergi dan bekerja di Arab Saudi. “TetapiKikim tetap keukeuh ingin berangkat,”ujar Ali. Seperti juga dituturkan Yossi,“katanya mama mau mencoba bekerjajauh agar uang lebih gampang.”Rupanya, itulah pertemuan terakhirKikim dengan suami dan anak-anaknya.Sebab, kurang dari 17 bulan berikutnya,mayat Kikim ditemukan di tong sampah.Di sekujur tubuhnya terdapat lebambekas-bekas penganiayaan. Ia telahdiperbudak, disiksa, diperkosa, dandibunuh oleh majikannya di Arab Saudi.Mayatnya pun dibuang di tempat sampahtiga hari sebelum Idul Adha di Kota Abha,sekitar 600 kilometer dari Jeddah, ArabSaudi.Kabar itu sangat menyayat hati rakyatIndonesia, apalagi suami dan ketiga anakmereka. Setelah mendengar kabar itu, AliNurjaman, pria yang sehari-hari bekerjadi sebuah bengkel di Desa Mekarwangi,itu mengaku mendapatkan firasat anehsejak dua hari sebelumnya. Dia tiba-tibaingin membersihkan foto perkawinannyadengan Kikim. “Dua hari lalu tiba-tibasaya teringat dia dan ingin membersihkanfoto perkawinan,” katanya, Jumat (19/11/2010).Anak sulungnya, Yossi juga mendapatfirasat. Dia bermimpi ibunya pulangdengan senyuman lebar di bibirnya.Mimpi itu pun dia ceritakan kepadaayahnya.Ali mengaku sejak keberangkatan isterinya ke Arab Saudi, dia sudah kehilangankontak dengan isterinya. Sementara, Yossimenuturkan bahwa ibunya, Kikim, hanyasatu kali mengontak pihak keluarganya.Dalam percakapan telepon itu, Kikimmengatakan bahwa ia sehat dan majikannya baik. Lalu, telepon milik keluargarusak dan tidak ada kontak sejak 17 bulanyang lalu.Yossi mengatakan bahwa kepergianibunya tersebut atas dasar alasan mencaripekerjaan yang menghasilkan uang banyak untuk membantu suaminya. Sebagaimana pengakuan Ali, Yossi jugamengatakan bahwa ibunya belum pernahmengirimkan uang hasil kerjanya di sana.“Katanya mau ditabung, biar nanti pulangbawa uang banyak,” ujar Ali.Yossi masih seakan tidak percayaibunya mati dibunuh dan dibuang ke tongsampah. “Saya berpikir mama baik-baiksaja di sana,” katanya. Yossi bersama duaadiknya beberapa saat hanya bisa melongo ketika mendengar kabar bahwa ibunya meninggal dunia. Dia pertama mendengar kabar Jumat pagi (19/11/2010)ketika para tetangga kumpul membicarakannya.Anis Hidayah dari LSM Migrant Care,Jumat (19/11/2010) mengungkapkantidak hanya bukti bahwa Kikim telahdisiksa majikannya, tapi juga ada indikasiKikim diperkosa sebelum dibunuh dandibuang ke tong sampah.Nasib Kikim jauh lebih tragis dariSumiati TKI asal Dompu NTB yang jugamendapat penyiksaan kejam oleh majikannya di Arab Saudi, hingga bibirnyahancur. Kisah pilu penyiksaan Sumiati,yang masih berusia 23 tahun, terjadi sejakawal ia bekerja dengan majikannya, jandadengan beberapa anak, di Madinah, 18Juli 2010.Selama empat bulan bekerja denganmajikan, Sumiati kerap dipukul baikdengan benda keras maupun bendatumpul. Sumiati pun dilarang dan diancam untuk tidak bicara dengan orang lain.Pengalaman pahit ini, diungkapkanSumiati kepada pamannya, Zulkarnain,yang telah datang menyusulnya danmendampinginya di RS Kings Fahd Madinah, Minggu (20/11/2010).Menurut Zulkarnain, sebagaimanapengakuan Sumiati kepadanya, Sumiatibeberapa kali disetrika dan dipukuldengan besi, gelas dan kayu pada sejumlah bagian tubuhnya. “Kalau pakaikayu, katanya sudah enggak kehitungKTenaga Kerja Indonesia (TKI) kurang mendapat perhatia