Page 15 - Majalah Berita Indonesia Edisi 83
P. 15
BERITAINDONESIA, Maret - 10 April 2011 15BERITA UTAMAfoto-foto: reproBerita SensasiKoran AustraliaDua Koran ternama Australia The Age dan Sydney MorningHerald, menulis berita ‘sensasi dan omong kosong’tuduhan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan olehPresiden SBY. Berita itu bersumber dari WikiLeaksbocoran kabel diplomatik Kedubes AS di Jakarta.he Age menempatkannya sebagai berita utama dengan judul:Yudhoyono ‘Abused Power’.Dilengkapi laporan pada Rubrik Focus di halaman 17 berjudul: Bambang thank-you ma’am. SedangkanSydney Morning Herald mengangkatjudul Corruption Allegations AgainstYudhoyono.Berita itu diangkat bertepatan dengankunjungan Wakil Presiden Boediono keCanberra, Jumat, 11 Maret 2011, untukbertemu dengan Perdana Menteri WayneSwan dan sejumlah pejabat lainnyamembahas perubahan administratifuntuk mereformasi birokrasi Indonesiayang korup.Kedua koran tersebut menerbitkanberita ‘miring’ tersebut, bersumber bocoran Wikileaks atas dokumen-dokumenrahasia Kedubes AS di Jakarta berupainformasi yang sering kali masih mentahyang juga kerap tidak lengkap dan belumterbukti kebenarannya, apalagi tanpakonfirmasi, check and recheck, lebihdahulu (cover both side). Sehingga Pemerintah RI dalam hak jawabnya yangditerbitkan The Age (Sabtu, 12 Maret2011) menyebut ‘’kadar (konten) berita itupenuh sensasi dan menghina, semuanyaomong kosong.”Berita ‘sensasi dan omong kosong’kedua koran tersebut memaparkan kabeldiplomatik rahasia AS yang menyebutPresiden Susilo Bambang Yudhoyono,dengan tuduhan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan, merusak reputasiinternasionalnya sebagai sosok reformisdan politikus bersih.Dalam ulasannya, di Rubrik Focus (olehPhillip Dorling), dengan judul Bambangthank-you ma’am, The Age memaparkan‘berita sensasi dan omong kosong’ tentangpenyuapan, korupsi dan memperkaya dirisendiri. Disebut, kawat rahasia AmerikaSerikat itu telah mengungkap tuduhanserius atas penyalahgunaan wewenangoleh Presiden SBY dan Ibu Negara Kristiani Herawati.Dipaparkan, ketika SBY secara mengejutkan memenangkan Pilpres 2004,Amerika Serikat menyambutnya denganmenyatakannya sebagai kemenanganyang mengagumkan dari seorang figurpopuler dan artikulatif atas rivalnya (incumbent presiden Megawati) yang memiliki kekuatan lebih besar dan dukungandana melimpah serta jaringan luas.Tiga tahun kemudian, diplomat AS diJakarta pun membanggakan pemerintahan SBY atas komitmennya untukmemberantas terorisme. Dilaporkan, SBYjuga berhasil mendapatkan dukunganinternasional atas upayanya untuk memperkokoh tata kelola pemerintahan,melaksanakan reformasi ekonomi danmemberantas kelompok militan Islamyang tergabung dalam Jamaah Islamiyah.Namun, tulis The Age, prestasi SBYtersebut tampaknya akan ditinjau ulangsetelah kawat rahasia AS, yang bocor keWikileaks dan diserahkan ke The Age,yang mengungkap adanya penyalahgunaan wewenang yang mengiringi jalannya menuju istana.Menurut kawat diplomatik AS tersebut,SBY secara pribadi telah memengaruhijaksa dan hakim untuk melindungi tokohtokoh politik yang korup dan menjadikannya alat penekan. Dia juga dilaporkanmenggunakan tenaga intelijen untukmemata-matai kawan dan lawan politiknya dan, paling tidak sekali, menteri senior di dalam kabinetnya sendiri.Kawat Kedubes AS tahun 2004 mengungkapkan bahwa salah satu langkah awalSBY adalah mengintervensi secara pribadikasus Taufik Kiemas, suami MegawatiSoekarnoputri, mantan Presiden. Taufikdilaporkan menggunakan pengaruh atasPDIP untuk melindungi diri dari dakwaanyang disebut diplomat AS sebagai korupsiTDaniel Sparingga